Daftar isi konten
Mengetahui bagaimana cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil sangatlah penting. Mengapa?
Karena hal itu akan menyangkut bagaimana masa depan dari usaha Anda. Itulah, apapun jenis usaha yang ditekuni, membuat pembukuan sangat wajib untuk dilakukan.
Lantas, apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari pembukuan keuangan? Simak ulasan ini sampai akhir!
Manfaat Pembuatan Pembukuan Keuangan Usaha
Salah satu hal yang paling sering dilakukan oleh kebanyakan pengusaha yaitu menyampuradukkan keuangan pribadi dan usaha.
Ini kerap kali dilakukan oleh pebisnis pemula sampai akhirnya menimbulkan kerancuan pada bagian keuangan.
Untuk menghindari kerancuan, maka dibuatlah pembukuan keuangan yang memberikan banyak manfaat, diantaranya yaitu:
- Mengurangi resiko hilangnya produk, uang sampai dengan asset
- Mengetahui besaran pajak yang harus dibayarkan dari bisnis yang ditekuni
- Mengetahui seberapa besar pengaruh asset pada rugi-laba dari bisnis yang ditekuni di masa depan
- Mengetahui besaran jumlah utang dan piutang
- Mengontrol biaya operasional bisnis
- Mendapat informasi yang cukup mengenai progress dari bisnis yang sedang ditekuni
Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha Kecil
Ada banyak contoh pembukuan sederhana yang bisa diikuti untuk mengontrol keuangan dari usaha yang sedang dilakoni pada saat ini.
Dimana biasanya dalam contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil akan melibatkan pencatatan dari enam hal berikut ini:
1. Memasukkan catatan pengeluaran
Biasanya di awal-awal berdirinya sebuah usaha, catatan yang paling penting untuk dilakukan adalah catatan pengeluaran. Ada banyak jenis pengeluaran yang harus dicatat, tetapi beberapa diantaranya yaitu biaya pembelian bahan baku, biaya operasional sampai dengan gaji karyawan.
Semua catatan tersebut harus ditulis lengkap pada satu tabel secara jelas dan ringkas. Melalui catatan pengeluaran ini, Anda akan menjadi lebih tahu berapa besaran modal yang sudah dikeluarkan untuk memperlancar urusan usaha Anda.
Selain itu, catatan ini akan membantu Anda untuk menetapkan target pencapaian serta strategi jitu untuk segera mengembalikan modal yang sudah keluar. Berikut ini contoh dari catatan pengeluaran:
2. Memasukkan catatan pemasukan
Apabila Anda sudah membuat catatan pengeluaran, maka catatan berikutnya yang juga harus dibuat dan dimasukkan ke pembukuan keuangan adalah catatan pemasukan.
Catatan ini akan sangat berfungsi untuk merangkum berbagai jenis pemasukan usaha yang mencakup penjualan produk dan piutang yang sudah dibayarkan.
Catatan pemasukan ini harus dibuat secara kontinyu setiap harinya agar memudahkan Anda untuk membuat pembukuan bulanan dari usaha yang digeluti.
Dengan melakukan pencatatan pemasukan setiap hari akan membantu Anda untuk mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh untuk satu harinya. Berikut contoh dari catatan pemasukan:
3. Memasukkan catatan kas utama
Catatan selanjutnya yang harus dibuat yaitu catatan kas utama. Catatan ini berfungsi untuk menggabungkan antara catatan pengeluaran dan pemasukan. Dengan begitu, Anda akan bisa mengetahui besaran keuntungan dan kerugian dari usaha Anda.
Khusus untuk usaha kecil, catatan kas utama akan berperan penting dalam merancang strategi dan perencanaan apabila perusahaan harus mengeluarkan biaya tak terduga di masa depan.
Supaya hasil yang diraih maksimal, pencatatan kas utama juga harus dilakukan secara kontinyu dan teliti. Berikut ini contoh pembukuan catatan kas utama:
4. Membuat catatan stok barang
Catatan selanjutnya yang harus dimasukkan dalam pembukuan adalah catatan stok barang. Perlu diingat apapun barang-barang yang masuk atau keluar setiap harinya harus dicatat secara kontinyu.
Catatan ini akan lebih memudahkan Anda untuk mengawasi serta memonitor persediaan barang-barang usaha Anda.
