Ekonomi

Macam-Macam Resiko Usaha dan Cara Mengatasinya

Memulai sebuah usaha, tentu tak bisa dilakukan dengan sehari dua hari persiapan.

Perlu rancangan yang matang, analisa pasar dan kompetitor, penyusunan laporan keuangan serta nilai apa yang bakal ditampilkan kepada konsumen.

Meski begitu, sebaik apapun persiapan yang dilakukan akan tetap ada resiko yang mungkin muncul yang datang dari pelbagai aspek.

Baca juga: Cara Menghitung Resiko Menjalankan Usaha

Usaha dan resiko adalah dua hal yang tak mungkin dipisahkan, namun bisa Anda minimalisir.

Nah, jika Anda adalah pelaku usaha yang baru akan memulai pada kategori tertentu, baiknya memahami macam-macam resiko usaha cara mengatasinya seperti berikut ini.

Macam-Macam Resiko Usaha

Melihat resiko pada sebuah usaha, bisa dilihat berdasarkan komponen yang dimiliki. Apa hal yang perlu Anda pertimbangkan saat akan membuka usaha?

Hal itu juga yang kemungkinan besar akan berkaitan dengan resiko.

Menilik lebih jauh, resiko usaha adalah akibat atau kerugian yang muncul sebagai akibat dari kegiatan usaha.

Kondisi ini jelas di luar kendali pelakunya, karena bisa timbul secara tiba-tiba. Berikut ini contoh resiko usaha dan cara mengatasinya.

Risiko Finansial

Resiko finansial atau financial risk adalah resiko paling utama yang sering terjadi. Aspek ini jelas, karena bidang usaha, apapun kategorinya membutuhkan modal sebagai aspek finansial.

Melalui modal, seluruh kegiatan operasional akan berjalan sesuai rencana.

Profit adalah tujuan utama setiap pelaku bisnis. Oleh karena itu, pelbagai risiko finansial macam utang piutang, kredit macet, perubahan suku bunga serta faktor lainnya.

Resiko ini bisa muncul akibat kondisi internal maupun eksternal yang tak bisa diprediksi.

Untuk mengatasinya, hal yang perlu Anda perhatikan adalah menyusun laporan keuangan dengan baik.

Bukan soal seberapa besar modal atau profit yang Anda hasilkan, jika laporan keuangan Anda negatif dan tidak sehat maka resiko finansial akan sangat besar.

Pahamilah bagaimana model laporan keuangan yang baik, metode pengelolaannya agar bisnis yang Anda jalankan bisa menghindari resiko tersebut.

Risiko Pasar

Resiko pasar, pada dasarnya merupakan resiko yang muncul akibat konsumen produk masyarakat selaku konsumen.

Setiap perusahaan, tentu bertanggungjawab penuh terhadap kualitas produksi, serta bagaimana barang tersebut sampai kepada pengguna.

Menjamin keamanan barang, termasuk jika itu adalah produk makanan atau minuman.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menegaskan aturan perihal perlindungan konsumen terhadap produk yang dihasilkan setiap produsen.

Dari peraturan tersebut jelas menegaskan, jika perusahaan harus mempertimbangkan segala resiko yang bisa timbul karena barang yang diproduksi.

Jika hal tersebut terjadi, maka akan ada pelarangan produksi serta peredaran barang karena dianggap merugikan masyarakat.

Resiko yang lain terkait pasar adalah persaingan pasar atau kompetitor. Di era pasar terbuka konsumen seperti saat ini, kebebasan memilih jelas diberikan kepada masyarakat terhadap barang produksi yang diinginkan.

Pilihan ini jelas merupakan wewenang konsumen, karena pilihan bisa berdasarkan harga, mutu, serta kualitas.

Selera konsumen juga bisa menjadi indikator dalam pemilihan produk. Setiap produk, akan selalu ada kemungkinan untuk ditinggalkan oleh konsumen.

Risiko Alam

Selain dua faktor di atas, faktor lain yang bisa terjadi adalah faktor alam. Kondisi ini memang hampir tak mungkin diprediksi, karena bisa terjadi kapan saja.

Terlebih jika terjadi bencana alam besar, yang memakan korban jiwa serta mengganggu sistem perekonomian wilayah.

Krisis ekonomi, dalam skala besar akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pemulihan.

Resiko bencana alam, didukung dengan letak geografis Indonesia yang berada di dua benua serta dua lautan.

