Daftar isi konten
Apakah kamu pernah mendengar contoh Lean canvas perusahaan?
Merealisasikan ide ke dalam sebuah rencana merupakan salah satu tantangan bagi sebuah perusahaan.
Meskipun kamu menganggap ide tersebut sangat kuat dan cemerlang, tetapi kamu akan kesusahan jika mengembangkan pemikiran tersebut menjadi sebuah tulisan.
Baca juga: Cara Membuat Bisnis Model Canvas
Ide-ide tersebut bisa untuk menciptakan bisnis baru, membuat konsep untuk produk yang akan dikeluarkan, dan sebagainya.
Hal itu akan membutuhkan waktu lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Belum lagi apa tulisan tersebut bisa dibaca dan dipahami oleh orang lain.
Mengenal Lebih Jauh Contoh Lean Canvas Perusahaan
Oleh sebab itu, untuk memudahkan kita dalam mendekati inti ide, dibuatlah lean canvas. Lantas apa itu lean canvas? Berikut ini adalah penjelasan mengenai lean canvas yang bisa kamu pelajari.
Ini adalah contoh visual dari lean canvas sebuah perusahaan, anda dapat mendownloadnya dengan save as gambar dibawah ini:
Sumber gambar: https://leanstack.com
Lean canvas merupakan metode rencana bisnis yang terdiri dari satu halaman, yang bisa membantu kita dalam memecahkan berbagai ide, sehingga lebih mudah dipahami dan dibaca.
Pelopor dari metode ini adalah Ash Maurya, dia mengadaptasinya dari Business Model Canvas yang telah dibuat oleh Alexander Osterwalder.
Pengadaptasian metode ini pastinya juga dilakukan berbagai perubahan. Untuk lean canvas sendiri, dia lebih berfokus terhadap solusi, masalah, parameter kunci, dan nilai kompetitif.
Selain itu, juga bisa mengukur risiko dan ketidakpastian dalam berbisnis.
Lean canvas ini ditujukan kepada pengusaha dalam mengembangkan idenya menjadi lebih sederhana dan lebih jelas.
Hal itu dibuktikan dari adanya beberapa blok dalam lembaran, yang berguna untuk memetakan poin-poin penting, supaya ide tersebut menjadi lebih nyata.
Dengan adanya lean canvas, membuat pengusaha untuk lebih mengamati nilai-nilai penting dari suatu produk.
Apabila kamu sedang menjalani usaha, khususnya di bidang kuliner dan masih bingung untuk membuat lean canvas. Berikut ini adalah komponen yang bisa membantu kamu.
Bagan masalah merupakan tempat mencari, menuliskan, dan merangkum berbagai serangkaian masalah yang akan kita dapatkan dan selesaikan, yang berkaitan dengan produk perusahaan.
Di dalam bagan tersebut, tuliskan 1 hingga 5 permasalahan prioritas yang kemungkinan akan dialami oleh pelanggan.
Pemecahan masalah ini sangat penting dilakukan, agar produk yang gagal tersebut ke depannya bisa diterapkan lebih baik lagi.
Kamu bisa menggunakan fitur Google untuk mengetahui masalah apa saja yang dialami oleh orang-orang terkait suatu produk.
Apabila rentang pelanggan yang kamu targetkan lebih dari satu, maka kanvas yang kamu buat juga harus lebih dari satu, sesuai dengan masing-masing pelanggan.
Bagan segmen pelanggan dan masalah secara intrinsik dapat terhubung satu sama lain.
Itu artinya kamu tidak bisa memikirkan suatu permasalahan tanpa adanya segmen pelanggan, begitu pula sebaliknya.
Posisi bagan proposisi nilai unik berada di bagian tengah kanvas. Proposisi nilai merupakan janji nilai yang berharga yang akan disampaikan ke pelanggan.
Hal itu yang harus menjadi faktor utama mengapa calon konsumen harus membeli produk dari kamu.
Cara terbaik untuk memahaminya, kamu harus memikirkan apa yang membedakan kamu dengan yang lainnya, dan mengapa segmen pelanggan kamu ingin membeli produk atau melakukan investasi di perusahaan kamu.