Selain itu, dengan adanya catatan stok barang akan lebih memudahkan Anda untuk memperhitungkan kapan akan menambah target penjualan. Semakin tinggi penjualan, semakin banyak pula jumlah barang yang keluar dan masuk.
Manfaat lainnya dari adanya catatan stok barang yaitu akan membantu Anda terhindar dari kecurangan yang biasanya sering dilakukan oleh karyawan hingga supplier. Berikut ini contoh dari catatan stok barang:
5. Mencatat inventaris barang
Tidak hanya catatan stok barang saja, pencatatan inventaris juga harus dibuat dan dimasukkan ketika Anda membuat pembukuan sederhana untuk usaha Anda.
Semua barang-barang yang ada di perusahaan Anda baik itu dibeli menggunakan anggaran belanja, dana hibah sampai sumbangan, semuanya harus masuk dalam catatan inventaris barang.
Dengan adanya catatan inventaris barang, maka seluruh asset yang dimiliki oleh usaha Anda akan tetap mampu dikendalikan dengan baik. Lebih dari itu, pencatatan inventaris barang juga akan berfungsi sebagai berikut:
- Memudahkan pengawasan
- Mencegah barang agar tidak rentan hilang
- Memudahkan proses pengecekan barang
- Memudahkan proses kegiatan sampai dengan penghapusan barang
- Menjadi bukti tertulis soal pengelolaan barang yang nantinya bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut ini contoh dari pembuatan catatan inventaris barang:
6. Mencatat laba-rugi
Catatan lainnya yang tidak boleh dilewatkan sama sekali yaitu catatan soal laba-rugi usaha Anda. Adanya catatan ini akan membuat Anda jadi lebih mudah untuk mengetahui besaran pendapatan dan beban usaha Anda dalam periode tertentu.
Keuntungan lainnya dari catatan laba-rugi akan membantu Anda untuk mengontrol keadaan usaha Anda, apakah sedang merugi atau sedang meraih banyak profit.
Untuk perusahaan besar, catatan laba-rugi ini berfungsi dalam menentukan nilai investasi dan memprediksi aliran kas di masa depan.
Selain itu, dengan catatan laba-rugi ini Anda akan mendapatkan informasi perihal besaran nilai pajak yang harus dibayarkan dan melakukan evaluasi terkait pemasaran produk dari usaha Anda.
Berikut ini merupakan contoh dari catatan laba-rugi dalam pembuatan pembukuan usaha kecil:
Salah satu jenis usaha kecil yang dilakukan oleh kebanyakan orang adalah bisnis online shop. Mengapa bisnis itu dipilih?
Sebenarnya ada banyak alasan, tetapi dua diantaranya yaitu karena modal yang dibutuhkan tidak besar dan sangat fleksibel.
Apapun jenis bisnis olshop yang Anda geluti, salah satu faktor yang mendukung kesuksesan dari bisnis itu adalah pembukuan keuangan yang rapi.
Adanya pembukuan keuangan akan sangat membantu pemilik usaha untuk mengontrol perkembangan dari olshop, apakah mengalami perkembangan yang signifikan atau malah sebaliknya. Jika Anda ingin membuat pembukuan untuk bisnis olshop yang sedang ditekuni, inilah beberapa tips yang bisa diikuti:
Cara Membuat Pembukuan Bisnis Olshop
Dalam banyak contoh pembukuan olshop sederhana yang biasa dilihat di dunia maya, biasanya beberapa catatan ini tidak boleh lupa dimasukkan, apa saja?
1. Catatan transaksi pengeluaran
Modal merupakan salah satu pilar penting saat pertama kali merintis sebuah usaha, tanpa kecuali olshop. Modal biasanya akan digunakan untuk membeli stok barang beserta perlengkapan yang berfungsi untuk mendukung usaha Anda.
Sebab modal merupakan hal yang sangat penting, maka tak heran jika catatan mengenai transaksi pengeluaran sangat perlu untuk dilakukan.
Jadi, usahakan untuk mencatat apapun jenis pengeluaran yang dikeluarkan oleh olshop Anda. Melalui pencatatan itu, nantinya akan memudahkan Anda untuk mengetahui besarnya kerugian yang dialami.
2. Catatan transaksi pemasukan
Tidak hanya pengeluaran saja, catatan transaksi pemasukan dari usaha olshop Anda juga tak boleh dilupakan. Setiap hari buatlah catatan pemasukan dari usaha Anda.
