Ekonomi

Aspek Lingkungan Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis membawa pengaruh yang begitu besar.

Ruang lingkup lingkungan yang dimaksud disini, meliputi kreditor, pesaing, pemasok, konsumen, dan karyawan atau sumber daya manusia yang terlibat.

Dengan mengetahui aspek lingkungan tersebut, Anda akan mengetahui apakah lingkungan bisnis yang sudah Anda tentukan sesuai dengan ide bisnis Anda.

Baca juga: 7 Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung mampu berpengaruh pada bisnis yang tengah Anda dijalankan.

Jika lingkungan sesuai, maka bisnis berpotensi untuk meraup keuntungan yang maksimal.

Studi kelayakan bisnis yang ditinjau dari aspek lingkungan merupakan langkah awal dalam berbisnis dengan mengantisipasi segala ancaman dan menciptakan peluang dari kondisi lingkungan sekitar lokasi bisnis.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara singkat dan lengkap mengenai studi kelayakan bisnis yang ditinjau dari aspek lingkungan hidup dan lingkungan industri.

Manfaat Studi Kelayakan

Studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan usaha.

Di bawah ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan usaha :

Pihak Investor

Dengan dilakukannya studi kelayakan, pihak investor akan lebih mudah dalam mengetahui nominal modal yang harus ditanamkan dan juga mengetahui seberapa besar potensi keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.

Selain itu, pihak investor dapat menganalisis apakah modal yang ditanamkan sebanding dengan resiko yang mungkin ditimbulkan.

Pihak Kreditor

Dalam suatu usaha atau bisnis, pihak kreditor merupakan pihak penyandang dana eksternal.

Studi kelayakan akan memberikan keuntungan kepada kreditor, dimana kreditor dapat melihat seberapa besar resiko dana yang akan dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman oleh pihak pelaku bisnis.

Disamping itu, pihak kredit juga dapat memperkirakan berapa lama jangka waktu untuk pengembalian dana secara utuh.

Pihak Manajemen

Pihak manajemen atau pihak yang menjalankan usaha perlu merencanakan seberapa banyak sumber daya yang diperlukan, seberapa lama waktu pelaksanaannya, dan seperti apa hasil yang ingin dicapai.

Tak hanya itu, pihak manajemen juga perlu mengetahui secara detil seberapa besar pengaruh bisnis tersebut terhadap terhadap lingkungan sekitar,

baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan resiko –resiko yang ditimbulkan dari bisnis tersebut.

Pihak regulator

Studi kelayakan juga memberi manfaat bagi pihak regulator. Pihak regulator memiliki kepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan.

Selain itu, pihak regulator juga memiliki kewenangan terhadap industri yang akan dijalankan, serta dampak terhadap masyarakat dan perekonomian nasional.

Tujuan Aspek Lingkungan

Tidak sembarangan, studi kelayakan bisnis yang ditinjau dari aspek lingkungannya tentu memiliki tujuan tertentu agar bisnis dapat berjalan sesuai dengan perencanaan pelaku bisnis.

Adapun tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah :

  • Untuk menganalisa kondisi lingkungan operasional, industri, dan ekonomi
  • Untuk menganalisa seberapa besar dampak dan pengaruh lingkungan terhadap bisnis, begitu juga sebaliknya
  • Untuk menganalisa upaya agar dapat meminimalisir resiko dan dampak negatif yang mungkin terjadi

Aspek Lingkungan Hidup Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Analisis aspek lingkungan dilakukan agar pelaku bisnis memahami, apakah lingkungan setempat sesuai dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan dampak negatifnya.

Kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan lulus uji jika ide bisnis tersebut  mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya yang ditimbulkannya.

Studi kelayakan bisnis berdasarkan aspek lingkungan hidup berfungsi untuk mengetahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan sektor bisnis terhadap pencemaran air, udara, dan lainnya di sekitar lokasi. Dalam hal ini, AMDAL diperlukan dalam studi kelayakan.

