Contoh Negosiasi Dalam Bisnis – Pengertian, Ciri, Struktur dan Jenis

By Content Writer | November 10, 2020
contoh negosiasi dalam bisnis

Setiap aktivitas yang terjadi sehari-hari pasti tak lepas dari yang namanya peristiwa tawar-menawar atau yang biasa sering disebut dengan negosiasi.

Lantas apa itu negosiasi hingga bagaimana contoh negosiasi dalam bisnis yang bisa diterapkan?

Ingin tahu itu semua, maka simaklah ulasan ini sampai akhir!

Baca juga: Contoh Proposal Usaha untuk Diajukan ke Investor

Pengertian Teks Negosiasi

Pengertian teks negosiasi atau negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial yang fungsinya untuk mencapai kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda.

Pihak-pihak ini diketahui berusaha menyelesaikan perbedaan kepentingan yang mereka miliki dengan cara melakukan dialog agar tidak akan ada pihak yang dirugikan.

Tujuan dari Negosiasi

Teks negosiasi memiliki tujuan untuk mencari jalan tengah dan kesepakatan bersama yang akan saling menguntungkan satu sama lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, sehingga antara pihak yang satu dengan yang lainnya tidak akan ada yang merasa dirugikan.

Apa yang menjadi prioritas dalam sebuah negosiasi yaitu untuk mencapai kepentingan bersama dan tidak ada satupun pihak yang mencoba mencarikan keuntungan untuk dirinya sendiri.

Teks negosiasi juga bisa digunakan sebagai sarana dalam transaksi jual-beli atau menyelesaikan sebuah kesalahpahaman yang terjadi.

Tujuan dari dilakukan dari negosiasi sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mencapai sebuah kesepakatan yang saling dimengerti satu sama lain, kesamaan persepsi dan persetujuan antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
  2. Memperoleh penyelesaian atau jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi bersama.
  3. Mencapai kondisi dan situasi yang saling menguntungkan satu sama lain dan tidak ada yang merugikan satu sama lain alias win-win solution.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Berikut ini merupakan kaidah teks negosiasi yang baik yang bisa diterapkan pada saat hendak melakukan negosiasi yaitu sebagai berikut:

1. Memakai kalimat berita, perintah dan tanya yang berimbang

Teks negosiasi yang baik menggunakan kalimat berita, perintah dan tanya yang berimbang karena hal ini akan berkaitan dengan bentuk negosiasi yang umumnya berupa percakapan sehari-hari sehingga ketiga jenis kalimat itu akan muncul secara bergantian.

2. Lebih banyak menyatakan harapan atau keinginan

Hal ini berkaitan dengan fungsi dari negosiasi itu sendiri yang menyatakan kepentingan dan mengkompromikannya dengan pihak-pihak yang saling memiliki kepentingan.

Dari situlah makanya banyak kalimat yang menyatakan harapan atau keinginan muncul, dan biasanya akan diawali dengan kata-kata seperti, mudah-mudahan, boleh, minta, mohon, harap dan lain sebagainya.

3. Menggunakan kalimat bersyarat

Kalimat bersyarat merupakan kalimat yang awalannya menggunakan kata-kata seperti kalau, jika, seandainya, bila, apabila, dan lain sebagainya.

Kata-kata itu memiliki kaitan pada sejumlah syarat untuk diajukan oleh masing-masing pihak terlibat di dalam serangkaian negosiasi dari kepentingan masing-masing.

4. Banyak memakai konjungsi penyebab (kausalitas)

Kata yang menyatakan konjungsi penyebab yaitu karena, soalnya, sebab, akibatnya, karena teks negosiasi akan banyak memakai argumen yang disampaikan oleh setiap pihak.

Biasanya untuk memperjelas alasan, karena harus menyampaikan sejumlah alasan yang harus disertai dengan konjungsi penyebab.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Ciri-ciri dari teks negosiasi adalah sebagai berikut:

  • Menghasilkan kesepakatan antara kedua pihak yang memiliki kepentingan.
  • Berisikan negosiasi untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing pihak.
  • Bersifat praktis yaitu untuk mencapai sebuah kesepakatan yang bisa diterima oleh masing-masing pihak yang memiliki kepentingan.
  • Mempunyai partisipan, seperti misalnya ada pihak yang menyampaikan pengajuan dengan pihak yang menjadi penawar, maka teks negosiasi akan dibuat untuk memecahkan permasalahan yang nantinya partisipan ketiga akan berperan penting sebagai perantara, pemandu atau penengah.
  • Berisikan pengajuan dan penawaran dari pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda satu sama lain.
  • Terdapat kesepakatan yang bisa disetujui oleh seluruh pihak sebagai hasil dari sebuah negosiasi.
  • Adanya ungkapan yang sifatnya persuasif alias membujuk atau mengajak untuk mencapai sebuah kesepakatan.

