Daftar isi konten
Pergerakan ekonomi yang fluktuatif menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham di pasar modal.
Tentu saja data statistik tersebut berdasarkan data yang terus diperbaharui setiap saat.
Secara teori faktor teknikal dan fundamental merupakan salah satu sistem yang kerap menjadi kendala besar bagi pasar modal.
Baca juga: 1 Lot Saham Berapa Lembar
Gejala- gejala lain pun saling berkesinambungan membuat pengaruh besar dalam stabilisasi harga saham.
Maka salah satu sikap yang harus dimiliki oleh para investor adalah menelaah lebih dalam faktor kesempatan dan faktor peluang.
Namun terkadang meneliti secara data tidak serta merta mempengaruhi keakuratan dalam membaca peluang.
Oleh karena itu sangat penting mempelajari faktor- faktor yang dapat mempengaruhi harga saham.
Terlebih mempelajari teknikal dari sejarah saham di Indonesia dan dunia.
Selain menguasai instrumen dalam pasar modal, sebagai investor harus memiliki feeling yang bagus saat bermain di pasar modal.
Hal tersebut dapat dilatih saat pengetahuan dasar tentang sistem pergerakan pasar modal dikuasai dengan baik.
Karena nantinya hal tersebut berguna untuk mengidentifikasikan faktor- faktor yang mempengaruhi harga di pasar modal.
Secara umum faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya harga di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai dua jenis, yaitu:
Dua hal tersebut sebenarnya kerap dijelaskan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai langkah wajar dan antisipasi dalam membantu para investor. Kedua faktor di atas tentu memiliki pengaruh yang berbeda.
Faktor eksternal merupakan segala pengaruh terhadap harga yang berasal dari luar perusahaan.
Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi harga saham, yakni faktor yang bersumber dari dalam perusahaan itu sendiri.
Agar lebih detail simak klasifikasinya sebagai berikut:
Pengaruh harga saham tentu sangat erat dengan keseimbangan ekonomi makro. Beberapa aspek yang mempengaruhi ekonomi makro antara lain:
Hal di atas tentu menitikberatkan kepada beban suku bunga yang terus menempel pada harga saham.
Intinya bila suku bunga tersebut tinggi maka otomatis harga saham akan turun.
Hal di atas dapat terjadi karena:
Tidak stabilnya kurs mata uang dapat berdampak positif atau juga negatif terhadap perusahaan dengan beban utang di mata uang asing.
Sehingga baik perusahaan ataupun importir yang memiliki beban utang tersebut akan merugi karena melemahnya rupiah.
Hal ini karena beban anggaran operasional naik secara otomatis. Sehingga faktor ini sangat berpengaruh pada penurunan harga saham.
Contohnya saat melemahnya kurs rupiah pada dolar AS, kerap menurunkan harga saham dan berpengaruh pada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG.
Kebijakan dari pemerintah dapat mempengaruhi harga saham, meski kebijakan tersebut masih berupa wacana.
Contohnya saja terkait kebijakan ekspor dan impor, kebijakan tentang perseroan, kebijakan tentang utang, hingga kebijakan soal Penanaman Modal Asing atau PMA.
Jangan salah, manipulasi pasar dapat menjadi salah satu faktor krusial. Sebab manipulasi pasar ini dapat dilakukan oleh investor yang sudah berpengalaman serta memiliki modal besar.
Contohnya manipulasi pasar pada kondisi tertentu dengan cara memanfaatkan media massa.
Hal tersebut kerap disebut sebagai “rumor”. Tetapi faktor manipulasi ini biasanya tidak akan lama.
Maka, fundamental perusahaan yang terlihat dalam laporan keuangan adalah yang dapat mengendalikan tren harga sahamnya.
Kepanikan di sini dapat disebabkan oleh berita-berita negatif perihal investasi saham.
Hal ini dapat mempengaruhi investor untuk mudah menjual sahamnya. Karena hal inilah harga saham justru mudah turun.
Tidak sedikit investor yang melepas sahamnya tanpa memperdulikan harga jualnya.
Karena itu tadi, hal ini dipicu oleh faktor kepanikan yang membuat setiap pemegang saham takut mengalami kerugian sepenuhnya.
Tren harga saham dapat melonjak naik jika perusahaan memiliki fundamental yang baik.
Maka sebaliknya, tren harga saham menjadi turun apabila perusahaan memiliki fundamental yang buruk.
