Daftar isi konten
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara investasi reksadana online. Pada zaman sekarang sudah banyak cara untuk berinvestasi reksadana salah satunya melalui online.
Menurut survei Manulife Index, masih banyak masyarakat yang menempatkan uangnya di tabungan dan deposito.
Padahal jika diteliti lebih lanjut, tabungan dan deposito tidak cukup dalam mencapai tujuan keuangan seperti untuk dana pendidikan, karena return bunganya yang relatif kecil.
Baca juga: Cara Beli Saham IPO
Dengan demikian, reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat karena return bunganya yang bisa dibilang relatif tinggi.
Proses pembuatan yang murah serta mudah diharapkan bisa meningkatkan minat partisipasi masyarakat dalam melakukan investasi melalui reksadana online.
Sebelum ada transaksi investasi reksadana melalui online, banyak orang yang mengeluh akan repotnya proses melalui offline.
Dimulai dari mengisi formulir yang nantinya dikirim ke manajer investasi melalui surat.
Lalu dilanjutkan dengan melakukan pembayaran dengan mentransfer ke rekening reksadana.
Manajer investasi akan mengirimkan bukti bahwa transaksi telah dieksekusi melalui surat dalam beberapa hari kemudian.
Proses tersebut akan memakan waktu 3 sampai 4 hari dan dalam waktu tersebut, pasar sudah bergerak kemana saja.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tujuan dari melakukan investasi ialah untuk jangka panjang yang tidak akan terpengaruhi fluktuasi jangka pendek.
Tidak mudah untuk mengetahui nilai investasi reksadana secara cepat jika menggunakan cara yang dulu, karena tidak tersedianya data nilai aktiva bersih atau NAB dengan segera.
Nilai Aktiva Bersih merupakan acuan untuk menghitung nilai investasi yaitu harga unit reksadana dan hanya akan tersedia di satu koran setelah satu hari kemudian.
Namun sekarang, masa-masa seperti itu tidak akan masyarakat rasakan lagi karena sekarang sudah bisa melakukan transaksi reksadana melalui online dan bisa selesai dengan cepat.
Nasabah dapat melakukan transaksi reksadana secara real time hanya dengan menggunakan komputer atau smartphone dari rumah.
Sehingga masyarakat tidak perlu lagi melalui surat seperti dahulu yang tentunya sangat merepotkan.
Melalui online, kita bisa dengan mudah mengetahui posisi investasi yang dimiliki sehingga pergerakan portofolio reksadana juga bisa diketahui setiap saat.
Karena proses yang lebih efisien, nasabah juga dapat berinvestasi reksadana dalam jumlah yang kecil, seperti membeli reksadana dengan harga mulai dari Rp 100.000.
Untuk para investor, terutama investor pemula, sangat disarankan untuk melakukan transaksi reksadana melalui online karena prosesnya yang efisien dan efektif.
Saat ini sudah banyak platform reksadana online terbaik yang bisa digunakan, seperti situs online Bareksa.
Sebelum melakukan investasi, ada baiknya untuk mengenali lebih jauh apa itu reksadana.
Dikutip dari laman situs IDX, salah satu pilihan berinvestasi bagi masyarakat pemodal, terutama pemodal kecil serta yang tidak mempunyai banyak waktu dan keahlian dalam menghitung risiko atas investasi mereka, reksadana adalah solusinya.
Reksadana cocok sebagai sarana bagi masyarakat yang memiliki keinginan untuk berinvestasi namun masih minim akan waktu serta pengetahuan berinvestasi.
Singkatnya, investasi atau usaha yang dikelola oleh manajer investasi akan menerima saluran dari kegiatan reksadana yaitu mengumpulkan uang yang diterima dari para pemodal.
Perlu diketahui, reksadana online yang bersifat supermarket, bisa dikatakan seperti agen penjual, yang artinya mereka menjual produk milik manajer investasi lain dan bukan hanya produk mereka sendiri.
