Saham

Apa Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen?

Kalian para investor muda atau para pemula yang ingin memulai investasi, wajib mengetahui apa itu perbedaan saham biasa dan saham preferen.

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan saham merupakan salah satu jenis investasi terbaik untuk para investor, khususnya di Indonesia.

Investor merupakan orang atau entitas seperti lembaga yang memberikan modal atau sebut saja penanam uang dengan harapan bisa kembali mendapatkan keuntungan lebih berupa uang.

Dan salah satu pilihan terbaik para investor untuk melakukan investasi saat ini yaitu berupa saham.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Investasi

Saham adalah bukti kepemilikan seseorang yang telah menanamkan bagian modal dari suatu perusahaan.

Mungkin para investor handal sudah tak asing lagi dengan istilah ini, dan sudah mengerti saham seperti apa yang cocok untuk dijadikan investasi.

Tapi bagaimana dengan para pemula?

Para investor muda yang baru saja ingin memulai sebuah investasi untuk memperbaiki sistem keuangan mereka?

Karena itu, mereka harus mengenal dulu apa itu sebenarnya saham. Saham seperti apa yang baik untuk investasi, ada berapa macam saham yang cocok untuk diinvestasikan.

Jenis-jenis Saham

Perlu kalian tahu, sebenarnya memiliki saham sama halnya dengan memiliki perusahaan tergantung dengan seberapa besar porsi kepemilikannya.

Wujud saham itu sendiri yaitu berupa lembaran kertas yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dimana dalam kertas tersebut tercantum nama penanam modal sesuai porsi atau berapa banyak modal atau uang yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Itulah mengapa banyak orang yang tertarik untuk melakukan investasi dalam bentuk saham.

Karena jika perusahaan tersebut berkembang dengan baik secara sehat, maka saham tersebut akan memiliki nilai jual yang tinggi serta menghasilkan laba yang besar.

Sebagai langkah awal menjadi seorang investor, alangkah lebih baiknya untuk mengetahui jenis-jenis saham yang akan dibeli dan dijadikan bahan investasi.

1. Jenis Saham Berdasarkan Hak Tagih (Klaim)

1.1. Saham Biasa

Saham biasa atau disebut juga dengan istilah common stock, merupakan jenis saham yang umumnya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah terkenal.

Hal itulah yang menjadi alasan saham jenis ini sangat populer di pasar modal dan banyak orang gunakan.

Biasanya ketika perusahaan mampu memperoleh keuntungan atau laba yang tinggi, maka pemilik dari saham jenis ini juga akan memperoleh keuntungan dengan tingkat pengembalian berupa dividen yang juga bernilai tinggi. Atau lebih dikenal dengan istilah high return.

Jika sebuah saham memiliki high return, maka tak dapat dipungkiri saham tersebut juga akan memiliki high risk.

Yaitu ketika perusahaan tidak memperoleh laba, maka pemilik saham jenis biasa tidak akan mendapatkan dividen.

Hal itu juga ketika perusahaan mengalami kebangkrutan atau likuidasi, maka pemilik saham biasanya hanya akan mendapatkan hak aset terakhir yaitu setelah perusahaan melunasi utang-utangnya ke pihak lain.

Untungnya saham biasa memiliki hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), artinya pemegang saham ini memiliki hak usulan untuk memberikan usulan mengenai saham.

Karena itulah seorang pemegang saham biasa harus cermat dalam memantau perkembangan pasar modal, serta mengenal dan mengetahui perbedaan saham dan obligasi dari perusahaan tersebut.

Dari segi ekonomi dan manajemen keuangan, saham biasa dibedakan kualitatif yaitu berdasarkan kualitas, reputasi, serta nilai.

