Bisnis Pertanian

Cara Budidaya Sereh Wangi di Kebun atau Hidroponik

Mengenal cara budidaya sereh wangi yang tepat akan mampu menghasilkan sereh yang kualitasnya terjamin.

Sereh atau serai merupakan jenis tanaman rumpun dan salah satu penghasil minyak atsiri terbesar di Indonesia.

Minyak atsiri sendiri merupakan bahan baku untuk pembuatan parfum dan kosmetik.

Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Porang

Tanaman sereh wangi agak sedikit berbeda dengan sereh biasa. Apabila diperhatikan, warna daun sereh wangi akan lebih hijau (hijau tua) daripada sereh biasa yang cenderung berwarna hijau muda dan agak keabuan.  

Rumpun tanaman sereh wangi lebih besar dan lebih banyak daripada sereh biasa. Begitupun juga dengan daun yang lebih lebar.

Ada beberapa persyaratan khusus yang harus dimiliki apabila Anda ingin membudidayakan tanaman ini.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti ketinggian tempat, jenis tanah, dan iklim. Pada umumnya tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 200-1000 mdpl.

Akan tetapi apabila menginginkan hasil yang lebih maksimal, maka dapat ditanam di ketinggian 350-600 mdpl.

Pada ketinggian ini kualitas minyak atsiri yang dihasilkan berada pada kondisi terbaik.

Tanaman ini baiknya diletakkan di tempat yang mendapatkan sinar matahari sepanjang hari karena cocok untuk meningkatkan kadar minyaknya.

Suhu yang cocok yaitu di antara 18-250C. Tanaman ini menyukai suhu yang agak panas dan lembab dengan curah hujan merata sepanjang tahun sekitar 1800-2500 mm/tahun.

Curah hujan yang merata akan sangat membantu untuk membentuk saripati, gula, menjaga stabilitas suhu, dan pelarut nutrisi.

Cara Budidaya Sereh Wangi

Teknik budidaya yang tepat akan sangat mempengaruhi produksi minyak atsiri yang dihasilkan.

Minyak atsiri diambil dari daun sereh dan diolah sedemikian rupa. Maka dari itu dalam proses pembudidayaan harus memperhatikan pertumbuhan daun yang maksimal.

Beberapa tahapan budidaya dari cara menanam sereh wangi adalah:

Persiapan bibit

Bibit sereh dapat diperoleh dari tanaman induk yang bebas dari hama penyakit, berumur sekurang-kurangnya 1 tahun. Dalam usia tersebut tanaman sereh sudah cukup tua dan cocok untuk dijadikan bibit.  

Potonglah rumpun yang sudah tua dengan menghilangkan daun dan akarnya. Bagian daun hanya disisakan sekitar 3-5 cm dan bagian akarnya hanya disisakan sekitar 2,5 cm di bawah leher akar.

Pilih bibit yang kualitasnya bagus, gemuk, dan besar. Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik. Setelah itu tempatkan bibit yang sudah di potong dengan posisi berdiri.

Pengolahan tanah

Faktor mengolah tanah juga penting dengan menggemburkan dan mencangkul dengan kedalaman sekitar 35 cm.

Pastikan tanah bebas dari rumput dan gulma yang mengganggu. Tanah dicampur dengan sedikit pasir dengan perbandingan 2:1. Campurkan juga dengan pupuk kompos dan pupuk kandang.

Biarkan tanah yang telah dicangkul selama sekitar 2-3 hari untuk penguapan. Jangan lupa memberikan saluran pembuangan air di sepanjang lokasi tumbuh sereh. Pertumbuhan sereh akan terhambat apabila mereka tergenang oleh air.

Cara penanaman

Untuk satu lubang tanam sebaiknya hanya digunakan 2-3 bibit. Jaraknya diatur sekitar 100 cm x 50 cm. Posisinya dapat diatur miring sekitar 60-700 dari permukaan tanah.

Selanjutnya timbun bibit yang telah ditanam dengan tanah di sampingnya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari dan musim penghujan agar bibit sereh tidak layu dan tidak banyak yang mati.

Pemeliharaan

Penyulaman

Bibit yang ditanam perlu dikontrol setiap hari. Selain itu juga bila ada tanaman yang layu atau mati maka perlu dihilangkan dan ditambah dengan bibit yang baru.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk menghindari pertumbuhan gulma yang mengganggu. Selain itu juga diperlukan untuk menghilangkan batang daun sereh yang telah layu dan kering. Metode ini penting untuk memberantas hama penyakit.

