Daftar isi konten
Cara mengatur keuangan usaha bisa dipelajari oleh siapa saja yang ingin memulai usaha dari 0 selama memiliki tekad atau niat yang kuat.
Para pelaku usaha pastinya harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan jalannya usaha atau bisnis, terutama ketika sedang melalui masa merintis.
Keuangan menjadi aspek yang penting dalam berjalannya sebuah usaha, tanpa menerapkan cara untuk mengatur keuangan yang efektif, maka usaha tidak akan bertahan lama.
Baca juga: Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha Kecil
Berikut beberapa cara menyusun manajemen keuangan yang bisa diterapkan oleh pelaku usaha yang baru memulai usahanya :
Seringkali keuangan usaha yang dikelola sendiri tercampur dengan keuangan pribadi.
Hal tersebut akan menjadi kesalahan fatal yang mengakibatkan pelaku usaha kesulitan membedakan mana uang yang seharusnya digunakan untuk usaha dan mana uang pribadi.
Oleh karena itu, sebaiknya membuka rekening berbeda untuk mengalokasikan dana milik pribadi dan dana milik usaha.
Dengan adanya rekening yang berbeda, membuat pelaku usaha akan lebih mudah melakukan manajemen keuangan terhadap usahanya sendiri.
Selain membedakan uang pribadi dengan usaha, pelaku usaha juga harus bisa menerapkan cara memisahkan uang modal dan keuntungan agar dapat mempostkan dengan baik dana usaha yang semestinya.
Setelah membuat rekening yang memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, pelaku usaha wajib membuat sebuah perencanaan secara umum.
Perencanaan yang dimaksud dapat berupa perencanaan jangka panjang dan jangka pendek.
Perencanaan tersebut akan membantu pelaku usaha untuk menentukan kira-kira target apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu 3-4 bulan yang merupakan target jangka pendek serta target jangka panjang yang biasanya akan dicapai dalam waktu 5 tahun ke depan.
Dengan adanya target, pelaku usaha akan mengetahui berapa jumlah pendapatan yang harus masuk ke rekening usaha, serta pengeluaran apa yang nantinya akan menjadi modal tambahan untuk membantu menunjang kemajuan usaha.
Agar proses eksekusi perencanaan menjadi lebih mudah, pelaku usaha harus cermat dan membuat perhitungan secara mendetail terkait dengan pengelolaan dana usaha.
Catatan juga menjadi hal yang penting dalam bagian mengelola keuangan usaha. Dengan mencatat, pelaku usaha akan mengetahui darimana pendapatan usaha berasal dan kemana pengeluaran usaha tersebut dialokasikan.
Mencatat juga membuat pelaku usaha menjadi lebih mudah untuk mengetahui berapa jumlah pendapatan yang masuk dalam kurun waktu tertentu, sehingga dapat menyesuaikan dengan pengeluaran yang akan datang.
Dimana apabila pendapatan tidak terlalu tinggi jumlahnya, maka pelaku usaha harus membuat dana pengeluaran menjadi lebih ketat.
Istilah anggaran sama halnya dengan istilah budgeting. Ketika sebuah usaha dibangun, maka modal yang dimiliki harus diatur sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya kerugian tanpa rencana dengan nominal yang cukup besar.
Dengan adanya daftar anggaran, pelaku usaha dapat menilai bagaimana usaha tersebut telah dijalankan secara efisien, baik dari segi keuangan, tenaga kerja, dan waktu.
Setelah daftar anggaran selesai dibuat, maka jumlah pengeluaran pasti akan ditetapkan dan diestimasikan sebelumnya.
Hal ini dapat mencegah perusahaan mengeluarkan dana untuk hal-hal yang tidak perlu, karena dana yang dikeluarkan telah dipertimbangkan secara matang sebelumnya.
Mendapatkan laba adalah tujuan untuk semua pelaku usaha. Namun, tidak semua pelaku usaha dapat memanfaatkan laba tersebut dengan sebaik mungkin.
Banyak kasus yang terjadi, ketika pelaku usaha tergoda untuk menghabiskan laba hasil jerih payahnya membuka usaha. Tentunya, hal tersebut tidak sebaiknya dilakukan.
