Cara

Cara Membuat Bisnis Model Canvas + Template dan Contohnya

Apakah kamu sedang mencari cara membuat bisnis model canvas?

Maka kamu wajib membaca artikel ini sampai selesai. Seperti apa langkah-langkahnya?

Simak panduan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Bisnis Model Canvas

Sebelum membahas langkah-langkah membuat bisnis model canvas, tidak salahnya terlebih dahulu kita membahas pengertian bisnis model canvas.

Mungkin diantara kalian hanya sebatas tahu saja, tetapi belum memahami benar yang dimaksud bisnis model canvas.

Bisnis Model Canvas (BMC) adalah alat representasi visual berupa kerangka kerja untuk menggambarkan sebuah proses bisnis suatu perusahaan/organisasi secara keseluruhan hanya dengan 1 lembar kertas/slide saja.

Praktis, ya? Tidak perlu membuat dokumen bisnis plan yang panjang, kita sudah bisa memahami suatu bisnis secara garis besarnya.

Jika kamu akan memulai bisnis, maka BMC ini bisa dibilang sebagai strategi awal.

BMC wajib dimiliki oleh pengusaha pemula karena memudahkan untuk melakukan pemetaan dan analisis terhadap model bisnisnya.

Sehingga nantinya akan diketahui apakah bisnis tersebut potensial atau tidak untuk dijalankan.

Alexander Osterwalder adalah orang yang pertama kali mengembangkan bisnis model canvas.

Beliau menjelaskan cara mempresentasikan elemen penting dalam menjalankan sebuah bisnis dengan tampilan yang lebih sederhana.

Bahkan, organisasi bisnis terkenal di dunia sudah menerapkan BMC ini. Diantaranya seperti IBM, Ericsson, Apple, Google, Skype, dan masih banyak lagi.

Elemen dalam Bisnis Model Canvas

Sumber gambar: www.wikipedia.org

Di BMC terdiri dari 9 elemen penting yang saling berhubungan satu sama lain. Untuk lebih memahami elemen-elemen penting tersebut, bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini.

Customer Segments

  • Siapa saja yang menjadi konsumen bisnis kamu?
  • Seperti apa karakteristik orang yang ingin kamu bantu menyelesaikan masalahnya?
  • Apa yang mereka lakukan, pikirkan, dan rasakan?

Value Proposition

  • Apa solusi yang kamu tawarkan ke konsumen?
  • Apa yang menarik dari solusi tersebut?
  • Apa yang menyebabkan konsumen mau memilih, membeli, dan menggunakan value dari bisnis kamu?

Channels

  • Bagaimana cara menyampaikan value kepada konsumen?

Customer Relationship

  • Bagaimana cara melakukan interaksi agar loyalitas konsumen bisa terjaga?

Revenue Stream

  • Bagaimana cara value yang ditawarkan agar bisa menghasilkan uang?

Key Activities

  • Apakah kegiatan kunci atau strategi kompetitif yang dilakukan agar bisa menghasilkan value proposition?

Key Resource

  • Apa saja sumber daya utama yang perlu dimiliki dalam bisnis kamu untuk menghasilkan value yang kompetitif?

Key Partnership

  • Siapa saja partner yang diajak untuk bekerja sama demi mendukung bisnis kamu agar selalu kompetitif?

Cost Structure

Apa saja faktor-faktor pembentuk biaya yang harus dikeluarkan?

Manfaat Menggunakan Bisnis Model Canvas

Sumber gambar: www.bigjump.com.au

Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari penggunaan bisnis model canvas dalam perencanaan bisnis. Berbagai manfaat tersebut antara lain:

Diskusi Bisnis Lebih Terstruktur

Bisnis model canvas terdiri dari 9 elemen penting yang terdapat dalam bisnis. BMC ini bisa dijadikan acuan pada waktu rapat perusahaan.

Sehingga diskusi dalam rapat bisa lebih terstruktur dan tidak melenceng ke masalah lain.

Lebih Cepat Membuat Perencanaan Bisnis

Sebelumnya, kita mungkin akan membuat hingga berlembar-lembar perencanaan bisnis dengan benar-benar detail.

Tentu saja hal ini sangat merepotkan dan memakan banyak waktu, bukan?

Maka dengan membuat BMC ini, bisnis kamu bisa segera diwujudkan dengan lebih cepat.