Pembubunan

Maksudnya adalah menghilangkan air yang tergenang di sekitar tanaman sereh. Tanaman ini tidak suka dengan air tergenang dan cenderung menyukai drainase yang lancar.

Maka dari itu pembubunan dapat dilakukan dengan mencangkul tanah di sekitar tergenangnya air.

Pemupukan

Pemupukan rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis yang berbeda-beda. Caranya lubangi  bagian atas tanaman sereh sekitar 10 cm lalu masukkan pupuk tersebut dan tutup kembali. Pupuk yang diberikan adalah urea, TSP, dan KCl.

Pemberantasan hama dan penyakit

Sebetulnya tanaman ini tidak mudah terserang penyakit. Mereka termasuk tanaman yang kuat dan tahan lama sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan.

Hama yang terkadang ditemui adalah ulat daun dapat diberantas dengan menggunakan pestisida.  

Panen

Masa panen pertama dapat dilakukan setelah menginjak usia 7-8 bulan.  Sedangkan panen kedua dapat dilakukan di umur 10-12 bulan. Untuk selanjutnya dapat dipanen setiap 3-4 bulan sekali.

Dalam masa pemanenan pangkas daun dengan menggunakan sabit sekitar 3-5 cm di atas pangkal daun. Setelah itu daun yang terkumpul dapat dibentuk gulungan dan diikat dengan tali.

Waktu panen yang baik adalah pada pagi dan sore hari. Ciri-ciri tanaman siap panen yaitu minimal memiliki 6-8 lembar daun tua pada setiap rumpun.

Daunnya berwarna hijau tua dan wanginya sangat kuat. Apabila daun ditekuk akan keluar titik-titik minyak pada pori daun.

Cara Menanam Serai di Kebun

Sedangkan apabila Anda ingin menanam serai di kebun, dapat menggunakan media tanah.

Anda dapat meletakkannya langsung di atas tanah ataupun menggunakan pot atau polybag

Apabila menanam langsung di tanah, serai akan sangat mudah tumbuh meski tidak dipupuk.

Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal metode budidaya sereh wangi seperti yang dijelaskan di atas sangat perlu dilakukan.

Apabila Anda menggunakan pot atau polybag maka dibutuhkan pot, media sekam, dan pupuk.

Penanaman di dalam pot tidak akan memiliki hasil semaksimal jika menanam langsung di tanah.

Akan tetapi jika Anda hanya mempunyai lahan sempit di wilayah perkotaan cara ini patut dicoba.

Pertama-tama campurkan tanah, sekam, dan pupuk dengan perbandingan 2:1:1. Untuk awal penanaman Anda dapat menggunakan pupuk kandang ataupun kompos.

Selanjutnya setelah tercampur rata masukkan ke dalam pot. Buat lubang di tengah pot sekitar 15 cm agar bibit serai dapat di tancapkan ke dalam tanah.

Pastikan bibit serai berdiri tegak dan tidak jatuh. Padatkan kembali tanah siram tanaman serai yang baru di tanam.

Anda harus memonitor tanaman Anda setiap hari. Jangan lupa menyiramnya 2 kali sehari. Tempatkan di area yang terkena sinar matahari.

Dalam waktu 1 minggu tanaman serai Anda akan menghasilkan daun muda yang artinya Anda telah berhasil membudidayakannya.

Cara Menanam Serai Hidroponik

Cara menanam dengan metode hidroponik tentu tidak asing lagi di masa modern ini. Keterbatasan lahan dan tanah mengakibatkan banyak petani beralih ke hidroponik.

Bahkan teknik bertani ini banyak digunakan oleh masyarakat urban perkotaan karena tidak membutuhkan tanah, cukup dengan memanfaatkan pekarangan yang sempit.

Teknik menanam hidroponik merupakan penanaman dengan menggunakan media air yang dialirkan dengan sirkulasi yang baik dan pemberian pupuk yang tepat.

Pertama-tama Anda harus menyiapkan media hidroponik dengan menggunakan pipa air bersirkulasi ataupun bekas botol air mineral.

Siapkan bibit serai dengan memotong daunnya. Tinggalkan batangnya dan sedikit akar.

Anda juga dapat menambahkan rockwool pada pipa atau botol air mineral sehingga serai akan mudah ditancapkan. Pastikan batang serai tegak dan seluruh bagian bawahnya terendam air.

