Daftar isi konten
Mengenai cara beternak ulat Hongkong adalah hal yang bagus untuk kamu pelajari. Karena memang ulat Hongkong ini merupakan salah satu bisnis yang menguntungkan. Mari baca selengkapnya.
Perkembangan bisnis ini sudah mulai menjamur. Untuk peningkatan pasar dapat dibilang stabil dan cenderung meningkat.
Tujuan pasar dari ulat Hongkong adalah orang-orang yang memelihara burung. Ada yang dari skala perorangan hingga peternak burung. Jadi ke depannya prospek bisnis ini benar-benar cerah.
Mengapa kami bisa mengatakan itu?
Sebab seiring waktu, semakin banyak orang yang beternak burung kicau, dan kolektor burung kicau pun meningkat. Sementara pakan untuk burung kicau salah satunya adalah ulat Hongkong.
Karena ulat Hongkong ini termasuk bahan pakan yang memiliki nutrisi lengkap dan sangat diperlukan untuk kesehatan burung kicau tersebut.
Yang pertama adalah tahap persiapan terlebih dahulu. Kamu harus terlebih dahulu menyiapkan bahan-bahan pembuatan tempat ternak ulat Hongkong.
Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain lakban cokelat, triplek, dan kayu. Jadi nanti akan dibuat tempat seperti nampan.
Lakban akan digunakan untuk pelapis kayu. Dengan begitu ulat tak akan kabur dari sela-sela sambungan di antara triplek dan kayu.
Kamu dapat membuat rak bertingkat. Jadi dapat menempatkan beberapa nampan agar ulat Hongkong memiliki tempat untuk berkembangbiak.
Yang kedua adalah memilih indukan. Sama saja seperti ternak hewan yang lainnya, tetap harus memilih indukan yang terbaik.
Ketika memilih indukan ini tak boleh dilakukan dengan sembarangan. Tetapi harus dipastikan kalau indukan yang dipilih adalah yang berkualitas tinggi.
Tujuan melakukan ini supaya anakan ulat Hongkong juga mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan indukan yang sudah kamu persiapkan. Ciri-ciri dari indukan berkualitas antara lain:
Suhu kandang dan sirkulasi ideal yakni 300 Celcius. Bisa memberikan kesuburan untuk perkembangbiakan ulat Hongkong.
Nah yang ini juga tidak kalah penting. Yakni mengenai pemberian pakan untuk ulat Hongkong. Pakan seperti apakah yang harus kamu berikan.
Bekatul dan ampas tahu adalah pakan yang cocok bagi jenis ulat bibit. Di mana pemberian pakan tak boleh kebanyakan, jadi cukup berikan sebanyak 500 gram tiap 4 hari 1 kali.
Untuk metode pemberian pakan dengan kepal-kepal pakan tersebut dan jadikan 3 bagian. Supaya tak menimbun ulat, dapat menjadi faktor penyebab kepompong menjadi busuk.
Sementara itu kalau masih berbentuk kumbang. Maka pemberian pakan 3 hari 1x dengan bobot 100 gram. Caranya yakni sebar merata pada atas nampan.
Jenis makanan sayuran hijau, contohnya selada, bisa kamu berikan ke ulat kecil yang masih di dalam kapas. Tetapi sebelum memberikan pakan tersebut, jemur setengah kering dulu.
Ketika ulat telah keluar dari kapas, maka berikan pakan ampas tahu / dedak, sebanyak 1 kg, caranya kepal dan sebar merata.
Selanjutnya, pakan untuk ulat Hongkong dengan usia 30 s/d 60 hari, panjang 6 mm, diameter 1,5 mm. Berikan pakan 2 kg untuk satu nampan pembiakan.
Ulat dewasa dengan usia 60 s/d 90 hari, dapat diberikan pakan dengan bobot 1,5 s/d 2 kg / nampan.