Memudahkan Pembuatan Ide Bisnis

Berbeda dengan perencanaan bisnis model lama, menggunakan metode bisnis model canvas bisa membantu kita untuk menuliskan ide bisnis dengan lebih cepat.

Sketsa bisnis bisa dibuat dalam hitungan jam bahkan menit dan akan lebih mudah untuk menjabarkan ide kita.

Sehingga akan menyisakan banyak waktu untuk mencari referensi tentang bisnis tersebut.

Memiliki Intuisi yang Tepat

Intuisi BMC yang tepat dan tajam akan membantu kamu menemukan pemikiran dan ide cemerlang, sehingga bisnis bisa lebih cepat terwujud.

Dengan BMC kita bisa mencari tahu apa saja yang diperlukan untuk menarik konsumen.

Selain itu, melalui BMC kita bisa lebih cepat dalam menganalisa kebutuhan dan profit bisnis.

Nilai Penempatan Konsumen

Metode BMC juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui nilai penempatan konsumen dengan produk yang terdapat pada bisnis kita.

Diantaranya seperti kualitas layanan, tingkat kepuasan konsumen, serta bagaimana cara memecahkan masalah konsumen.

Karena bisnis yang baik adalah yang bisa selalu mengutamakan konsumen.

Efektif untuk Pemula

Jika kamu seorang pemula yang baru saja akan merintis bisnis, maka bisnis model canvas recommended buat kamu.

Baik pada bisnis skala kecil maupun besar, BMC akan membantu kamu dalam mengidentifikasi 9 komponen penting dalam bisnis yang akan kamu jalankan.

Sehingga kamu bisa lebih fokus untuk mengembangkan bisnis.

Lebih Mudah Menentukan Strategi Bisnis ke Depan

BMC dibuat agar bisa memperhatikan seluruh elemen yang berkaitan penting dalam menjalankan bisnis.

Sehingga kita akan lebih mudah menentukan strategi bisnis dari semua hal untuk ke depannya.

Jadi, kita tidak hanya fokus pada strategi marketing saja seperti yang dilakukan para pelaku bisnis pada umumnya.

Cara Membuat Bisnis Model Canvas

Sumber gambar: cardboardit.com

Di dalam BMC, terdapat 9 blok berupa elemen penting dalam menjalankan bisnis dan saling berhubungan satu sama lain.

Kesembilan elemen tersebut saling terhubung dalam satu kanvas/kertas.

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat bisnis model canvas.

1. Segmentasi Konsumen (Customer Segments)

Langkah pertama yaitu kita perlu mengisi segmen konsumen yang ditarget pada blok customer segments

.

Segmen konsumen harus dijabarkan dengan jelas agar dapat memberikan hasil sesuai yang diharapkan.

Jika target konsumen ada banyak, maka sebaiknya saring kembali yang paling diprioritaskan. Di sini ada 3 hal yang perlu diperhatikan:

a. Dimensi Segmen Konsumen (Customer Segment Dimensions)

Perhatikan apakah target bisnis kamu konsumen single atau multi-sided market?

Multi-side market berarti mempunyai dua segmen konsumen. Contohnya saja media massa online yang melayani dua segmen konsumen, yaitu pengiklan dan pembaca.

b. Karakteristik Konsumen (Customer Characteristics)

Setelah menentukan segmen konsumen, selanjutnya kita perlu menjabarkan karakteristik dari masing-masing konsumen.

Karakteristik konsumen bisa mencakup usia, hobi, pekerjaan, tingkat penghasilan, pendidikan, dan sebagainya.

c. Masalah/Kebutuhan Konsumen (Customer Problem/Needs)

Untuk mengetahui masalah/kebutuhan konsumen, sebaiknya kamu melakukan wawancara langsung atau terjun ke lapangan.

Hal ini akan membuat kamu semakin dekat dengan konsumen dan mengetahui lebih detail tentang masalah/kebutuhan mereka.

Daftar pertanyaan yang bisa kamu ajukan seperti:

  1. Apa masalah yang dihadapi konsumen?
  2. Apa pain yang dirasakan konsumen?
  3. Apa target yang dikejar konsumen?
  4. Apa needs yang dibutuhkan konsumen untuk meraih impian mereka?

2. Proposisi Nilai (Value Propositions)

Langkah kedua adalah mengisi blok value propositions. Value propositions adalah nilai yang diberikan kepada konsumen melalui produk yang ditawarkan.