Melalui pencatatan itu akan membantu Anda untuk mengetahui besaran keuntungan dari usaha olshop yang sedang ditekuni. Selain itu, adanya catatan pengeluaran dan pemasukan akan menjadi bahan acuan dalam pembuatan pembukuan bulanan dari usaha olshop Anda.
3. Catatan setiap orderan
Memang tidak dapat dipungkiri kalau Anda akan sangat kesulitan untuk mengingat jumlah orderan dari pelanggan setiap harinya. Apalagi ketika olshop Anda sedang ramai-ramainya. Pasti akan mustahil untuk mengingat siapa saja yang melakukan pemesanan pada hari itu.
Jika Anda punya olshop, dan olshop itu sudah sangat ramai, maka sangat penting untuk membuat catatan setiap orderan yang masuk beserta jumlahnya. Dengan membuat catatan tersebut, Anda akan jauh lebih mudah untuk menyiapkan barang yang sesuai dengan pesanan pelanggan.
Dalam beberapa contoh pembukuan usaha kecil excel download yang bisa dilihat di internet, biasanya akan ada sebuah tabel yang harus diisikan untuk setiap kategori, mulai dari nama konsumen, tanggal pemesanan, jumlah barang yang dipesan, jenis barang yang dipesan (menyangkut model, warna dan lain sebagainya, alamat pengiriman hingga nomor hp. Adanya catatan ini akan jauh lebih memudahkan Anda nantinya.
4. Catatan stok barang
Tips berikutnya yaitu ingatlah untuk selalu membuat catatan stok barang baik yang masuk atau yang keluar. Melalui pencatatan tersebut, Anda bisa lebih mudah dalam melakukan pemonitoran jumlah stok barang yang sudah habis, yang masih tersedia atau yang akan segera habis sehingga bisa dilakukan re-stock lagi.
Langkah-langkah Membuat Pembukuan Olshop
Pada saat Anda melakoni bisnis olshop, maka sangat penting untuk tahu bahwa pembukuan yang bagus akan memudahkan dalam pengelolaan bisnis, karena Anda secara tertib melakukan pencatatan baik pembelian hingga pengeluaran dan berbagai jenis transaksi lainnya akan lebih mudah untuk dilacak dan dipertanggungjawabkan. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat pembukuan olshop:
1. Memisahkan rekening bisnis dengan rekening pribadi
Sebelum membuat pembukuan, pastikan kalau Anda sudah memisahkan rekening untuk urusan bisnis dan rekening untuk urusan pribadi.
Dengan membedakan kedua rekening itu, maka Anda pasti akan dengan sangat mudah untuk melakukan cross-check secara langsung mengenai rincian pemasukan dan pengeluaran.
2. Dipisahkan secara rinci
Selanjutnya jangan lupa memisahkan secara rinci, baik itu catatan pengeluaran maupun catatan pemasukan. Dengan cara itu, Anda akan jauh lebih dipermudah untuk mengetahui arus keuangan usaha. Tetapi dengan catatan, semua pencatatan dilakukan secara disiplin dan tertib setiap harinya.
3. Buat catatan buku besar
Langkah berikutnya yang harus dilakukan dalam pembukuan olshop yaitu membuat catatan buku besar yang berisikan pengeluaran dan pemasukan secara jelas dan rinci.
Ada beberapa hal yang harus dimasukkan ketika membuat buku besar, dimana Anda harus membuat kolom yang terdiri dari tanggal, jenis transaksi yang dilakukan, pemasukan (debit), pengeluaran (kredit) dan saldo.
4. Rekonsiliasi setiap bulannya
Hal yang tak boleh diabaikan begitu saja dalam pembukuan olshop yaitu melakukan rekonsiliasi setiap bulannya antara saldo kas dengan buku besar. Tidak hanya itu, saldo bank beserta catatan juga harus sama.
5. Laporan laba – rugi setiap bulan
Langkah terakhir yaitu membuat laporan laba – rugi usaha setiap bulannya. Dengan cara itu, Anda akan lebih mudah untuk mengetahui sejauh apa bisnis olshop Anda sudah berkembang. Dari situ Anda akan jauh lebih mudah untuk membuat solusi-solusi terbaik.