Pun, dengan posisi rantai gunung berapi yang masih aktif. Indonesia memiliki ragam potensi bencana yang terbilang besar. Oleh sebab itu, pemilik usaha harus siap menghadapi resiko ini baik atau tidak.

Resiko Operasional

Resiko operasional berkaitan dengan pengelolaan perusahaan yang ideal, tentang yang baik dan benar.

Segmen yang juga harus dimiliki sebuah perusahaan adalah pengelolaan manajemen, pengelolaan yang buruk akan mengakibatkan kerugian yang tak diinginkan.

Untuk lebih memahaminya, ada beberapa jenis operasional yang bisa dipahami dari sektor bisnis seperti berikut ini:

Ketenagakerjaan

Tenaga kerja atau SDM adalah aset yang perlu diperhatikan, guna menunjang hasil dengan produktivitas yang baik.

Setiap perusahaan pada dasarnya, mengambil resiko terkait ketenagakerjaan saat memutuskan merekrut karyawan.

Akan ada beban baru berupa gaji, untuk kemudian memberi benefit kepada perusahaan dalam bentuk hasil kerja sesuai unit masing-masing.

Ketika menerima tenaga kerja, perusahaan jug harus melindungi pegawai dengan jaminan perlindungan kesehatan dan ketenagakerjaan.

Misal saja, musibah kecelakaan di jam kerja karena kelalaian atau kondisi di luar kendali perusahaan.

Hal ini juga bisa diakibatkan karena perusahaan merekrut karyawan yang kurang teliti atau bahkan sembrono.

Penting untuk selektif dalam merekrut karyawan, sesuai dengan kualifikasi serta keterampilan posisi yang dibutuhkan.

Salah merekrut karyawan bisa berakibat fatal terhadap posisi yang diberikan.

Teknologi

Teknologi tak hanya bermanfaat untuk menunjang produktivitas ke pelbagai lini, tapi juga bisa memberikan resiko terhadap bisnis Anda.

Misal saja, penggunaan mesin modern yang bisa mengakibatkan kerusakan hingga kecelakaan kerja.

Teknologi sendiri bersifat dinamis dan terus mengalami perkembangan dengan inovasi dari tahun ke tahun.

Perusahaan yang tak melek teknologi jelas akan tertinggal dan mengalami kemunduran, dari pelbagai aspek yang berkaitan untuk menunjang produksi serta kegiatan operasional lainnya.

Kompetitor di sisi lain akan terus menggunakan pelbagai cara untuk mengembangkan usahanya, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi secara masif.

Penerapan tersebut akan berpengaruh terhadap kuantitas produksi, serta efisiensi di pelbagai aspek.

Oleh sebab itu, teknologi juga perlu dipertimbangkan agar tidak menjadi bagian dari resiko usaha di kemudian hari.

Risiko K3

Resiko K3 merupakan resiko yang berkaitan erat dengan sumber bahaya, yang kemudian timbul karena aktivitas bisnis yang mencakup pekerja, alat, material serta lingkungan kerja yang menyertainya.

Pada umumnya, resiko K3 dikonotasikan ke sejumlah hal negatif seperti berikut ini:

  • Kecelakaan tenaga kerja dan aset perusahaan
  • Ledakan dan kebakaran
  • Penyakit kerja
  • Kerusakan fasilitas atau sarana produksi
  • Gangguan sistem operasi

Berdasarkan data yang diambil pada tahun 2007 misalnya, terjadi lebih dari 80.000 kecelakaan kerja di seluruh perusahaan tanggungan Jamsostek.

Angka ini termasuk yang paling besar, karena memberikan kerugian tak hanya secara personal namun juga perusahaan.

Salah satu upaya yang bisa mengendalikannya adalah K3, yang menerapkan sistem manajemen K3, dimana perusahaan bisa menggunakan salah satu aspek tersebut dengan identifikasi bahaya.

Ada pula penilaian resiko yang selanjutnya diimplementasikan pada pelbagai perusahaan.

Masalah keamanan bisa sangat berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah usaha, termasuk operasional kegiatan semisal pencurian aset, data informasi, data keuangan, formula produk dan aspek lainnya.

Di sejumlah daerah yang mengalami konflik serta gangguan keamanan, sangat mungkin untuk menghambat bahkan menghentikan kegiatan operasional sebagian bahkan seluruhnya.