Terdapat 2 unsur dalam value propositions, yaitu value dan offering.

Value merupakan nilai yang dirasakan dan diterima oleh konsumen, sedangkan offering merupakan produk yang ditawarkan.

Berbagai jenis value yang bisa kita tawarkan seperti:

a. Kebaruan (Newness)

Jenis value ini menawarkan produk yang memiliki sifat baru dalam berbagai aspek dibandingkan produk saingan.

Bisa tampilannya yang baru, fitur yang baru, varian yang baru, dan sebagainya.

Perbedaan ini akan meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

b. Kinerja (Performance)

Jenis value ini mengandalkan keunggulan dari segi kualitas kinerja suatu produk yang ditawarkan. Produk dengan kualitas kinerja yang bagus akan lebih disukai konsumen.

Misalnya saja saya lebih suka belanja lewat online shop ketimbang website, karena kinerja aplikasinya memudahkan pembeli.

c. Kustomisasi (Customization)

Jenis value ini menawarkan produk yang bisa dibuat sesuai pemintaan dan keinginan konsumen.

Jadi, yang menjadi prioritas adalah memenuhi keinginan spesifik dan selera khusus konsumen. Contohnya, jualan kaos custom.

d. Getting the Job Done

Jenis value ini menawarkan produk yang sifatnya menyelesaikan masalah konsumen. Di sini kita berperan menuntaskan masalah yang dirasakan konsumen.

Dengan mengidentifikasi masalah tersebut kita bisa menentukan value dari produk yang kita tawarkan.

Contohnya seperti usaha isi ulang air galon dengan layanan antar yang sifatnya getting the job done, dimana konsumen tidak perlu repot membawa galon yang besar dan berat.

e. Desain (Design)

Pada beberapa produk yang memiliki value dari segi desain juga mampu menarik lebih banyak konsumen. Hal ini dikarenakan produk tersebut mempunyai desain yang lebih unggul daripada produk pesaingnya.

Misalnya saja seperti kaca cermin dengan desain bingkai ukiran yang bagus akan lebih banyak menarik minat pembeli.

f. Merk/Gengsi (Brand/Status)

Sebagian orang membeli produk dengan mengutamakan brand yang sudah terkenal. Entah itu karena memang mempercayai kualitas dari produk tersebut ataupun karena gengsi saja.

Contohnya adalah ada orang yang lebih memilih untuk membeli produk Samsung. Padahal dengan harga yang sama, bisa mendapat produk merk lain yang kualitasnya lebih unggul.

g. Harga (Price)

Jenis value ini menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dibanding produk pesaingnya. Bagi konsumen yang sensitif terhadap harga, value ini bisa sangat berpengaruh.

Misalnya saja pada produk sembako yang konsumennya rata-rata adalah ibu rumah tangga. Beda harga 100 rupiah saja, pasti mereka akan pindah ke toko lain yang lebih murah.

h. Mengurangi Biaya (Cost Reduction)

Jenis value ini membuat konsumen bisa mengurangi biaya dari total harga yang harus dikeluarkannya. Misalnya, kita ingin membeli laptop bekas dengan 2 pilihan, yaitu dengan mencari sendiri atau di toko jual beli laptop.

Jika mencari laptop sendiri, kita bisa mendapatkan laptop bekas dengan harga lebih murah. Tapi, bisa saja baru dipakai beberapa hari, laptop sudah rusak dan membuat kita mengeluarkan lebih banyak uang.

Beda halnya jika membeli laptop di toko jual beli laptop, karena biasanya laptop sudah diuji coba dan ada garansinya.

i. Mengurangi Risiko (Risk Reduction)

Jenis value ini biasa dikenal dengan sebutan garansi. Produk dengan garansi yang lebih panjang bisa lebih menarik konsumen untuk membeli barang tersebut.

Konsumen merasa lebih tenang membeli produk yang memiliki garansi. Jadi, konsumen tidak akan merugi jika produk yang dibeli tidak sesuai atau rusak.

j. Kemudahan Akses (Accessibility)

Jenis value ini memudahan konsumen untuk mengakses produk yang ditawarkan.