Seorang pakar (Kosasih) juga mengungkapkan secara singkat apa yang menjadi ciri-ciri dari teks negosiasi adalah sebagai berikut:

  • Negosiasi mencapai sebuah kesepakatan.
  • Menghasilkan sebuah keputusan yang menguntungkan satu sama lain.
  • Menjadi sarana untuk mencapai sebuah penyelesaian.
  • Mengarahkan pada tujuan yang praktis.
  • Memprioritaskan apa yang menjadi kepentingan bersama.

Struktur Teks Negosiasi

Struktur teks negosiasi memiliki 7 unsur yang digunakan dalam penyusunannya hingga menjadi satu kesatuan yang utuh, dan berikut ini struktur kompleksnya diantaranya yaitu:

  1. Orientasi merupakan kalimat pembuka yang isinya ucapan salam dan berfungsi untuk memulai sebuah negosiasi.
  2. Permintaan merupakan hal yang diminta baik itu barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pihak yang lain.
  3. Pemenuhan merupakan kalimat kesanggupan yang berupa barang atau jasa yang disepakati kedua belah pihak.
  4. Penawaran merupakan puncak dari negosiasi dimana kedua pihak saling melakukan yang namanya tawar menawar.
  5. Persetujuan merupakan suatu kesepakatan yang terjadi antara kedua pihak pada sebuah negosiasi yang sudah dilakukan.
  6. Pembelian merupakan sebuah keputusan yang diambil salah satu pihak apakah akan menyetujui negosiasi atau tidak sama sekali.
  7. Penutup merupakan kalimat penutup yang berisi ucapan salam atau kalimat terima kasih.

Sementara itu untuk struktur negosiasi secara umum yaitu:

  1. Negosiator sebagai penutur dan mitra yang diturut.
  2. Pembuka sebagai topik yang digiring atau basa-basi.
  3. Isi berperan sebagai inti dari pembicaraan.
  4. Penutup isinya berupa pengambilan keputusan atau penyelesaian dari permasalahan.

Sedangkan untuk struktur negosiasi dari bank, diantaranya yaitu:

  1. Orientasi
  2. Pengajuan
  3. Penawaran
  4. Persetujuan
  5. Penutup

Jenis Teks Negosiasi

Jenis-jenis teks negosiasi bisa dibagi berdasarkan situasi, jumlah negosiator hingga untung – rugi, dan berikut ini merupakan penjelasan masing-masing dari jenis teks negosiasi yakni sebagai berikut:

Negosiasi berdasarkan untung rugi

Negosiasi untung-rugi merupakan sebuah negosiasi yang klasifikasinya diambil berdasarkan hasil dan keadaan negosiasi yang pada saat itu sedang terjadi.

Negosiasi untung-rugi dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Negosiasi menghindari konflik (lose-lose)

Negosiasi ini melibatkan kedua belah pihak untuk menghindari konflik yang kemungkinan timbul karena tidak adanya pihak yang diuntungkan dari konflik tersebut.

2. Negosiasi kolaborasi (win-win)

Negosiasi ini melibatkan kedua belah pihak yang berusaha untuk memperoleh sebuah kesepakatan yang menggabungkan kepentingan masing-masing pihak.

3. Negosiasi akomodasi (lose-win)

Jenis negosiasi ini mempunyai sedikit keunggulan dan cenderung bisa merugikan pihak yang mengajukan.

Negosiasi umumnya dilakukan agar mengurangi sedikit dampak kerugian yang akan diperoleh.

Situasi untuk negosiasi ini bisa terjadi karena sebelumnya sudah terjadi negosiasi yang tidak seimbang dan cenderung merugikan pihak negosiator.

4. Negosiasi dominasi (win-lose)

Jenis negosiasi ini merupakan kebalikan dari negosiasi akomodasi, karena pihak negosiator memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pihak yang menjadi lawan negosiatornya.

Negosiasi Berdasarkan Situasi

Negosiasi yang berdasarkan situasi juga terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:

1. Negosiasi formal

Negosiasi formal terjadi pada suatu situasi formal karena adanya perjanjian hukum dan masing-masing pihak yang punya payung hukum juga, misalnya negosiasi yang melibatkan antar lembaga pendidikan, perusahaan hingga instansi pemerintah.