Pengertian AMDAL

AMDAL, yang merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, adalah salah satu langkah penting dalam perencanaan suatu proyek yang diperkirakan dapat memberikan dampak dan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, seperti biotik, abiotik, dan kultural.

AMDAL dijalankan berdasarkan hukum yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 yang mengulas tentang “Ijin Lingkungan Hidup”.

Fungsi AMDAL

Berikut ini adalah fungsi dari AMDAL:

  • Membantu dalam proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari suatu kegiatan usaha atau bisnis
  • Memberi saran dan kritik dalam penyusunan desain teknis dari kegiatan usaha
  • Memberi pertimbangan dalam penyusunan rencana pengelolaan lingkungan hidup
  • Memberi informasi tentang dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan usaha kepada masyarakat sekitar
  • Sebagai salah satu prasyarat dengan memberikan rekomendasi tentang ijin usaha
  • Sebagai Scientific Document dan Legal Document
  • Sebagai penentu layak atau tidaknya suatu usaha terhadap lingkungan hidup di sekitar lokasi bisnis

Peran AMDAL

Berikut ini adalah peran AMDAL dalam studi kelayakan :

  • Pengelolaan Lingkungan, yaitu dengan menyusun kegiatan antisipasi berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul
  • Pengelolaan Proyek, yaitu untuk mendapatkan perijinan, tentang keadaan lingkungan yang dapat menunjang perwujudan proyek, terutama sumber daya yang diperlukan proyek tersebut
  • Dokumen Penting, sebagai sumber informasi yang detil tentang keadaan lingkungan pada saat proyek berlangsung dan gambaran keadaan lingkungan pasca pembangunan proyek

Jenis Studi AMDAL

AMDAL merupakan suatu hasil studi atau analisis dari suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak dan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup.

Analisis ini meliputi proses pembuatan 5 dokumen, yaitu Penyajian Informasi Lingkungan, Kerangka Acuan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pemantauan Lingkungan, dan Rencana Pengelolaan Lingkungan.

Berikut ini adalah jenis studi AMDAL sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 1993 :

  • AMDAL Proyek, yaitu pembahasan studi kelayakan suatu proyek yang hanya melibatkan satu instansi
  • AMDAL Terpadu / Multisektoral, adalah AMDAL yang melibatkan lebih dari satu instansi
  • AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang dilakukan dalam zona pengembangan wilayah
  • AMDAL Regional, adalah AMDAL yang merupakan kewenangan dari 2 atau lebih instansi daerah

Aspek Lingkungan Industri Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Umumnya, aspek lingkungan industri lebih mengarah pada persaingan antar pelaku bisnis.

Persaingan bisnis yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan itu sendiri.

Ancaman Bisnis Dari Aspek Lingkungan Industri

Berikut ini adalah ancaman-ancaman yang terjadi di dunia bisnis :

Masuknya Pendatang Baru

Kemunculan pendatang baru artinya adalah bertambahnya kompetitor bisnis. Hal tersebut tentu dapat menyebabkan beberapa implikasi bagi bisnis yang telah berjalan lebih dahulu, misalnya seperti kapasitas yang menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta terjadinya perebutan sumber daya produksi yang terbatas.

Meski menjadi ancaman bagi pemain lama, pendatang baru juga menghadapi hambatan dalam berbisnis, seperti :

  • biaya produksi yang tinggi jika baru memulai produksi dalam skala yang kecil
  • besarnya upaya yang harus dilakukan untuk merebut konsumen loyal
  • biaya yang besar untuk melakukan riset, pengembangan, dan eksplorasi
  • biaya pelatihan kembali karyawan, biaya peralatan pelengkap
  • sulitnya jalur distribusi agar produk dapat menembus pasaran

Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri

Persaingan dalam industri memberikan pengaruh yang sangat besar pada kebijakan dan kinerja perusahaan.

Dalam situasi tertentu seperti persaingan oligopoli, perusahaan cenderung memiliki kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar.