Contohnya adalah beli pulsa atau kuota sekarang bisa lewat online shop. Jadi kita tidak perlu pergi ke konter pulsa. Bahkan, sambil rebahan pun kita sudah bisa membeli pulsa/kuota.

k. Kenyamanan Penggunaan (Convenience/Usability)

Jenis value ini menawarkan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan sesuatu.

Contohnya adalah tongsis yang memudahkan orang saat sedang selfie. Ataupun tongkat e-toll yang memudahkan kita saat akan menempelkan kartu e-toll.

3. Saluran (Channels)

Langkah ketiga yaitu mengisi blok channels. Channels merupakan media yang digunakan oleh organisasi bisnis untuk menyampaikan value proposition yang kamu tawarkan kepada konsumen.

Dalam hal ini ada 3 jenis channels, yaitu media komunikasi, pemasaran dan distribusi.

Channels ini bisa berupa brosur, media sosial, website, online advertisement, aplikasi, sales person, dan sebagainya.

Dalam kegiatan bisnis, channels memiliki fungsi penting yaitu:

  • Menumbuhkan kesadaran (awareness) konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
  • Membantu konsumen mengevaluasi value proposition.
  • Menyediakan layanan kemudahan kepada konsumen untuk membeli produk tertentu.
  • Membantu dalam menyampaikan value proposition kepada konsumen.
  • Menyediakan layanan setelah pembelian bagi konsumen.

4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationship)

Langkah keempat mengisi blok customer relationship tentang bagaimana cara menjalin hubungan dengan pelanggan agar bisa terus memakai dan mempercayai produk yang ditawarkan.

Dalam hal ini, hubungan antara perusahaan dan pelanggan dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Personal Assistance

Personal Assistance berarti relasi antar pribadi, merupakan pola hubungan yang terbentuk dari interaksi antara perusahaan dan pelanggan.

Pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dengan wakil perusahaan untuk membeli produk.

Pola hubungan ini biasa dilakukan melalui call center, email, media sosial, dan media lainnya.

b. Dedicated Personal Assistance

Pola hubungan ini hampir sama dengan personal assistance, hanya saja interaksinya yang terjalin lebih intensif dan mendalam.

Pelanggan mendapatkan keistimewaan atau perlakuan khusus dari pihak perusahaan.

Sedangkan pihak perusahaan akan menunjuk wakil perusahaan untuk menyediakan pelayanan bagi pelanggan tertentu

c. Self Service

Self-service berarti konsumen melayani dirinya sendiri, sedangkan pihak perusahaan hanya menyediakan kebutuhan penting untuk membantu konsumen.

Konsumen mengambil sendiri keranjang belanja, mencari produk yang inginkan, lalu membayarnya melalui kasir.

d. Automated Service

Automated service berarti perusahaan menawarkan berbagai kebutuhan penting yang diproses secara otomatis. Bisa dibilang hal ini merupakan gabungan dari personal assistance dengan self-service.

e. Communities

Komunitas biasa digunakan oleh perusahaan untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan para pelanggan.

Selain itu, pihak perusahaan bisa lebih mudah dalam menyampaikan fasilitas kepada anggota komunitas.

Dengan terbentuknya komunitas, baik online maupun offline, para pelanggan bisa saling berbagi dan bertukar pendapat.

f. Co Creation

Co creation merupakan pola hubungan dimana pelanggan dilibatkan untuk menciptakan produk. Tentu saja produk tersebut merupakan kebutuhan pelanggan serta dapat menciptakan nilai bagi perusahaan.

Contohnya adalah YouTube yang memiliki berbagai konten video hasil ciptaan pelanggannya untuk dinikmati publik.

5. Aliran Pendapatan (Revenue Stream)

Langkah kelima adalah mengisi blok Revenue Stream berupa gambaran struktur finansial dari sebuah bisnis.

Sederhananya, revenue stream merupakan aliran pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Di bagian ini kamu perlu menuliskan cara apa saja yang dilakukan agar bisa memberikan pemasukan. Revenue stream dikategorikan sebagai berikut:

a. Asset Sale

Asset Sale merupakan pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk secara fisik.

b. Usage Fee

Usage fee merupakan pendapatan yang berasal dari biaya yang harus dibayarkan customer sesuai lamanya penggunaan produk atau jasa.

c. Subscription Fees

Subscription fees merupakan pendapatan yang diperoleh dari biaya berlangganan.

d. Lending/Renting/Leasing

Lending/renting/leasing merupakan pendapatan yang diperoleh dari peminjaman/pemakaian/penggunaan produk untuk sementara waktu.

e. Licensing

Licensing merupakan pendapat yang berasal dari biaya ijin untuk pemakaian produk atau jasa.