Resiko keamanan bisa dikurangi dengan cara menerapkan sistem manajemen keamanan melalui pendekatan manajemen resiko.

Sistem pendekatan ini dimulai dengan potensi resiko keamanan dalam kegiatan usaha tersebut.

Terdapat penilaian resiko, juga langkah pencegahan dalam penanganannya agar menciptakan sistem proteksi yang lebih optimal.

Risiko Sosial

Resiko sosial merupakan resiko yang muncul karena berkaitan dengan lingkungan sosial, tempat dimana perusahaan beroperasi.

Aspek sosial budaya itu semacam contohnya, tingkat kesejahteraan, pendidikan, latar belakang budaya, yang dapat menciptakan resiko negatif ataupun positif.

Ketidakpedulian sebagai budaya masyarakat inilah yang akan memberi dampak dan pengaruh yang besar, terhadap keselamatan operasi sebuah perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk melakukan pendekatan terkait paham masyarakat, sebagai solusi salah satu cara bagaimana cara mengantisipasi resiko usaha.

Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

Dari beberapa jenis dan bagaimana cara mengatasi resiko usaha di atas, setiap bidang usaha tak mungkin terhindari dari seluruh atau beberapa resiko yang bisa terjadi.

Hal yang bisa dilakukan adalah merencanakan dengan matang, segala aspek dari sisi manajemen resiko.

Adapun sejumlah faktor keberhasilan yang bisa dilakukan, seperti berikut ini:

Percaya Diri

Membangun pola pikir yang positif adalah hal yang paling sangat dibutuhkan. Baik ketika Anda baru memulai bisnis maupun, telah bergelut lama di dalamnya.

Anda juga harus berani mengambil resiko dengan mempertimbangkan hal dari pelbagai aspek yang relevan.

Terbuka dengan Kritikan dan Gagasan Positif

Penting untuk menerima masukan dan kritikan dari pihak lain, semisal rekan, karyawan terutama orang-orang yang telah lebih dulu terjun di bidang ini.

Masukan dan gagasan tersebut bisa Anda jadikan bahan evaluasi untuk mengembangkan bisnis dengan lebih baik.

Evaluasi

Seberapa baik pun pencapaian bisnis Anda, evaluasi adalah hal yang harus rutin dilakukan.

Anda bisa mengacu pada setiap poin resiko di atas, dan tentukan langkah antisipasi apa yang akan Anda lakukan untuk menghindarinya.

Evaluasi juga membantu Anda mengenali kelemahan dari setiap segmen, dan bisa menentukan langkah selanjutnya semisal perbaikan.

Bisa dalam hal produksi, bahkan SDM jika dirasa kurang memberi kontribusi.

Bangun Relasi yang Besar

Salah satu yang paling dibutuhkan bagi pelaku usaha adalah membangun relasi dengan baik.

Untuk ini, Anda harus aktif di pelbagai forum bisnis yang relevan, serta manfaatkan praktisi-praktisi bisnis yang dibutuhkan untuk menggaet ilmu yang mereka miliki.

Selain itu, banyak berdiskusi akan membantu Anda menerima masukan sebagai bahan evaluasi.

Relasi juga akan membuat usaha Anda mengalami perkembangan yang signifikan.

Itulah beberapa macam-macam resiko usaha dan cara mengatasinya.

Kesimpulan yang bisa diambil dari sejumlah segmen di atas adalah kemampuan Anda dalam problem solving atau pemecahan masalah.

Anda, tentu harus bijak untuk mengidentifikasi setiap masalah yang muncul, dan prioritaskan resiko yang memberikan dampak paling besar.

Sebagai pemilik usaha atau pegawai, ada empat pendekatan yang bisa dilakukan yaitu penghindaran, pengurangan, transfer serta retensi resiko.

Keempatnya bisa Anda jalankan bergantung kondisi dan jenis resiko yang dialami.

Berikutnya, pantau dan awasi bagaimana progress solusi yang dijalankan, apakah berhasil menekan kerugian atau tidak.

Di masa depan, berhati-hatilah dengan resiko kehilangan uang dengan terus mengevaluasi dan mengidentifikasi resiko yang bisa kembali mencuat.

Anda tentu ini bisnis yang dijalankan, berkembang dan mendominasi di bidangnya.

Rate this post
0 out of 5
Tags: Resiko
Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

This website uses cookies.