Sementara, berbeda halnya dengan persaingan pasar yang sempurna, dimana akan terjadi pemaksaan terhadap perusahaan untuk menjadi follower termasuk dalam hal harga produk.

Ancaman Dari Produk Pengganti

Produk pengganti atau produk substitusi adalah produk yang memiliki fungsi yang sama dengan produk lain, sehingga dapat memberikan opsi yang lebih banyak atau pun sebagai alternatif produk lain kepada calon konsumen.

Keberadaan produk pengganti ini tentu menjadi ancaman bagi para pelaku bisnis. Semakin banyak opsi yang ditawarkan kepada konsumen, maka potensi penurunan omset dapat saja terjadi.

Kekuatan tawar menawar pembeli (Buyer)

Kekuatan tawar menawar pembeli atau buyer secara tidak langsung mampu mempengaruhi harga produk.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan untuk memberikan diskon atau potongan harga kepada konsumen atau buyer, seperti :

  • Pembeli yang melakukan pembelian dalam partai besar
  • Pembeli memiliki kemampuan untuk memproduksi produk yang diperlukan
  • Sifat produk tidak memiliki karakteristik khusus sehingga mudah ditiru
  • Melibatkan banyak pemasok
  • Kecilnya switching cost pemasok
  • Rendahnya profitabilitas pembeli, sehingga sensitif terhadap harga dan layanan

Selain pengaruh terhadap harga, pembeli juga dapat mempengaruhi perusahaan akan mutu dan kualitasnya melalui perbandingan dengan produk kompetitor.

Hal tersebut tentu akan mengancam keberlangsungan bisnis atau eksistensi produk di pasaran.

Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Supplier)

Selain buyer, ternyata supplier juga memiliki pengaruh yang besar terhadap keberlangsungan suatu bisnis.

Harga yang ditentukan oleh pemasok atau supplier sudah pasti akan berdampak pada ongkos produksi dan harga jual produk nantinya.

Adapun kondisi pemasok yang mampu memberikan pengaruh besar adalah sebagai berikut :

  • Sedikitnya jumlah pemasok yang tersedia
  • Uniknya produk atau pelayanan dari pemasok yang dapat berakibat switching cost yang besar
  • Tidak adanya produk substitusi pada produk yang ditawarkan pemasok
  • Kemampuan pemasok untuk memproduksi produk yang sama dengan produk yang diproduksi oleh perusahaan
  • Pembelian produk dari pemasok hanya dalam jumlah yang kecil

Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya.

Stakeholder merupakan pihak eksternal yang memiliki kekuatan dan kewenangan untuk memberikan pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada perusahaan.

Pihak yang dimaksud adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi  dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham.

Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Persaingan Dalam Lingkungan Industri

Di jaman ini, perkembangan industri melesat dengan amat cepat.

Kemudahan para investor untuk menanamkan modalnya membuat para pelaku bisnis gencar untuk terus melebarkan sayapnya.

Hal tersebut pastinya akan membuat persaingan bisnis antar perusahaan semakin sengit.

Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan antar perusahaan :

  • Jumlah pesaing
  • Pertumbuhan industri
  • Diferensiasi produk
  • Biaya produksi
  • Adanya permintaan dan penawaran
  • Strategi bisnis

Umumnya, intensitas persaingan akan tinggi ketika porsi biaya tetap produksi sangat besar dan produk yang homogen di pasaran.

Selain itu, pertumbuhan industri yang menurun juga dapat menyebabkan tingginya intensitas persaingan di dalam lingkungan industri.

Demikianlah ulasan mengenai aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis.

Perlu ditekankan bahwa studi kelayakan bisnis sangat penting dilakukan dan sebaiknya analisis dilakukan dengan cara meninjau ide bisnis dari berbagai aspek.

Hal tersebut akan membantu Anda agar dapat mengantisipasi resiko yang akan Anda hadapi di masa mendatang.

Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan bagi Anda yang hendak terjun ke dunia bisnis.

Rate this post
0 out of 5
Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

This website uses cookies.