Laba memang merupakan hasil jerih payah, setiap pelaku usaha berhak untuk menikmatinya.
Tapi, alangkah lebih baik jika menikmatinya dengan lebih bijak. Caranya adalah dengan tidak menghabiskan semua laba per bulan untuk keperluan pribadi, tetapi juga memikirkan bagaimana laba tersebut membawa dampak yang besar terhadap kemajuan usaha.
Misalnya dengan mengalokasikan laba tersebut untuk memperluas jaringan bisnis, membuka lebih banyak cabang di kota-kota yang berpotensi mendatangkan konsumen lebih banyak, serta menciptakan fasilitas usaha sebagai bentuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen agar usaha terus dipercaya dan mendapatkan pendapatan yang lebih besar.
Dengan begitu, pelaku usaha akan mendapatkan laba yang berkali-kali lipat lebih besar lagi ketika usaha telah berkembang dan lebih dikenal oleh banyak orang.
Mengatur keuangan adalah bagian dari manajemen. Terdapat berbagai cara untuk menerapkan cara manajemen yang berkualitas, diantaranya adalah efektif dan efisien.
Namun, kedua hal tersebut ternyata tidak bisa selalu didapatkan secara bersamaan.
Efektif adalah suatu upaya agar mendapatkan sebuah tujuan, hasil, atau target yang diharapkan dalam kurun waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya dan tidak memperdulikan beberapa aspek, seperti biaya, tenaga, waktu, dan sebagainya yang sudah dikeluarkan.
Agar suatu usaha dikatakan efektif, maka pelaku usaha harus melakukan perencanaan, penjadwalan, serta pengeksekusian yang tepat dan berguna untuk mencapai tujuan usaha.
Goals dari sebuah usaha yang efektif adalah mencapai sesuatu yang telah menjadi tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan efisien, memiliki arti bahwa seorang pelaku usaha harus bisa menyelesaikan suatu permasalahan dan pekerjaan secara cepat, hemat, dan tepat waktu.
Pelaku usaha harus mempertimbangkan waktu, tenaga, biaya, dan segala upaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan hemat dan tepat.
Sederhananya, efisien lebih memperhatikan untuk melakukan cara yang benar dan tepat untuk mencapai tujuan, sedangkan efektif adalah memperhatikan untuk mencapai suatu tujuan yang benar tanpa memperdulikan apakah cara tersebut menghemat waktu, biaya, atau tenaga atau malah membuang-buang ketiga hal penting tersebut.
Dalam penggunaan cara yang efisien dan pencapaian tujuan yang efektif, pelaku usaha harus bisa mempertimbangkan, apakah sebaiknya memilih untuk bekerja secara efisien tapi tidak efektif atau efektif tetapi tidak efisien.
Secara umum, untuk membuat suatu usaha bisa sukses, maka sebagian besar orang menganggap bahwa pilihan yang tepat adalah bekerja secara efektif namun tidak efisien. Mengapa demikian?
Ketika seorang pelaku usaha membangun sebuah perusahaan atau perdagangan, maka ia pasti memiliki sebuah tujuan yang harus dicapai.
Pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan dengan benar dan menerapkan cara-cara yang sebagaimana mestinya, artinya tidak harus melakukan penghematan terhadap waktu, biaya, maupun tenaga.
Contohnya, ketika seorang pelaku usaha ingin mencapai goals dengan meyakinkan para investor untuk mau menanam modal di perusahaannya, maka pelaku usaha tersebut harus bekerja siang dan malam agar mendapatkan bahan-bahan yang bisa membuatnya berhasil meyakinkan para investor.
Ketika bahan-bahan tersebut akhirnya terkumpul, maka pelaku usaha akan mendapatkan tujuannya, yaitu kepercayaan dari para investor untuk menamamkan modal di perusahaannya, meski dia harus bekerja siang dan malam, membuang banyak tenaga, serta mungkin biaya untuk makan di luar dan transportasi yang lebih besar.
Sedangkan jika ia bekerja secara efisien, maka pelaku usaha itu tidak akan bekerja siang dan malam, tetapi lebih memperhatikan pada waktu jam kerja yang telah ditetapkan dan pasrah dengan hasil yang ia dapatkan selama waktu tersebut.