6. Kegiatan Kunci (Key Activities)

Langkah keenam yaitu mengisi blok key activities berupa daftar aktivitas pokok/kunci untuk menghasilkan value preposition sebuah bisnis.

Ada beberapa macam pengelompokan key activities, yaitu:

a. Operasi Produksi

Operasi produksi biasa diterapkan pada perusahaan dengan model bisnis pembuatan produk.

Aktivitas pokok di perusahaan ini antara lain pengadaan bahan yang diperlukan, pengolahan bahan dalam proses produksi, serta pendistribusian produk.

b. Operasi Jasa

Aktivitas bisnis ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dirasakan konsumen secara individu.

Misalnya, aktivitas yang dilakukan di dalam rumah sakit untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pengobatan.

c. Platform dan Jaringan

Aktivitas pokok yang dilakukan perusahaan dengan basis platform dan jaringan ada berbagai macam.

Diantaranya adalah merancang, membangun, serta mengembangkan piranti keras dan lunak, tak terkecuali jaringan internet dan website.

7. Sumber Daya Utama (Key Resources)

Langkah ketujuh yaitu mengisi blok key resources. Key resources merupakan sumber daya utama yang diperlukan untuk kelancaran jalannya key activities agar menghasilkan value proposition sesuai keinginan.

Sehingga perusahaan diharapkan bisa memperoleh pasar, melakukan pengawasan hubungan dengan berbagai segment pasar, serta menghasilkan pendapatan.

Key Resources ini dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain fasilitas, intelektual, manusia, finansial, teknologi, dan channels.

8. Mitra Kunci (Key Partnership)

Langkah kedelapan yaitu mengisi blok key partnership berupa mitra utama bisnis. Jabarkan siapa saja yang potensial untuk bermitra atau yang telah sepakat untuk menjalin kerja sama.

Kerja sama dengan mitra bisnis dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti memaksimalkan model bisnis, meminimalisir risiko, memperoleh sumber daya, dan sebagainya.

9. Struktur Pembiayaan (Cost Structure)

Langkah Kesembilan adalah menuliskan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan bisnis pada blok cost structure.

Cost structure perlu dibuat dengan teliti karena sangat penting untuk pengembangan bisnis.

Untuk memudahkan, berikut ini adalah pertanyaan yang bisa membantu dalam memetakan biaya.

  • Apa saja biaya yang diperlukan untuk menciptakan value?
  • Manakah jenis biaya yang lebih banyak, variable cost atau fixed cost?
  • Apabila bisnis dibuat lebih besar, apakah biaya yang dikeluarkan tetap, mengalami peningkatan linear, atau eksponensial?

10. Melakukan Analisis SWOT

Setelah mengisi seluruh blok komponen BMC, kamu perlu melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).

Analisis SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategis yang dipakai untuk melakukan pengawasan dan evaluasi lingkungan perusahaan baik eksternal maupun internal untuk kepentingan tujuan bisnis tertentu.

Sesuai namanya, analisis SWOT  terdiri dari 4 unsur. Keempat unsur ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Strength dan weakness sebagai faktor internal serta opportunity dan threat sebagai faktor eksternal. Berikut ini ada penjelasannya.

a. Kekuatan (Strength)

Kekuatan terbesar dalam bisnis harus kamu kenali dan pahami agar dapat menghasilkan sejumlah bahan temuan.

Hal ini diharapkan bisa berpengaruh positif untuk perkembangan bisnis ke depannya.

Untuk dapat memudahkan kamu, berikut ini adalah contoh beberapa pertanyaan agar bisa mengenali dan memahami kekuatan tersebut.

  • Kelebihan apa yang dimiliki bisnis kamu?
  • Apa yang membuat bisnis kamu lebih baik dari yang lain?
  • Keunikan apa yang dimiliki bisnis kamu?
  • Apa saja faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan selama ini?
  • Apa saja tanggapan positif konsumen pada bisnis kamu selama ini?

b. Kelemahan (Weakness)

Meski nampak sempurna, setip model bisnis tentu pasti ada kelemahannya.