Inilah aturan pendaftaran hingga transaksi online yang umumnya harus calon nasabah ketahui, berikut penjelasannya.
Hal pertama yang harus dilakukan nasabah sebelum melakukan transaksi reksadana online adalah mengisi formulir dan membuka rekening.
Untuk setoran awal sendiri ada yang mewajibkan menyetor sebesar Rp 500.000 dan ada yang tidak diwajibkan.
Setelah melakukan pembukaan rekening, nasabah sudah bisa mendapatkan fasilitas jual beli reksadana online.
Umumnya, investor harus menyetor uang terlebih dulu ke rekening nasabah sebelum melakukan trading seperti membeli.
Dana yang ada di rekening tersebut akan diambil sebagai proses pembelian reksadana.
Untuk penjualan reksadana sendiri dilakukan dengan mencairkan dana yang terdapat di rekening nasabah.
Saat proses trading, nasabah akan memasukkan order investasi ke sistem online setelah memilih reksadana. Sesuai dengan order tersebut, bank akan memindahkan dana ke rekening reksadana dari rekening nasabah.
Kepemilikan reksadana akan efektif setelah tujuh hari kerja setelah transaksi dan bisa dilihat di laporan investasi secara online.
Terdapat empat jenis reksadana berdasarkan portofolio transaksinya dilansir dari situs IDX.co.id. Berikut penjelasannya.
Tujuan dari reksadana jenis ini ialah menjaga likuiditas serta pemeliharaan modal, karena jenis ini hanya melakukan investasi Efek bersifat Utang dan yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Tujuan dari jenis reksadana yang satu ini ialah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
Transaksi reksadana ini dalam melakukan investasi dari aktivanya yang berbentuk Efek bersifat Utang, sekurang-sekurangnya sebesar 80%.
Namun, Reksadana Pendapatan Tetap mempunyai risiko yang lebih besar daripada reksadana yang sebelumnya yaitu Reksadana Pasar Uang.
Kelebihan dari jenis reksadana ini adalah memiliki tingkat pengembalian yang tinggi, namun risikonya lebih tinggi juga dari dua jenis reksadana sebelumnya karena investasinya yang dilakukan pada saham.
Reksadana Saham adalah reksadana yang kegiatan investasinya diambil dari aktivanya yang berbentuk Efek bersifat Ekuitas dan sekurang-kurangnya sebesar 80%.
Berbeda dengan tiga jenis reksadana sebelumnya, Reksadana Campuran melakukan investasi dalam Efek yang bersifat Ekuitas maupun yang bersifat Utang.
Terdapat dua model Reksadana online secara umum.
Pertama, Reksadana Ekslusif yang hanya menjual Reksadana dari satu manajer investasi dan tidak menjual dari manajer investasi yang lain. Contoh dari jenis reksadana online ini ialah Danareksa, Mandiri dan Panin.
Kedua, ada Supermarket Reksadana yang produknya berasal dari berbagai Manajer Investasi, seperti Commonwealth Bank dan IPOTFUND.
Pilih jenis reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan umumnya jika investor telah memiliki reksadana favorit, mereka tidak akan plin-plan lagi dalam memilih reksadana untuk kedepannya. Hal tersebut cocok dengan jenis reksadana yang pertama.
Untuk jenis reksadana yang kedua bisa dikatakan lebih menarik, karena ada banyak pilihan serta sifatnya yang fleksibilitas.
Terdapat spesialisasi di setiap manajer investasi dan tidak ada yang unggul di semua jenis reksadana.
Contohnya, jika suatu manajer investasi kurang bagus di saham, namun bagus di jenis pasar uang.
Jika memakai jenis reksadana online yang kedua, dapat memilih reksadana sesuai dengan spesialisasi manajer investasi yang tidak bisa dilakukan jika menggunakan jenis yang pertama.
Sudah umum diketahui bahwa diharuskan membuka akun reksadana terlebih dahulu sebelum memulai investasi reksadana, agar transaksi dapat berjalan dengan lancar.