Maka yang terpenting dalam sebuah usaha adalah bekerja secara efektif, meski menomorduakan efisien.
Meski telah berupaya untuk mengatur keuangan usaha sedemikian rupa, tidak menutup kemungkinan bahwa usaha juga bisa saja rugi di kemudian hari.
Pelaku usaha boleh memilih akan dibawa kemana usahanya nanti. Misalnya, ketika pendapatan sebuah usaha dalam 3 bulan terakhir mencapai 50 Juta Rupiah, kemudian pelaku usaha mendapatkan peluang untuk membeli lahan yang murah seharga Rp 45 Juta Rupiah di sebuah kota yang diyakini memiliki pangsa pasar lebih luas, maka ia harus membuat keputusan yang sesuai.
Apabila bekerja secara efektif, maka pelaku usaha membeli lahan tersebut seharga 45 Juta Rupiah dan hanya mengantongi sisa pendapatan 5 Juta Rupiah yang nantinya juga akan dialokasikan untuk gaji karyawan, perawatan mesin, dan lain sebagainya. Artinya, pelaku usaha akan rugi dalam beberapa bulan agar mendapatkan lahan tersebut.
Namun, jika bekerja secara efisien, maka pelaku usaha tidak akan membeli lahan tersebut karena harus menghemat biaya pengeluaran usahanya.
Dengan begitu, pelaku usaha tidak akan mengalami kerugian, hanya saja kemajuan usahanya menjadi lebih lambat ketimbang bekerja secara efektif.
Beberapa aplikasi yang bisa membantu pelaku usaha untuk mempermudah pencatatan keuangan usaha :
Disclaimer: Kami tidak memiliki afiliasi apapun dengan aplikasi dibawah ini, semua menjadi tanggung jawab pembaca
Pelaku usaha bisa men-download aplikasi ini melalui Google Play Store atau App Store untuk membuat pencatatan keuangan secara lebih sederhana dan ringkas. Pelaku usaha bisa melihat grafik untuk menganalisis pengeluaran dan juga pemasukan.
Fitur dalam aplikasi ini memanfaatkan Dropbox, sehingga pelaku usaha dapat melihat pengeluaran secara real time.
Selain itu, aplikasi ini juga mudah untuk dipelajari bagi yang belum pernah menggunakan aplikasi pencatatan keuangan digital.
Aplikasi Money Lover memuat beberapa fitur seperti pencatatan mengenai utang, piutang, tagihan, serta beberapa catatan untuk transaksi.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan tampilan diagram keuangan yang bisa membuat pelaku usaha dengan lebih mudah menganalisis kondisi keuangan usaha selama periode yang ditentukan.
Bukan hanya itu, aplikasi ini juga memiliki 30 bahasa dengan 100 macam mata uang di berbagai negara. Aplikasi ini bisa diunduh oleh pelaku usaha yang mulai membangun usaha yang berkaitan dengan pihak luar negeri atau pembayaran dengan mata uang asing.
Banyak orang yang percaya menggunakan aplikasi Teman Bisnis ini, karena merupakan aplikasi pencatatan keuangan terbaik.
Biasanya, digunakan oleh para pelaku UKM. Desain dalam aplikasi ini sangat atraktif dan dilengkapi dengan fitur pengingat cicilan serta catatan piutang usaha.
Sama seperti diaplikasi pencatatan keuangan sebelumnya, Finansialku juga memiliki fitur pencatatan umum, seperti pengeluaran, perencanaan keuangan, pemasukan, namun ada satu fitur yang tidak bisa didapatkan dari aplikasi sebelumnya, yaitu adanya konsultasi keuangan.
Beberapa aplikasi yang tertera di atas bisa digunakan oleh pelaku usaha karena mendapatkannya sangat mudah dan gratis.
Pencatatan tersebut juga jauh lebih mudah karena data yang disimpan juga lebih aman ketimbang menulisnya secara manual yang bisa saja terjadi kesalahan.
