Apa Itu Tanaman Porang? Begini Cara Budidaya Tanaman Porang

By Content Writer | Mei 10, 2020
budidaya porang

Budidaya Porang. Kami yakin banyak dari kamu yang baru pertama kali mendengar tentang tanaman ini.

Banyak yang menyebut ini sebagai ubi porang, umbi porang, buah porang bahkan pohon porang.

Jadi sebelum membahas lebih jauh. Akan kami perkenalkan dahulu kamu kepada tanaman yang satu ini. Mari baca selengkapnya.

Mengenal Tanaman Porang

Jadi tanaman ini masuk dalam jenis umbi-umbian. Dikenal juga dengan nama iles-iles.

Nama spesies dari tanaman Porang yakni Amorphophllus muelleri. Tanaman ini memiliki manfaat yang cukup banyak. Beberapa manfaatnya antara lain:

  1. Bahan penjernih air
  2. Tepung
  3. Kosmetik
  4. Jelly
  5. Lem
  6. Pembuatan part pesawat terbang

Kandungan dari tanaman Porang yakni Glucomannan dengan bentuk tepung.

Mengenal Glucomannan

Kandungan dari tanaman Porang ini adalah serat alami yang memiliki sifat larut dalam air. Biasa dipakai untuk emulsifier serta untuk pengental makanan.

Sebelumnya sudah dibahas salah satu manfaat dari Porang adalah untuk bahan pembuatan lem. Karena dibuat dari bahan tanaman maka lem tersebut jadi ramah lingkungan.

Disebutkan juga oleh kementerian Pertanian bahwa tanaman ini memiliki sifat toleran dengan naungan hingga 60%.

Sekarang ini umbi Porang belum banyak dibudidayakan dan berasal dari hutan. Di Indonesia sendiri sekarang ini terdapat beberapa tempat sentra pengolahan tepung porang, antara lain di:

  • Madiun
  • Pasuruan
  • Bandung
  • Wonogiri
  • Maros

Budidaya Porang

Kalau jaman dahulu ketika masih banyak yang belum sadar kalau Tanaman Porang bisa dijual dengan harga tinggi. Tidak banyak yang melirik untuk membudidayakan tanaman ini.

Di beberapa daerah, banyak yang menganggap tanaman ini sebagai makanan ular.

Namun sekarang sudah berbeda. Dimulai dari Madiun, pada tahun 1970 an di mana petani sudah mulai membudidayakan tanaman ini. Bahkan Porang mulai dijadikan sebagai komoditas tanaman perkebunan untuk petani setempat.

Cara menanam Porang

Baiknya ditanam ketika musim hujan tiba. Bulan November s/d Desember.

Untuk tahapannya adalah:

  • Bibit yang sudah dipilih masukkan 1 per 1 dalam lubang tanam. Letak bakal tunas kamu atur menghadap atas.
  • Tiap lubang tanam kamu isi 1 bibit porang. Jarak tanamnya adalah 1m x 1m.
  • Kemudian tutup lubang tanam menggunakan tanah dengan ketebalan 3 cm.

Lokasi Budidaya

Untuk lokasi yang paling cocok untuk budidaya Porang ini yakni di bawah naungan dari pepohonan. Tetapi di lahan terbuka juga tidak masalah.

Yang penting diberi naungan berupa paranet supaya intensitas dari sinar matahari tidak berlebihan.

Berikut langkah-langkah persiapan lahan untuk menanam Porang:

  • Bersihkan lahan dari sisa tanaman sebelumnya dan gulma.
  • Tiap 4 Ha kamu jadikan 1 blok. Buat jalan pemeriksaan dengan lebar 2 m untuk batas balok.
  • Pemasangan ajir jarak 1m x 1m untuk umbi dan katak.
  • Kemudian buat jalur memakai cangkul. Buat selebar 0,5 Meter. Untuk bibit Porang dengan memakai katak yang sudah ditanam di jalur yang telah dicangkul sebelumnya.
  • Lubang tanam yang harus dibuat untuk penanaman bibit memakai umbi. Ukuran lubangnya adalah 20x20x20 cm.
  • Pupuk dasar harus diberikan sebelum umbi ditanam. Menggunakan pupuk bokashi dengan takaran 0,5 kg per lubang. Dicampur top soil. Sementara katak pupuk bokashi kamu bisa mix dengan tanah sekitar ajir.