Ada tujuh kategori dasar dari saham biasa menurut pengelompokan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kategori tersebut antara lain :

  • Income Stocks, yaitu memberikan pembayaran dividen kepada pemilik saham baik dalam nilai yang besar tapi tidak teratur dan digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan pendapatan tanpa penjualan saham.
  • Bluechip Stocks, yaitu saham dari perusahaan yang solid serta terpercaya dengan kinerja dan panjang pertumbuhannya. Saham ini berkaitan dengan kestabilitasan organisasi perusahaan, serta pembayaran dividen yang terbilang kecil.
  • Growth Stocks, yaitu saham yang mengalami pertumbuhan lebih cepat dari industri perusahaannya. Karena itu saham ini memiliki resiko yang lebih dari pada saham lainnya.
  • Cyclical Stocks, yaitu perusahaan saham dengan mempengaruhi nilai perekonomian secara umum, dimana nilai tersebut akan turun selama masa resesi dan meningkat selama masa meledaknya perekonomian.
  • Defensive Stocks, yaitu kebalikan dari cyclical stocks (saham siklus) dimana saham ini umumnya mampu mempertahankan nilainya selama masa resesi terjadi. Biasanya perusahaan menerbitkannya adalah sebuah perusahaan dalam bidang kebutuhan sehari-hari.
  • Emerging Growth Stocks, yaitu saham yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dengan nilai relatif yang lebih kecil tetapi daya tahan saham tersebut kuat meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung.
  • Speculative Stocks, yaitu pada dasarnya saham ini biasa diperdagangkan oleh bursa efek sehingga digolongkan sebagai saham spekulatif. Pada kasus ini biasanya para investor tidak akan mendapat kepastian mengenai saham yang dibelinya ini apakah akan memberikan keuntungan atau justru nilai sahamnya akan turun ketika saham tersebut dijual.

1.2. Saham Preferen

Preferred Stock atau saham preferen merupakan gabungan dari saham biasa dengan obligasi, dimana pemilik saham akan menghasilkan pendapatan tetap.

Ciri dari saham ini yaitu terdapat klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, selama saham masih berlaku pembagian dividen tetap berjalan, dan memiliki hak tebus serta dapat ditukar dengan saham biasa (konvertibilitas).

Dalam kasus ini, ketika perusahaan mengalami likuidasi atau kebangkrutan, para pemilik saham akan mendapatkan hak aset perusahaan sebelum pemilik saham biasa.

Hal itu dikarenakan hak pemegang saham preferen lebih tinggi dari pemegang saham biasa, dan dividen yang diterima biasanya sudah ditetapkan terlebih dahulu.

Sehingga jenis saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa.

Kekurangan dari saham preferen yaitu saham ini tidak memiliki hak suara dalam RUPS.

Jika dalam kondisi normal, dimana ketika perusahaan memperoleh keuntungan maka pembagian dividen dilakukan setelah pemegang saham biasa.

Nilai dividen saham preferen juga lebih rendah dibandingkan dengan saham biasa. Serta saham ini sulit diperjual belikan atau beralih kepemilikan kepada orang lain.

2. Jenis-jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihannya

2.1. Saham Atas Unjuk

Bearer Stock atau saham atas unjuk, merupakan jenis saham yang tidak mencantumkan nama pemilik dari pemegang saham tersebut sehingga mudah untuk dipindah tangankan ke pihak lain.

Sertifikat saham ini dibuat mirip dengan uang yaitu dicetak pada kertas khusus berkualitas tinggi agar terhindar dari pemalsuan.

Namun resiko dari pemilik saham jenis ini, jika sertifikat hilang maka tidak akan bisa meminta duplikat sebagai pengganti.

Maka dari itu pemilik saham atas unjuk harus ekstra hati-hati dalam membawa dan menyimpannya, apalagi dengan kemudahannya untuk dialihkan.

2.2. Saham Atas Nama

Registered Stock atau saham atas nama merupakan jenis saham yang mencantumkan dengan jelas nama pemiliknya, dan jika akan diperalihkan maka harus melalui prosedur yang telah ditentukan.

Jika berbicara keamanan, saham atas nama jelas lebih aman dibandingkan saham atas unjuk.

Demikian jika pemilik kehilangan sertifikat saham ini, maka pemilik saham bisa meminta pengganti kepada penerbit saham. Hal itu dikarenakan pemilik saham telah tercatat dalam buku perusahaan.