Celah-celah tersebut berpotensi menyebabkan kerugian/kesalahan ketika bisnis dijalankan. Untuk mengetahui kelemahan tersebut, kamu bisa memakai pertanyaan berikut ini:

  • Apa saja yang perlu ditingkatkan dalam bisnis?
  • Apa saja yang perlu dihindari selama menjalankan bisnis?
  • Apa saja faktor yang menyebabkan penjualan mengalami kerugian?
  • Apa saja kelemahan dalam bisnis menurut konsumen?
  • Apa saja tindakan yang telah dilakukan pesaing hingga bisa melebihi bisnis kamu?

c. Peluang (Opportunities)

Segala bentuk peluang dalam bisnis perlu diambil untuk perkembangan bisnis di masa yang akan datang.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu kamu untuk menganalisis peluang-peluang tersebut.

  • Tren bisnis apa yang sedang berkembang saat ini yang sesuai dengan kegiatan bisnis kamu?
  • Sebagai pelaku bisnis, apa saja jenis peluang yang kamu lihat selama ini?

d. Ancaman (Threats)

Berbagai ancaman tentu akan selalu dihadapi oleh semua jenis bisnis. Hal ini bisa mengganggu atau bahkan menghentikan bisnis kamu jika dibiarkan begitu saja.

Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan untuk membantu kamu menganalisis berbagai jenis ancaman tersebut.

  • Apa saja masalah dan kendala yang sedang kamu hadapi dalam menjalankan bisnis?
  • Apa saja solusi yang telah kamu lakukan untuk menuntaskannya?
  • Apakah ancaman muncul dipengaruhi oleh faktor kebijakan dari pemerintah atau konteks lokal?
  • Apa ada faktor eksternal yang mempengaruhi timbulnya ancaman tersebut?

Analisis dilakukan pada setiap komponen BMC untuk mengetahui berbagai celah yang mungkin dimiliki.

Dengan begitu, ke depannya perusahaan bisa melakukan perbaikan atau perubahan untuk menyempurnakan rancangan bisnis tersebut.

Saya udah nulis contoh SWOT di artikel ini: Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan

11. Penyempurnaan dan Pembuatan Prototipe

Penyempurnaan model bisnis dilakukan jika masih terdapat celah. Hal ini dilakukan agar model bisnis lebih maksimal dan mendekati sempurna.

Setelah itu barulah prototipe dibuat dengan model bisnis yang baru. Yang dibutuhkan dalam proses mendesain model bisnis adalah berpikir kreatif agar bisa memunculkan banyak ide.

Kemudian dari banyaknya ide tersebut dipilih salah satu ide yang paling baik untuk pembentukan model bisnis.

Contoh Bisnis Model Canvas

Sebagai gambaran, berikut ini adalah contoh bisnis model canvas makanan.

Cara Membuat Bisnis Model Canvas di Word

Microsoft Office Word merupakan aplikasi pengolah kata yang sering digunakan untuk membuat dokumen atau lembar kerja.

Di dalam Microsoft Office Word terdapat berbagai jenis fasilitasdengan fungsinya masing-masing.

Termasuk kita bisa membuat bisnis model canvas di Microsoft Office Word. Ada 2 cara membuat bisnis model canvas, yaitu menggunakan fasilitas canvas dan table.

A. Membuat Bisnis Model Canvas dengan Canvas

Canvas adalah fasilitas untuk membuat gambar sesuai keinginan, termasuk bisnis model canvas. Berikut ini adalah langkah-lagkahnya.

  • Masuk ke aplikasi Microsoft Office Word.
  • Buatlah lembar kerja baru dengan klik ‘Blank Document’.
  • Pada menu ‘Insert lalu klik ‘Shapes’ dan pilih ‘New Drawing Canvas’ untuk memunculkan lembar canvas dalam keadaan kosong.
  • Kemudian aturlah ukuran canvas sesuai kebutuhan.
  • Langkah selanjutnya kamu bisa membuat kotak dengan memilih bentuk/shape yang berada di bawah menu file. Klik shape yang kamu pilih, lalu klik kiri tahan pada mouse dan drag di halaman canvas sampai ukurannya sesuai yang kamu inginkan.
  • Kemudian buat lagi kotak lalu susun seperti contoh BMC berikut ini.
  • Agar kamu bisa memasukkan kata dalam shape, klik kanan shape tersebut lalu klik ‘Add Text’.
  • Nah, sekarang kamu tinggal mengisi kesembilan elemen BMC tersebut.