Saat ini sudah banyak aplikasi investasi reksadana yang bisa diunduh oleh masyarakat yang ingin melakukan investasi, khususnya secara online.
Simak daftar aplikasi investasi reksadana yang terpercaya dan sudah terdaftar di OJK, berikut penjelasannya.
Disclaimer: Kami tidak memiliki kerjasama apapun dengan aplikasi dibawah ini. Harap ditelaah dengan bijak, kerugian yang timbul menjadi tanggungjawab pembaca.
Aplikasi Bibit investasi reksadana ini dapat digunakan oleh masyarakat yang ingin melakukan investasi secara online.
Bibit cukup digemari oleh para investor pemula karena tampilannya yang rapih serta fiturnya yang mudah untuk digunakan.
Pendaftaran reksadana dilakukan secara online di aplikasi yang satu ini. Pengguna hanya perlu menunggu beberapa menit setelah melakukan pendaftaran sampai akun terverifikasi, sehingga dapat segera melakukan transaksi investasi.
Aplikasi Bibit akan memberikan rekomendasi reksadana yang telah disesuaikan dengan profil risiko pengguna melalui fitur robot, sehingga akan sangat membantu pengguna saat masih bingung untuk membeli jenis reksadana yang mana.
Di aplikasi ini juga terdapat kelebihan lainnya, yaitu dapat melakukan investasi hanya dengan modal Rp 100.000 saja, loh!
Aplikasi Tanam Duit juga cocok untuk digunakan para investor pemula seperti aplikasi Bibit yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Aplikasi ini menyediakan produk keuangan dan berbagai investasi lainnya, seperti surat berharga negara atau SBN, emas dan asuransi.
Dan yang pasti, aplikasi ini juga menjadi marketplace untuk produk-produk reksadana.
Bareksa telah ada sejak tahun 2015, sebelum Bibit dan Tanam Duit berdiri. Terdapat 40 manajer investasi dan 190 produk reksadana yang bisa dipilih, serta dapat menjadi tempat distribusi resmi Surat Berharga Negara yang telah dipercaya oleh Kementrian Keuangan.
Aplikasi Ipot Go cocok digunakan apabila tetap ingin mempelajari saham meskipun sudah mempunyai investasi reksadana.
Aplikasi ini bisa digunakan untuk membeli saham, selain hanya menyajikan produk-produk reksadana. Pelajari dulu dengan baik risiko-risiko sebelum memulai investasi saham.
Platform jual-beli saham yang pasti sudah akrab di telinga beberapa orang ini menyediakan fitur jual-beli reksadana.
Aplikasi Ajaib akan merekomendasikan reksadana apa yang ingin kita beli sesuai profil risiko, cukup dengan menjawab berbagai pertanyaan yang terdapat di kuesioner. Sehingga akan mempermudah saat memilih reksadana.
Fitur cicilan atau Recurring yang terdapat di aplikasi Raiz dapat dimanfaatkan penggunanya saat tidak mempunyai dana yang cukup.
Kelebihan lainnya yaitu besaran serta tenggat waktu cicilan dapat disesuaikan dengan kemampuan pengguna, sehingga akan semakin mempermudah pengguna dalam melakukan transaksi investasi.
Rekomendasi aplikasi reksadana yang terakhir adalah Invisee. Dimulai dari Rp 10.000, pengguna sudah dapat memulai transaksi investasi.
Dengan hanya menyisihkan Rp 10.000 per hari dan dikalikan 30 hari, sudah bisa dipastikan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih reksadana, yaitu:
Karena artikel ini membahas aplikasi reksadana online, pilihlah reksadana yang tidak mengharuskan untuk datang ke kantor cabang saat membuka rekening pertama kali dan saat membuka rekening yang berikutnya.
Selain itu, pilih reksadana yang mudah saat melakukan transaksi investasi secara online.