Tempatkan di daerah yang terkena sinar matahari sepanjang hari. Jangan lupa berikan vitamin dan pemupukan yang tepat melalui aliran air. Setelah satu minggu serai akan mulai tumbuh dengan baik.

Analisa Usaha Budidaya Sereh Wangi

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai contoh analisis usaha budidaya sereh wangi.

Akan tetapi beberapa diantaranya menggunakan asumsi untuk dapat memberikan gambaran kepada Anda yang ingin mencoba bertani sereh wangi.

Biaya Peralatan

Misalnya saja Anda tidak memiliki lahan untuk bertani maka Anda diharuskan untuk menyewa lahan sekitar Rp. 3.000.000/tahun.

Anda juga harus membeli peralatan seperti pompa air untuk dapat mengambil air dari sumber terdekat misalnya seharga Rp. 1.300.000.

Anda memerlukan mesin semprot (hand sprayer) baik untuk pupuk, air, maupun kegunaan lainnya dengan harga Rp. 500.000.

Beberapa peralatan lain yang dibutuhkan seperti pisau, timbangan, cangkul, sabit, gerobak dorong, wadah untuk panen, dan peralatan lainnya dengan harga sekitar Rp. 2.000.000.

Jadi total biaya peralatan yang dibutuhkan adalah Rp. 6.800.000. Biaya ini dapat dikategorikan sebagai modal yang harus dimiliki.

Biaya Operasional dan Variabel

Biaya ini dapat dihitung per bulan dari penyusutan peralatan juga material lain yang dibutuhkan seperti misalnya biaya listrik untuk menghidupkan pompa, bensin, dan lain sebagainya. Diasumsikan biaya yang dikeluarkan adalah sekitar Rp. 200.000/bulan.

Sedangkan biaya variabel dapat dikategorikan seperti biaya pupuk, pestisida, bibit, karung, dan upah pekerja.

Biaya ini juga dapat dihitung per bulannya. Diasumsikan biaya yang dikeluarkan adalah sekitar Rp. 10.000.000/bulan.

Apabila dijumlahkan antara biaya operasional dan variabel maka akan didapatkan sekitar Rp. 10.200.000/bulan. Biaya ini harus dikeluarkan oleh pemilik kebun.

Sedangkan apabila menghitung pendapatan maka penjualan rata-rata adalah Rp. 150.000 kg/hari x Rp.4.000/kg=Rp. 600.000 x 30 hari=Rp. 18.000.000.

Maka keuntungan yang diperoleh adalah penjualan rata-rata dikurangi biaya operasional dan variabel yaitu Rp. 18.000.000- Rp. 10.200.000=Rp. 7.800.000 yang merupakan keuntungan bersih.

Dalam masa sekali panen per bulan, maka Anda sudah dapat balik modal kembali sehingga budidaya ini cukup menguntungkan.

Manfaat Sereh

Berbagai manfaat sereh wangi utamanya dari pengolahan minyak atsiri sudah terbukti keampuhannya. Adapun beberapa khasiat serai wangi ini adalah:

  1. Mencegah gigitan nyamuk. Sereh dapat mengurangi gigitan nyamuk pada tubuh karena nyamuk tidak suka dengan bau minyak atsiri.
  2. Sebagai pereda nyeri dan pengobatan luka. Minyak sereh akan memberikan rasa hangat pada tubuh dan bersifat analgesik.
  3. Memperlancar pencernaan. Minyak ini dipercaya mampu melindungi mukosa lambung terhadap kerusakan.
  4. Membuang racun di dalam tubuh. Mengkonsumsi minyak sereh akan membuat Anda berkeringat dan mengeluarkan minyak berlebih atau racun dalam tubuh.
  5. Bahan pengharum ruangan dan pewangi. Kandungan bahan kimianya biasa digunakan untuk parfum, pewangi, sabun mandi, minyak esensial, dan yang lainnya.

Mempelajari cara budidaya sereh wangi sebetulnya tidaklah sulit dan mendatangkan banyak keuntungan.

Selain pemeliharaannya yang mudah, penjualan dan permintaan akan sereh wangi juga bertambah seiring dengan perkembangan industri kosmetik dan parfum.

Maka dari itu peluang usaha budidaya ini cukup menjanjikan untuk dilakukan oleh siapa saja.

Rate this post
0 out of 5
Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

This website uses cookies.