B. Membuat Bisnis Model Canvas dengan Table

  • Buka aplikasi Microsoft Office Word
  • Klik ‘Blank Document’ sehingga akan muncul lembar kerja kosong
  • Klik menu ‘Insert’ lalu pilih ‘Table’ dan klik insert Table
  • Pada ‘number of columns’ isikan 1 sedangkan pada ‘number of rows’ isikan 2.
  • Lalu akan muncul tabel dengan 1 kolom dan 2 baris.
  • Klik kanan baris pertama, klik ‘Split Cells’.
  • Pada ‘number of columns’ isikan 5 sedangkan pada ‘number of rows’ isikan 1.
  • Klik kanan pada baris pertama kolom kedua, lalu klik ‘Split Cells’.
  • Pada ‘number of columns’ isikan 1 sedangkan pada ‘number of rows’ isikan 2.
  • Lakukan langkah yang sama pada baris pertama kolom keempat.
  • Selanjutnya klik kanan pada baris kedua, lalu klik ‘Split Cells’.
  • Pada ‘number of columns’ isikan 2 sedangkan pada ‘number of rows’ isikan 1.
  • Kemudian kamu bisa mengubah ukuran lebar baris table dengan cara drag garis bawahnya atau dengan menekan enter setelah mengisi blok tersebut.

Jika kamu merasa kesulitan dalam membuat bisnis model canvas. Kamu bisa menggunakan kedua contoh BMC di bawah ini sebagai template bisnis model canvas.

Cetak template BMC tersebut di atas kertas A3. Lalu kamu tinggal mengisinya.

Link download template Bisnis Model Canvas: https://neoschronos.com/assets/business-model-canvas.docx

Sumber file docx dari neoschronos.com

Aturan Dasar Mengisi BMC

Berikut ini adalah aturan dasar mengisi blok pada BMC.

1. Gunakan Sticky Notes untuk Mengisi Blok

Meskipun sederhana, hal ini penting untuk mempermudah jika terjadi revisi atau perubahan dari isi setiap blok.

Seringkali BMC dikerjakan oleh banyak anggota tim dengan gagasan yang berbeda. Sticky notes akan memudahkan dalam penampungan dan penyaringan ide-ide yang diisikan di setiap blok.

Jika ada perubahan, tinggal cabut atau tempel saja. Sebaiknya sediakan sticky notes dengan beberapa warna berbeda jika diperlukan sebagai ‘pembeda’ dari setiap isi blok BMC.

2. Mulai Tanpa Terlalu Banyak Bicara

Terlalu banyak bicara dan berdebat sering menyebabkan banyak memakan waktu untuk merumuskan BMC.

Diskusi memang penting, namun yang lebih penting lagi memetakan terlebih dahulu model bisnis secara visual.

Jika ada banyak pendapat, tuliskan semua di sticky notes, tempel untuk selanjutnya didiskusikan.

3. Boleh Mulai dari Blok Mana Saja

Dalam mengisi blok BMC sebenarnya boleh dimulai dari blok mana saja. Hal ini karena kesembilan elemen pada BMC saling terhubung satu sama lain.

4. Hindari Menulis Terlalu Detil

Dalam mengisi blok BMC tulislah dengan kata-kata yang umum. Jika ada yang ingin dijelaskan lebih detil, jelaskan saja melalui lisan.

Bisa juga memakai gambar untuk mewakili tulisan atau bisa menggunakan keduanya (gabungan gambar dan tulisan) agar lebih jelas tersampaikan.

5. Simpel Tapi Tepat

BMC dibuat dengan segala sesuatunya menjadi sederhana. Meski begitu, isian BMC menggunakan istilah yang lebih jelas untuk menunjukkan seperti apa model bisnis sebuah organisasi/perusahaan.

Akhir Kata

Demikian mengenai cara membuat bisnis model canvas. Sebagai permulaan, kamu bisa membuat desain BMC yang sederhana di atas.

Tentunya kamu harus rajin berlatih agar bisa lebih kreatif dalam membuatnya. Semoga bermanfaat bagi kamu yang ingin mencoba mengembangkan bisnis.

3.5/5 - (2 votes)
3.5 out of 5 (2 Votes)
Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

This website uses cookies.