Aplikasi Reksadana yang sangat membantu ialah yang mencantumkan syarat minimum investasi yang kecil.
Sehingga saat melakukan investasi tidak perlu menunggu uang terkumpul banyak dan dapat segera memulai investasi.
Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat nasabah berinvestasi sesegera mungkin.
Pilih platform yang menawarkan banyak produk yang berasal dari berbagai manajer investasi dan reksadana.
Semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh nasabah akan terpenuhi, karena banyaknya pilihan seperti karakter dan tingkat risiko yang beragam.
Pastikan juga manajer investasi yang diinginkan menjual produknya di aplikasi platform reksadana yang dipilih.
Dengan adanya fasilitas Auto-Invest, pengguna cukup membuat perintah sekali di awal dan sisanya akan dijalankan secara otomatis oleh pihak pengelola.
Sehingga tiap bulan tidak perlu lagi melakukan perintah order. Fasilitas ini juga dapat membantu untuk lebih disiplin dalam berinvestasi, karena nasabah bertugas dalam memastikan dana yang terdapat di rekening cukup sebelum tanggal jadwal transaksi.
Karena proses transaksi yang online, bisa dipastikan biaya transaksinya juga murah. Carilah platform yang biaya transaksi pembelian dan penjualannya dibebaskan.
Investor dapat dengan mudah menukar produk reksadana karena tidak sesuai harapan, apabila biaya transaksinya murah.
Sebaliknya, investor akan berpikir dua kali untuk mengganti reksadana yang tidak sesuai harapan jika biaya transaksinya mahal.
Keamanan sistem transaksi online harus terjamin karena sifatnya yang online dan tidak bertatap muka secara langsung.
Pastikan memilih yang dalam menjaga keamanan transaksi internet bankingnya menggunakan metode yang digunakan di institusi atau bank besar dunia dan koneksi pengiriman data yang dienkripsi.
Selain itu, menggunakan rekening bank khusus atas nama investor sebagai penyimpanan dana tunai yang digunakan dalam penyelesaian transaksi, yang disebut dengan Rekening Dana Investor atau RDI.
Lalu tempat penyimpanan dan pencatatan setiap unit penyertaan reksadana bukan di pengelolaan reksadana, melainkan di Bank Kustodian.
Dibutuhkan riset dan data dalam melakukan pengambilan keputusan investasi.
Reksadana yang memiliki fitur riset dan data lengkap yang dapat memfilter, mengkategorikan dan membandingkan data yang mana sangat membantu proses transaksi reksadana sesuai profil risiko investasi, yaitu moderat, agresif, moderat agresif, konservatif dan moderat konservatif.
Metode pembayaran yang juga melalui online seperti transfer melalui bank yaitu m-banking serta berbagai dompet digital, membuat pengguna tidak perlu lagi repot-repot keluar rumah ataupun antre saat melakukan transaksi reksadana.
Pengguna bisa memantau portofolio reksadana kapan dan dimana saja karena aplikasi reksadana yang digunakan terdapat di smartphone yang biasanya selalu ada dalam genggaman kita.
Kesimpulan
Salah satu inovasi yang sangat membantu investor terutama dalam bidang keuangan ialah melakukan reksadana secara online.
Agar terwujudnya transaksi yang mudah serta murah, dalam pemilihan sistem online diperlukan sejumlah pertimbangan dan evaluasi yang tepat.
Potensi mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi juga bisa didapatkan, meskipun modal yang dikeluarkan terbilang sedikit atau minim.
Kuncinya ada di konsisten atau tidaknya kita melakukan investasi. Untuk investasi apapun, jika disiplin melakukan transaksi investasi seperti setiap hari meskipun dengan dana yang minim, hasilnya pun bisa dirasakan dengan sendirinya.
Demikianlah artikel mengenai cara investasi reksadana online yang bisa dijadikan referensi oleh para investor, khususnya para investor yang ingin melakukan investasi reksadana secara online.
This website uses cookies.