Karakteristik Saham Biasa

Berikut ini adalah beberapa karakteristik saham biasa (common stock) yang perlu diketahui sebelum membuka investasi :

  • Memiliki hak suara dalam RUPS (one share one vote), sehingga pemegang saham memiliki hak untuk memilih dewan komisaris.
  • Selama perusahaan memperoleh laba, dividen akan terus dibayarkan.
  • Hak didahulukan, serta perusahaan bisa menerbitkan saham baru.
  • Memiliki hak terakhir (yunior), yaitu memperoleh bagian hasil sisa aset perusahaan jika perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan atau likuidasi setelah perusahaan melunasi utang-utang atau obligasi ke pihak lain.
  • Memiliki tanggung jawab terbatas, yaitu sebesar saham yang dimiliki.
  • Hak untuk mengalihkan kepemilikan saham.

Karakteristik Saham Preferen

Berikut ini adalah beberapa karakteristik saham preferen (preferred stock) yang perlu dipelajari sebelum melakukan investasi :

  • Memiliki hak lebih dulu untuk memperoleh dividen.
  • Saham ini memungkinkan untuk memperoleh tambahan dividen dari dividen tetap yang dimilikinya.
  • Bersifat dividen kumulatif, yaitu jika belum dibayarkan dalam periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan.
  • Tagihan pada saham preferen mengenai aktiva dan pendapatannya memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam pembayaran dividen.
  • Konvertibilitas, yaitu mudah ditukar menjadi saham biasa jika ada kesepakatan dari pemegang saham dan organisasi penerbitnya.
  • Memiliki hak di atas pemegang saham biasa jika terjadi likuidasi atau kebangkrutan perusahaan.

Kelebihan Saham Preferen

Untuk menjadi tolak ukur dalam melakukan sebuah investasi saham, para investor haruslah mengenal kelebihan atau keuntungan bahkan resiko dari jenis saham itu sendiri.

Hal ini juga berlaku pada investor yang membeli saham preferen, sebelum membelinya lebih baik jika mengenal kelebihan dan kekurangan dari saham preferen itu sendiri.

Apalagi sekarang ini kepemilikan saham preferen di Indonesia semakin meningkat dibandingkan saham biasa.

Berikut ini adalah kelebihan dari saham preferen (preferred stock) :

  • Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki klaim lebih dulu atas dividen dan kekayaan perusahaan.
  • Cumulative preference share, yaitu membagikan dividen secara bersamaan menggunakan sistem akumulasi untuk tahun berikutnya kepada investor.
  • Participating preference share, yaitu setiap pemegang saham akan diprioritaskan atas keuntungan perusahaan yang masih tersisa.
  • Dibandingkan saham biasa, nilai dividen saham preferen memiliki jumlah yang lebih besar.
  • Dalam hal ini tidak memiliki waktu jatuh tempo juga menjadi keuntungan saham preferen.

Lalu apa kekurangan dari saham preferen ini? Berikut adalah kelemahan dari saham preferen yang berhak untuk diketahui :

  • Ketika investor melakukan investasi dalam bentuk pinjaman atau utang, saham preferen menjadi kurang aman karena dividen secara hokum bukanlah sebuah kewajiban.
  • Saham preferen akan sulit diperjual belikan dibandingkan saham biasa, karena saham preferen lebih sedikit beredar.
  • Jika perusahaan mengalami kebangkrutan atau likuidasi, maka yang dibayarkan hanya jumlah nominalnya saja.
  • Nilai dividen saham preferen lebih kecil dari nilai dividen saham biasa.

Cara Membeli Saham Preferen

Kita tahu bahwa saham preferen atau preferred stock adalah saham gabungan antara saham biasa dan obligasi, karena itulah disebut sebagai saham istimewa.

Karena kepemilikan hak istimewa inilah mungkin menjadikan daya tarik untuk para investor saham. Lalu bagaimana cara mendapatkan atau membeli saham istimewa ini ?