Ulat Hongkong dapat memakan temannya sendiri dengan ukuran lebih kecil. Ini dapat terjadi apabila makanan tak mencukupi. Karena itu penting sekali untuk menjaga ketersediaan pakan.
Ketika ulat berbentuk kepompong tak membutuhkan makanan. Proses pemisahan sendiri dapat kamu lakukan memakai penyaringan.
Seminggu sesudah perawatan. Indukan akan menjadi kepompong. Bisa dipisahkan pada toples. Nantinya kamu akan memakai toples untuk media ulat Hongkong berkembang.
Lapisi permukaan toples memakai kapas. Supaya telur-telur kumbang tak rusak atau pecah. Sebelum kumbang dipindahkan pada tempat yang baru, pastikan dulu jika sayap kumbang berubah warna jadi hitam.
Sesudahnya tunggu beberapa hari hingga kapas terisi oleh telur. Ketika sudah terisi telur, rutinlah ganti kapas lama menggunakan kapas baru yang belum terisi telur.
Untuk kapas lama yang berisi telur pisahkan dari kumbangnya. Dengan tujuan untuk proses penetasan.
Ketika kumbang bertelur, perhatikan asupan pakan kumbang. Untuk pakan dan takaran bisa dilihat pada point 4 sebelumnya.
Untuk dapat menetas dari telur jadi ulat dibutuhkan waktu 10 harian (Kurang lebih). Sesudah menetas jadi ulat Hongkong baru maka dapat dibilang cara beternak ulat Hongkong yang kamu lakukan sudah sukses.
Ulat yang baru menetas itu biarkan dulu dan jangan langsung diambil. Karena terlalu kecil ukurannya. Biarkan terus sembari beri pakan dengan rutin.
Sesudah 30 hari barulah ambil ulat-ulat kecil itu. Dan pindahkan pada wadah lainnya. Sudah bisa dipasarkan pada tahap ini.
Apabila telah jadi ulat seperti ini. Beri pakan sayuran. Antara lain pakcoy, kubis, sawi, atau sayur kol juga boleh sebagai alternatif.
Untuk masa panen kami kira kamu akan membutuhkan catatan hasil produksi. Dari proses pembibitan hingga perawatan jika berjalan sempurna maka dapat menghasilkan dengan perhitungan di bawah ini.
Induk ulat dewasa usia 90 hari dan sebanyak 1 kg itu dapat menghasilkan kepompong 900 gram bertahap 10x pengambilan atau panen.
Sementara itu, untuk kepompong dengan jumlah 900 gram akan bisa menghasilkan kumbang sebanyak 700 gram yang sehat juga siap untuk bertelur.
Kamu dapat mengulangi bibit 1 kg dan menghasilkan 33,1 kg ulat dewasa yang siap untuk dipasarkan.
Usahakan kematian kumbang maksimal 1% jangan lebih. Penyediaan pakan harus terjamin dan bagus. Jangan gunakan pakan yang salah, gunakan pakan sesuai rekomendasi kami.
Untuk total pakan yang dibutuhkan bagi 1 kg indukan ulang Hongkong itu hingga habis terjual yakni 50 kg ampas tahu kering, serta dedak atau bekatul sebanyak 5 kg.
Setelah diperas, ampas tahu akan menyusut, dari yang semula 25 kg akan menjadi 15 kg kering, kadar airnya 15%.
Kulit ulat dengan warna kuning kehitaman bisa diatasi dengan cara mengurangi pemberian pakan yang jenis dedak dan daun-daunan.
Ulat mati dan berwarna hitam itu diakibatkan karena pemberian pakan cara disebar. Biasa terjadi pada ulat dewasa berusia 1 s/d 3 bulan. Untuk mengatasinya bisa dengan kepal-kepal makanan yang hendak kamu berikan pada ulat Hongkong.
Nah sekarang kamu sudah tahu cara beternak ulat Hongkong untuk pemula, semoga bermanfaat.
This website uses cookies.