Aplikasi ini juga menjadi aplikasi populer untuk mempermudah mencatat keuangan usaha. Mint memiliki kecanggihan, yaitu otomatis untuk memperbarui serta membuat kategori pengeluaran.
Bukan hanya kategori pengeluaran, pengguna juga bisa membuat berbagai kategori yang sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk melacak tagihan dan bisa me-reminder tagihan yang seharusnya ditagih pada waktu tertentu.
Keunggulan dari aplikasi ini juga adanya pengamanan otentikasi multifactor dan bisa digunakan dalam versi web.
Sistem penganggaran berbasis 0 diterapkan dalam aplikasi yang bisa diakses melalui web maupun aplikasi ini.
Artinya, metode penganggaran ini dibuat dari semua pemasukan hingga akhirnya menghasilkan dana yang tidak tersisa.
Aplikasi ini juga bisa dikaitkan dengan akun bank, dimana pelaku usaha dapat menetapkan tujuan anggaran yang dibuat dengan menyesuaikan kategori yang telah dibuat oleh pelaku usaha.
Disediakan pula panduan pada penggunaan dan adanya saran anggaran.
Namun, dengan keprofesionalan yang dimiliki oleh aplikasi ini, pengguna hanya bisa diberikan waktu sekitar 34 hari untuk menggunakan aplikasi ini secara gratis.
Jika ingin berlangganan lebih lanjut, pengguna bisa berlangganan dengan membayar USD 11.99 per bulan atau USD 84 per tahun.
Ibaratkan amplop, aplikasi ini bisa membantu pelaku usaha untuk membagikan pendapatannya yang didapatkan setiap bulan berdasarkan beberapa kategori pengeluaran tertentu agar lebih mudah memanage keuangan.
Menggunakan aplikasi ini, pelaku usaha tidak perlu menghubungkan akun dengan rekening bank.
Tetapi cukup menuliskan dengan cara manual untuk menambahkan saldo, daftar utang, ataupun uang tunai ke dalam aplikasi itu.
Uniknya, aplikasi ini bisa digunakan bersama-sama baik dengan keluarga maupun dengan mitra usaha, karena yang diizinkan dapat mengakses aplikasi ini.
Sebagian besar orang pasti tidak asing dengan nama ini, pelaku usaha bisa melakukan perhitungan. Aplikasi ini juga tidak berbayar dan sangat mudah didapatkan.
Pelaku usaha cukup memiliki akun Google untuk bisa membuat sebuah bagan yang berguna untuk menuliskan anggaran pengeluaran pelaku usaha. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk pengganti Microsoft Excel.
Saat merintis usaha, pelaku usaha yang belum memiliki karyawan sendiri harus mengelola usahanya secara mandiri.
Oleh sebab itu, diperlukan beberapa cara agar usaha yang dijalankan sendiri bisa berkembang dan sukses, yaitu :
Manajemen waktu adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Saat mengembangkan usaha sendiri, pelaku usaha harus bisa membagi waktu kapan harus memproduksi barangnya, memperhatikan kualitas barang, memberikan pelayanan kepada konsumen dengan baik, dan memanajemen keuangan usaha dengan memisahkan uang modal dan keuntungan.
Berdagang sebuah cara untuk salah satu mencari penghasilan, berdagang juga merupakan bagian dari usaha.
Terdapat berbagai ilmu yang bisa diterapkan untuk mengelola usaha sendiri dengan sukses, salah satunya dimulai dengan mempelajari cara mengelola keuangan dengan benar.
Beberapa cara untuk mengelola bisnis atau usaha dapat diterapkan dengan baik oleh pelaku usaha, baik usaha yang dibangun merupakan hasil kerjasama dari beberapa pihak ataupun dibangun secara individu.
Keuangan adalah bagian terpenting dalam mengelola bisnis atau usaha, oleh sebab itu pastikan bahwa pelaku usaha memiliki pencatatan yang rapi dan tepat baik menggunakan pencatatan keuangan secara digital maupun manual.
Selain itu, membaca beberapa buku dan membuka artikel terkait dengan bisnis dapat membantu pelaku usaha untuk mengembangkan pengetahuannya mengenai cara mengatur keuangan usaha.
This website uses cookies.