Perlu diketahui bahwa pemegang golden share atau saham istimewa memiliki hak khusus dibandingkan pemegang saham lain.

Salah satu hak istimewa dari saham preferen yaitu memiliki wewenang dalam penunjukan direksi perusahaan.

Saham istimewa atau dalam hokum pasar modal dikenal dengan sebutan dwiwarna, merupakan saham yang jarang dimiliki oleh pemegang saham biasa.

Tetapi saham prefer bisa ditukar menjadi saham biasa jika ada kesepakatan antara pemegang saham dan manajemen perusahaan.

Namun saham ini tidak memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham preferen ini merupakan saham yang biasanya diterbitkan oleh perusahan yang memberikan pembiayaan jangka panjang.

Dengan itu saham ini mampu menghasilkan dividen yang tetap dan memiliki prioritas atas saham-saham biasa.

Memang menjadi keuntungan tersendiri bagi yang mendapatkan saham istimewa ini.

Meskipun begitu tidaklah mudah untuk mendapatkannya, dan dibutuhkan modal besar.

Jadi kesimpulannya untuk membeli sebuah saham preferen agar mendapat saham istimewa ini adalah investor harus pandai dalam memilih sebuah perusahaan untuk ditanam investasi.

Serta investor setidaknya harus memiliki modal yang lebih besar dari investasi saham biasanya.

Juga alangkah lebih baiknya terlebih dahulu untuk mempelajari mengenai saham-saham itu sendiri.

Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Dari beberapa hal yang telah dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa saham preferen adalah gabungan antara obligasi dan saham biasa.

Jadi saham preferen ini lebih memiliki hak-hak istimewa atas saham biasa. Salah satunya dalam segi dividen.

Saham preferen lebih dulu diputuskan atau ditetapkan daripada saham biasa, sehingga saat perusahaan terjadi kebangkrutan atau likuidasi akan pemilik saham akan langsung mendapat sisa akhir hak aset dari kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut

Berbeda dengan saham biasa, jika perusahaan terjadi likuidasi atau bangkrut pemilik saham akan mendapatkan sisa akhir dari hak aset perusahaan setelah perusahaan tersebut melunasi utang-utangnya pada pihak lain.  

Perbedaan dari nilai segi dividen, saham preferen memang memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan saham biasa.

Dan juga dalam kasus saham biasa sebuah dividen perusahaan akan terus dibayarkan jika perusahaan tersebut memperoleh laba.

Selain perbedaan, ternyata ada kesamaan antara saham biasa dengan saham preferen.

Perbedaan itu didasari oleh adanya faktor seperti representasi dalam suatu kepemilikan saham atau ekuitas perusahaan.

Dan tidak adanya keterangan tanggal atau waktu jatuh tempo pada lembar saham atau bukti lembaran kertas dari perusahaan yang bersangkutan.

Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa untuk menjadi seorang investor haruslah sukses terlebih dahulu, orang yang memiliki uang  banyaklah yang akan menjadi investor besar, artinya anggaplah seseorang yang telah menjadi kaya raya yang akan menjadi investor sukses.

Hal itu tidak dibenarkan sama sekali, karena seharusnya investasilah yang akan membuat kalian menjadi kaya.

Mengapa demikian?

hal ini karena investasi tidak memberikan patokan kepada orang sukses atau orang belum sukses, melainkan adanya kemauan dari diri sendiri untuk melakukan investasi tersebut.

Misalnya orang yang ingin memperbaiki sistem keuangannya, atau orang yang ingin menabung untuk memiliki biaya pensiunan atau bahkan untuk bekal anak-anaknya nanti.

Investasi berupa saham adalah pilihan terbaik yang cocok untuk dipilih para investor.

Setiap jenis saham memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi pandai-pandai kita saja untuk memilih saham jenis apa yang cocok untuk investasi nanti.

Seperti mempelajari perbedaan saham biasa dan saham preferen, mungkin dapat membantu kalian para investor pemula untuk memilih saham seperti apa yang diinginkan dan cocok untuk investasi.

Rate this post
0 out of 5
Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

This website uses cookies.