2. Negosiasi informal

Negosiasi non formal dapat dilakukan kapanpun dan oleh siapapun, dan tidak harus punya perjanjian khusus, serta hukum yang jadi payungnya.

Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator

Negosiasi berdasarkan jumlah negosiator antara kedua belah pihak, tetapi ada kalanya juga melibatkan lebih dari dua pihak, berikut ini penjelasan lengkapnya:

1. Negosiasi dengan pihak penengah

Jenis negosiasi ini dilakukan oleh kedua negosiator yang didampingi oleh pihak penengah yang berfungsi untuk menyampaikan dan menyimpulkan keputusan akhir dari negosiasi yang dilakukan.

Seperti contohnya negosiasi yang terjadi di pengadilan, dimana pihak penggugat dan tergugat adalah pihak yang melakukan negosiasi, dan hakim serta sistem pengadilan menjadi pihak penengahnya.

2. Negosiasi tanpa pihak penengah

Negosiasi jenis ini dilakukan tanpa pihak penengah, dan keputusan yang diambil serta hasilnya akan sangat bergantung pada dua pihak yang melakukan negosiasi.

Cara-cara yang Dapat Ditempuh untuk Memperlancar Negosiasi

Ketika Anda melakukan negosiasi, ada beberapa hal yang patut diperhatikan supaya rencana negosiasi bisa berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Mengajak untuk membuat sebuah kesepakatan.
  2. Memberikan alasan mengapa kesepakatan harus terjadi.
  3. Mengakomodasi apa yang menjadi perbedaan dari kedua belah pihak.
  4. Membandingkan beberapa pilihan yang memungkinkan atau mengajukan sebuah pendapat baru.
  5. Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat.
  6. Memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan, bisa juga menggunakan contoh.
  7. Melakukan evaluasi kekuatan dan komitmen bersama, bisa juga dilakukan kontrak perjanjian.
  8. Bisa menetapkan dan menegaskan kembali apa yang menjadi tujuan dari negosiasi.

Manfaat dari Negosiasi

Negosiasi memiliki banyak manfaat untuk menciptakan terjadinya jalinan kerjasama antara badan usaha, institusi hingga perorangan saat melakukan usaha dan kegiatan bersama dengan dasar saling pengertian satu sama lain.

Proses negosiasi umumnya bisa memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, baik itu membangun hubungan bisnis yang lebih luas dan pasar bisa menjadi lebih berkembang.

Uraian yang bagus pada identitas dan ciri macam-macam negosiator, hendak menolong dan memudahkan kamu untuk memastikan strategi bernegosiasi.

Jenis-jenis Negosiator

Terdapat empat jenis negosiator yang biasanya akan Anda temukan, dimana empat negosiator itu adalah negosiator curang, profesional, bodoh dan naif, dimana penjelasannya adalah sebagai berikut.

Negosiator Curang

Ketika Anda berhadapan dengan seorang negosiator curang, maka yang akan terlintas dalam benaknya yaitu bagaimana cara memenangkan perundingan tersebut.

Tidak jarang, mereka menggunakan berbagai macam metode untuk meraih apa yang mereka inginkan.

Negosiator Profesional

Jenis negosiator ini tahu selalu apa yang mau mereka negosiasikan. Negosiator ini juga memiliki pengertian tentang apa yang diinginkannya.

Negosiator profesional memiliki pengetahuan dan keahlian dalam melakukan negosiasi, dengan kata lain negosiator memahami dengan baik yang menjadi lawan negosiatornya.

Negosiator Bodoh

Seseorang negosiator bodoh umumnya akan cenderung menghendaki kekalahan pada kedua belah pihak, dan tidak menghiraukan apapun yang sedang dijalaninya, karena dia akan berupaya sekuat tenaga agar tidak ada yang keluar sebagai pemenang.

Maka dari itu, Anda harus menguasai apa yang terjadi sesungguhnya dibalik sikap lawan Anda, apakah ia benar bodoh atau hanya pura-pura bodoh saja.

Negosiator Naif

Negosiator satu ini tidak siap bernegosiasi. Karena tak tahu mengenai inti perkara yang tengah dinegosiasikan. Negosiator ini kerap yakini begitu saja terhadap pihak yang jadi lawan negosiasi mereka.

Contoh Negosiasi Dalam Bisnis

Ada banyak jenis negosiasi yang bisa dilakukan. Berikut ini contoh teks negosiasi yang bisa coba Anda terapkan ketika melakukan negosiasi bisnis.