Tips Membuat Buku Keuangan Pribadi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ketika Anda melakoni sebuah usaha kecil-kecilan, sangat penting untuk tidak mencampuradukkan antara keuangan pribadi dengan keuangan bisnis.
Sebab, ketika Anda membedakan mana keuangan pribadi dan bisnis, maka ada banyak manfaat yang bisa diperoleh, diantaranya yaitu:
- Membuat Anda lebih sadar untuk lebih bijak dalam memakai uang
- Mendapat informasi yang lebih jelas terkait kondisi finansial pribadi.
- Sangat membantu dalam pembuatan perencanaan bujet
- Sangat berperan dalam mengelola asset dan utang.
- Jadi bukti untuk membantu mempercepat proses pengajuan pinjaman.
Setelah mengetahui apa manfaat dari membedakan uang usaha dan uang pribadi, maka Anda harus tahu, bahwa untuk jenis laporan keuangan pribadi akan mencakup dua hal yaitu:
1. Laporan arus kas pribadi
Laporan arus kas pribadi merupakan jenis laporan yang isinya memuat informasi mengenai arus kas masuk dan keluar. Bisa dibilang, kalau laporan arus kas ini dapat menunjukkan jumlah pemasukan dan pengeluaran Anda dalam suatu periode tertentu.
Selain itu, ada juga yang menyebut, kalau arus kas masuk merupakan apapun yang mampu menghasilkan uang, seperti contohnya gaji, bunga rekening tabungan, penghasilan sampingan, dividen dari investasi, keuntungan penjualan saham obligasi sampai dengan menjual aset pribadi seperti rumah sampai kendaraan.
Sedangkan untuk arus kas keluar akan mencakup seluruh pengeluaran yang harus dikeluarkan. Mulai dari biaya sewa, makan, tagihan rekening listrik, belanja setiap bulannya, biaya hiburan dan lain sebagainya.
Lalu dimanakah letak urgensi dari laporan arus kas pribadi ini?
Sederhana, adanya laporan ini akan membuat Anda lebih mampu untuk melihat bagaimana kondisi finansial pada saat itu. Jika arus kas bersih positif, maka itu artinya pemasukan jauh lebih tinggi dari pengeluaran, Namun jika arusnya negatif, maka itu artinya pengeluaran yang dilakukan jauh lebih besar dari besaran pemasukan.
Jadi, dengan mengetahui arus kas bersih, Anda bisa lebih bijak lagi dalam mengatur bagaimana pengelolaan yang tepat untuk menjaga kondisi finansial agar tetap dalam keadaan positif.
2. Laporan neraca keuangan
Laporan keuangan pribadi yang satu ini akan berfungsi dalam memberikan gambaran secara keseluruhan mengenai kekayaan yang dimiliki untuk periode tertentu.
Berikut ini ada beberapa hal yang biasanya akan ditulis dalam laporan neraca pribadi, apa saja?
1. Aset
Aset merupakan segala jenis sumber daya yang bernilai dan bisa dikonversi menjadi uang. Beberapa jenis aset diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kas dan setara kas. Ini merupakan uang tunai yang Anda simpan di dompet dan rekening pribadi, baik itu tabungan, giro dan lain sebagainya.
- Aset berwujud (tangible assets). Aset yang satu ini bentuknya berupa objek dengan contoh rumah, mobil sampai dengan perhiasan.
- Aset tidak berwujud (intangible assets). Aset non fisik seperti royalti, saham, atau obligasi.
- Aset cair (liquid assets). Aset yang satu ini bisa dijual atau mau dikonversi lagi dalam waktu cepat tanpa harus kehilangan nilainya. Seperti halnya saham dan obligasi.
- Aset pendapatan tetap (fixed-income assets). Aset ini merupakan investasi uang yang dipinjam dan memiliki bunga untuk setiap cicilan pengembaliannya. Contohnya yaitu ada deposito, surat berharga sampai sertifikat deposito.
- Aset ekuitas (equity asset). Aset ini merupakan bagian dari saham, rekening pensiun sampai dengan reksadana.
2. Liabilities
Liabilities bisa disebut sebagai hutang yang harus dibayar, seperti halnya cicilan mobil, rumah, saldo kartu kredit dan berbagai jenis pinjaman yang lain.