Harga Porang 2020

Tanaman Porang yang sudah diiris, atau Porang Iris ini terus naik dari waktu ke waktu. Karena itu banyak petani yang sudah mulai melirik budidaya tanaman ini.

Yang diekspor ke negara Jepang ini adalah tanaman Porang yang dibudidayakan di Madiun. Di Jepang sendiri digunakan sebagai bahan baku mie Ramen yang terkenal itu, juga banyak konyaku (Sejenis Pudding), dan bahan kosmetik.

Karena itu harganya sangat tinggi. Sebab yang membeli adalah perusahaan-perusahaan.

Untuk satu umbi bobot 4 kg tanaman Porang ini bisa dihargai Rp 2.500,00. Jadi kalau mau dihitung maka total 100 pohon Porang itu bisa menghasilkan kurang lebih Rp 1.000.000,00. Bahkan bisa lebih kalau harga semakin meningkat.

Sementara itu melihat ukurannya, jika memiliki tanah seluas 1 hektare, maka kamu bisa menanam hingga 6000 bibit.

Dengan begitu total hasil panen adalah 24 tok per hektare. Perhitungannya yakni 6000 x 4 kilogram.

Berdasarkan hitungan di atas maka akan didapatkan: 1 Hektare lahan memproduksi 24 ton, kemudian tinggal dikalikan harga pasaran per kg, Rp 2.400,00. Jadi kurang lebih bisa dapat Rp 60.000.000,00

Dapat dibilang ini adalah sebuah bisnis yang sangat menggiurkan. Tidak mengherankan banyak petani yang mulai beralih menanam Tanaman Porang ini.

Namun walaupun kamu memulai sekarang tidak terlalu terlambat. Karena pesaing masih sedikit.

Prospek bisnis Porang

Kebutuhan akan tanaman Porang di dalam negeri memang masih kalah dengan yang di luar negeri. Jadi sekarang dapat dilihat kalau budidaya ini masih tergantung dari hasil ekspor ke luar negeri.

Tetapi kamu tak perlu khawatir. Seperti yang pernah disebutkan oleh menteri Sosial Indonesia. Bahwa di luar negeri ini tidak ada bibit tanaman Porang.

Dan jangan sampai bibit Porang dapat lepas ke luar negeri. Jadi ke depannya negara luar yang membutuhkan tanaman ini masih tetap akan membeli dari Indonesia.

Kalau kamu tidak percaya bahwa nilai ekspor Porang ini sangat besar, berikut ada data yang dapat kamu coba periksa. Jadi pada tahun 2018 dicatat sebanyak 254 Ton total ekspor Porang dari Indonesia ke luar.

Total dalam rupiah adalah Rp 11,30 Miliar Rupiah. Terbagi menjadi ekspor ke beberapa negara, antara lain Vietnam, China, Jepang, Australia, dan lain-lain.

Memberi nilai tambah untuk tanaman Porang

Kalau memang dirasa pendapatan masih kurang besar, sebenarnya masih ada hal yang dapat kamu lakukan. Jika memang kamu sudah terbiasa budidaya Porang maka bisa lakukan hal ini.

Jadi kamu dapat mengolah umbi Porang. Diolah menjadi chips atau irisan tipis atau boleh juga diolah menjadi tepung.

Karena setelah diolah seperti itu maka akan lebih mahal harga jualnya. Cara untuk mengelolanya juga cukup mudah tidak sulit, semua orang pasti bisa melakukannya. Asalkan mau belajar.

Untuk info saja. Harga chips Porang ini Rp 27.000,00 / kg. Jadi memang harganya jauh lebih mahal dibandingkan umbi porang yang belum diolah atau mentahan.

Itu kalau harga chips Porang. Tetapi untuk harga Porang bubuk bisa mencapai Rp 600.000,00 / kg.

Sudah banyak petani Porang di Madiun yang mendapatkan batuan dari pemerintah pusat berupa alat pengolah Porang. Tapi kalau memang kamu memiliki modal maka kamu dapat mengusahakan ini sendiri dan mengambil profit.

Karena secara tidak langsung kamu juga membantu petani lokal di sana. Sebab kamu membeli umbi Porang dari mereka. Karena tak semua petani mau mengolah Porang.

Beberapa petani lebih memilih untuk menjual umbi Porang dibandingkan tepung Porang. Karena untuk mendapatkan uang yang lebih cepat dan tidak repot. Di sinilah kesempatan kamu untuk mendapatkan profit. Apabila memang kamu tidak ingin budidaya tanaman Porang sendiri.

Rate this post
Author: Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.