Ketika masalah sudah ditentukan, maka harus cepat menemukan solusinya. Akan tetapi, tidak apa jika kamu belum menemukan solusinya sejak awal.
“Get Out the Building” merupakan ungkapan yang dikeluarkan oleh Steve Blanks yang wajib kamu lakukan.
Maksud dari perkataannya adalah, solusi tersebut tidak bisa kamu temukan di dalam kantor, melainkan di luar kantor.
Jadi untuk memahami ungkapan tersebut, kamu harus mewawancarai segmen pelanggan, lalu memberikan mereka beberapa pertanyaan, dan pelajarilah pembelajaran tersebut.
Saluran merupakan cara terbaik yang harus kamu lakukan untuk menjangkau segmen pelanggan kamu.
Hal penting yang harus dilakukan pada tahap awal yaitu, kamu harus tetap fokus mempelajari saluran dan jangan berpikir tentang skala.
Untuk menjangkau segmen pelanggan, kamu bisa memanfaatkan saluran gratis ataupun berbayar.
Saluran tersebut seperti Email, sosial, pameran dagang, TV, radio, artikel, webinar, blog, iklan BPK.
Kamu tidak harus menggunakan semua saluran, cukup satu saluran yang terdapat segmen pelanggan kamu.
Bagan ini berguna untuk menentukan cara kamu menilai suatu usaha. Sangat wajar jika suatu perusahaan menurunkan biaya atau sampai menawarkan produknya secara gratis, guna menarik minat calon pembeli.
Memang cara itu sangat efisien pada awalnya, tetapi pada akhirnya akan timbul berbagai masalah.
Kunci yang tepat untuk mengatasinya adalah melakukan penundaan atau bisa juga dengan menghindari pemeriksaan validasi.
Membuat mereka membayar berbeda dengan meminta mereka mendaftarkan sesuatu dengan gratis, sebab banyak orang lebih menyukai produk yang gratis.
Di dalam kotak ini kamu harus menuliskan semua biaya operasionalnya, dari biaya variabel hingga biaya tetap, guna membawa usaha kamu ke pasaran.
Berbagai pertanyaan mengenai struktur biaya juga harus dicantumkan, seperti berapa biaya yang dikeluarkan untuk makalah penelitian pasar?
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk perusahaan selama satu bulan? Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun landing page?
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan wawancara dengan segmen pelanggan? dan masih banyak lagi pertanyaan yang harus ditulis.
Titik impas kasar atau BEP bisa kamu hitung dari biaya tersebut dengan aliran pendapatan potensial.
Metrik utama sangat diperlukan di setiap usaha, dari industri atau ukuran manapun untuk memantau kerja.
Sebab, kesalahan kecil yang terjadi pun bisa menjadi malapetaka untuk bisnis yang sedang kamu jalani.
Oleh sebab itu, mengidentifikasi metrik sangat penting. Cara yang dapat kamu lakukan adalah membuat sebuah bidang di mana bagian atasnya terbuka lebar, lalu semakin ke bawah semakin menyempit.
Metrik yang dibuat harus berisi tentang layanan produk yang kamu sediakan. Model metrik yang tepat untuk membantu permasalahan tersebut ialah Pilate Metrics.
Walaupun poin ini sangat susah untuk dijawab, tetapi kamu harus tetap mencoba memikirkannya.
Sebab, dengan adanya keuntungan yang tidak adil ini bisa memudahkan kamu dalam mencari mitra kerja dan investor.
Selain itu, kamu harus memikirkan tentang apa yang membuat dirimu dan bisnis kamu berbeda.
Keuntungan yang tidak adil ini bisa berupa tim impian, pelanggan yang sudah ada, menerima dukungan dari ahli, informasi orang dalam, dan sebagainya.
Demikianlah penjelasan terkait contoh Lean canvas perusahaan.
Semoga bisa menambahkan wawasan kamu dalam mengembangkan bisnis yang sedang dijalani.
This website uses cookies.