Contoh Negosiasi Bisnis yang Dilakukan Melalui Surat

Jakarta, 2 November 2020

Yang terhormat
Rumah Sakit Melati
Jakarta Barat

Nomor: 077 / KB / I / 2020

Subjek: Penawaran Peralatan Kesehatan

Lampiran: 1 File

Hormat kami,

Bersama dengan surat ini, perusahaan kami, PT. Jaya Perkasa yang berlokasi di Jalan Rajawali No 70, Jakarta Utara, yang bergerak di bidang distributor peralatan kesehatan, dan sudah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit terkemuka di Indonesia menawarkan kerjasama dengan Rumah Sakit Melati untuk menyediakan peralatan kesehatan dengan harga yang kompetitif. Untuk lebih lengkapnya, kami telah melampirkan brosur produk peralatan keselamatan yang kami sediakan dan telah memenuhi standar nasional dan internasional untuk dipertimbangkan.

Besar harapan kami Rumah Sakit Anda bisa bekerja sama dengan pihak kami.

Terima kasih

Salam Hormat,

PT. Jaya Perkasa

Contoh Negosiasi Bisnis secara Verbal

Berikut ini contoh negosiasi secara verbal:

1. Permintaan

Pembeli: “Saya mau membeli komputer.”

Penjual: “Komputer merek apa yang Anda butuhkan?”

2. Pemenuhan

Penjual: “Sebentar ya, sedang saya bawakan.”

Pembeli: “Oke.”

Pembeli: “Apakah warnanya biru?”

Penjual: “Ada warna lain, seperti hitam dan merah.”

3. Penawaran

Pembeli: “Harganya berapa ya, sis?”

Penjual: “Harganya Rp5.000.000,00.”

Pembeli: “Nggak bisa kurang? Nggak ada diskon?”

Penjual: “Oke, diskon jadi Rp4.700.000 “

Pembeli: “Kurang lagi dong sis?”

Penjual: “Oke, fiksnya jadi Rp4.500.000 “

Pembeli: “Nggak bisa tambah lagi diskonnya?”

Penjual: “Sudah paling mentok Kak.”

Pembeli: “Okelah, saya setuju Rp4.500.000,00.”

4. Pembelian

Penjual: “Saya buatin dulu ya catatannya.”

Pembeli: “Oke.”

”Penjual: “Ini catatannya, bisa tanda tangan disini. Untuk barang ini ada garansi 1 tahun, jadi kalau ada masalah dengan laptopnya bisa langsung dibawa kesini ya.”

Pembeli: “Oke, ini ya uangnya.”

Penjual: “Terima kasih. Apa mau dibawa ke rumah atau dibawa secara langsung?”

Pembeli: “Saya bawa langsung saja.”

Penjual: “Oke.”

5. Orientasi

Penjual: “Selamat pagi, silakan duduk dulu.”

Pembeli: “Terima kasih.”

Contoh Teks Negosiasi dengan Penjelasan Lengkap

Orientasi

Pada pagi itu, ibu Sarah pergi ke pasar untuk membeli jambu mente. Ia memutuskan untuk membeli jambu mente karena tahu bahwa saat itu sedang musim jambu mente dan ia sangat berharap bisa mendapatkan jambu mente dengan harga yang lebih murah.

Setelah tiba di pasar, ibu Sarah langsung menghampiri salah satu kios yang menjual buah dan telah menjadi langganannya.

Isi (berisikan pengajuan dan penawaran)

“Harga jambu mentenya berapa ya Bang?” tanya ibu Sarah

Penawaran

“Sekilonya 30 ribu Bu,” kata abang penjual.

Pengajuan

“Turun lagi nggak bisa Bang?”

Penawaran

“Buat ibu bisalah 25 ribu saja.”

Pengajuan

“Lima ribu saja Bang turunnya? Saya kan langganan disini sudah lama. Kasihlah turun lagi.”

Penawaran

“Iya Bu, jambu mente soalnya.”

Pengajuan

“Dua puluh ribu saja ya jadinya?” ibu Sarah menawar lagi.

Penawaran

“Jambu yang lain bisa saya kasih dua puluh ribu,” kata pedagang buah.

Pengajuan

“Aduh, saya maunya jambu mente ini Bang.”

Penawaran

“Ya, okelah, karena ibu sudah langganan disini, okeh lah. Saya kasih dua puluh ribu saja.”

Persetujuan / Kesepakatan

“Oke Bang, saya ambil 3 kilo ya.”

“Siap Bu, saya pilihkan yang paling bagus kualitasnya.”

Demikianlah contoh negosiasi dalam bisnis yang bisa Anda terapkan pada saat hendak melakukan transaksi jual-beli atau transaksi lainnya dalam bisnis.

Rate this post
Author: Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.