3. Kekayaan bersih
Kekayaan bersih adalah total seluruh nilai kekayaan yang dimiliki dari semua aset, kemudian dikurangi nilai kewajiban melalui utang yang sudah ada.
Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, kali ini terdapat beberapa tips yang bisa diterapkan pada saat Anda hendak membuat pembukuan dari keuangan pribadi yang dimiliki, apa saja tipsnya?
4. Membuat spreadsheet
Tips pertama yang bisa dilakukan saat hendak membuat laporan keuangan pribadi, maka buatlah lebih dulu spreadsheet yang selanjutnya dibagi menjadi beberapa bagian seperti arus kas, liabilitas sampai dengan aset. Anda juga bisa menambahkan bagian khusus untuk menghitung kekayaan bersih yang dimiliki saat itu.
5. Menulis daftar aset beserta nilainya
Selanjutnya, jangan lupa untuk mengisi daftar aset yang saat ini sedang dimiliki dan hal-hal lainnya. Contoh dari daftar aset yaitu saldo di rekening, saham beserta yang dimiliki.
6. Menulis daftar liabilitas
Tidak jauh berbeda dari daftar aset, maka untuk daftar liabilitas jangan lupa untuk membuat kolom yang berisikan informasi mengenai kewajiban utang yang harus segera dibayar. Baik itu pinjaman, kartu kredit dan lain sebagainya.
7. Menentukan total kekayaan bersih
Apabila Anda sudah merinci secara jelas daftar dari aset dan liabilitas dengan nilainya, maka berikutnya yang harus dilakukan yaitu menghitung total dari setiap kategori.
Jadi misalnya seperti ini, aset Anda nilainya mencapai Rp100 juta, sedangkan nilai liabilitas total nilai seluruhnya Rp 20 juta, dari situ Anda akan mengetahui besaran dari kekayaan yang dimiliki.
8. Buat laporan arus kas
Terakhir, jangan lupa untuk membuat laporan arus kas bulanan dalam keuangan pribadi Anda. Menghitung pemasukan yang dimiliki, mulai dari gaji hingga penghasilan tambahan.
Jangan lupa untuk menuliskan besaran pengeluaran setiap bulan yang mencakup belanja, berbagai jenis tagihan hingga transportasi.
Setelah dicatat, jangan lupa semua pemasukan dan pengeluaran di total masing-masing lalu kemudian dikurangkan untuk melihat besaran penghasilan bersih dalam satu bulan.
Contoh Pembukuan Kas Masuk Dan Keluar
Mencatat arus kas yang keluar dan masuk merupakan salah satu faktor yang mendukung keberlangsungan dari usaha Anda.
Melalui pembukaan tersebut, Anda jadi bisa tahu bagaimana kondisi keuangan dari bisnis yang sedang digeluti.
Contoh dibawah ini juga bisa digunakan sebagai contoh pembukuan pengeluaran dan pemasukan sederhana buat usaha anda.
Selain itu, pembukuan kas masuk dan keluar juga akan memberikan banyak dampak penting diantaranya yaitu:
1. Mengontrol kondisi keuangan usaha
Dengan melakukan pembukuan arus kas masuk dan keluar, maka Anda bisa mengontrol keuangan usaha Anda dengan baik.
Maka dari itu, mulailah untuk melakukan pembukuan secara kontinyu agar Anda tahu bagaimana menyusun strategi yang tepat untuk memajukan usaha yang sedang ditekuni itu.
2. Sangat memudahkan dalam pengambilan keputusan
Dengan pembukuan arus masuk dan keluar yang baik, dapat dipastikan Anda akan mampu membuat pertimbangan yang baik ketika hendak membuat sebuah keputusan untuk keberlangsungan bisnis Anda.
3. Memahami bedanya laba bersih dan arus kas bersih
Jika angka laba bersih menjadi sangat penting karena berperan dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha. Sedangkan arus kas bersih akan sangat memudahkan pengambilan keputusan untuk keberlangsungan bisnis berikutnya. Berikut ini contoh pembukuan kas masuk dan keluar:
Demikianlah ulasan sederhana mengenai cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil. Apapun usaha yang ingin dilakukan, jangan lupa melakukannya dengan niat yang ikhlas, karena hal itu akan sangat menentukan kesuksesan dari usaha yang hendak dirintis.
Baca juga: Cara Menghitung BEP Usaha Kecil