Aksi korporasi ini dapat merubah hal-hal fundamental yang ada dalam perusahaan. Seperti kebijakan perusahaan yang diambil oleh jajaran manajemennya.
Contohnya dapat terjadi merger, aksi akuisisi, right issue, ataupun divestasi.
Kinerja perusahaan menjadi acuan investor ataupun pihak lain yang terkait dalam mengevaluasi saham perusahaan.
Faktor-faktor yang disoroti di antaranya tingkat dividen tunai, juga tingkat rasio utang, earnings per share (EPS), rasio nilai buku atau price to book value
(PBV), dan tingkat keuntungan perusahaan.Maka perusahaan yang mengusulkan dividend payout ratio (DPR) akan cenderung lebih disukai oleh investor.
Sehingga dividend payout ratio menjadi salah satu rasio yang mempengaruhi harga saham. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat memberikan keuntungan yang bagus.
Selain faktor-faktor di atas para ahli di bidangnya pun memiliki definisi tersendiri terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham.
Seperti menurut Brigham dan Houston (2011:238), harga saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor utama seperti faktor internal dan eksternal yang meliputi:
Maka selain dari faktor-faktor yang disebutkan di atas, harga saham dapat dipengaruhi pula oleh kondisi dari perusahaan itu sendiri.
Dengan begitu jika kondisi perusahaan semakin baik, maka keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan dan investor dapat semakin tinggi.
Untuk Anda yang mengalami harga saham turun, simak beberapa tips yang mungkin dapat membantu berikut ini:
Harga saham yang turun belum tentu membuat Anda rugi 100%. Ini hanya soal seberapa kuat Anda menerima potensi kerugian dari saham yang diinvestasikan.
Maka, jangan mencairkan saham yang tengah turun sebab hal ini dapat menghindari kerugian sepenuhnya.
Harga saham dapat dengan mudah naik dan turun dalam waktu yang tidak terduga.
Sehingga potensi keuntungan pun masih dapat Anda raih selama saham tersebut tidak dicairkan dulu. Karenanya, pantau terus perkembangan saham Anda.
Pastikan untuk tidak lengah dan selalu memantau saham yang Anda investasikan secara berkala.
Karena dalam hal ini Anda pun perlu menggali berbagai informasi terkait perkembangan investasi saham untuk melancarkan strategi yang tepat di kemudian hari.
Pastikan untuk tetap tenang dalam kondisi apapun, termasuk saat harga saham tengah turun.
Hal ini dapat membantu untuk mengontrol langkah yang dibutuhkan guna menghindari terjadinya blunder.
Tentu sebagian besar yang bermain saham memiliki tujuan yang tidak main-main.
Bukan hanya sekedar ingin untung, namun tujuan dari investasi saham itu sendiri memiliki tujuan jangka panjang yang baik untuk masa depan setiap pelakunya.
Tujuan jangka panjang setiap orang tentunya berbeda-beda. Sebab itulah jika Anda mendapati harga saham tengah turun jangan dulu berkecil hati.
Potensi untung masih dapat diraih karena pergerakan harga saham kadang sulit untuk diprediksi.
Karena itulah baik Anda yang notabene nya investor lama maupun pemula, tetaplah fokus pada tujuan Anda berinvestasi saham.
Harga saham turun merupakan waktu yang tepat untuk mengkaji kembali anggaran keuangan Anda.
Tidak ada salahnya mulai menghemat sembari menunggu saham yang diinvestasikan kembali ke harga yang diinginkan.
Sebelum terjun ke dunia investasi mungkin pernah terlintas di benak setiap orang mengenai siapa yang menentukan harga saham di pasar modal?
Karena bagi setiap orang yang berkecimpung di dalamnya penting untuk mengetahui hal ini.
Maka harga suatu saham dapat ditentukan oleh pasar itu sendiri. Termasuk investor atau orang-orang yang melakukan transaksi jual beli saham di pasar modal.
Hal ini berlaku bukan hanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapi berlaku juga di Nasdaq (pasar saham Amerika) dan pasar saham lain di seluruh dunia.
Jadi dengan menilik berbagai faktor yang mempengaruhi harga saham di pasar modal tadi, Anda pun dapat lebih bijak lagi dalam bermain saham.
Karena bermain saham ini tentu memiliki tujuan yang bukan main-main. Sehingga dalam menjalankannya dibutuhkan pengalaman dan strategi yang tepat.
This website uses cookies.