Daftar isi konten
Indonesia adalah negara penganut sistem ekonomi terbuka. Perekonomian terbuka tentunya melibatkan negara asing dalam menjalankan roda perekonomiannya.
Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan dana yang cukup besar untuk melakukan proses pembangunan dalam hal perekonomian.
Karena pemerintah memiliki dana yang cukup terbatas maka sangat memerlukan modal asing di samping modal domestik dalam pemenuhannya.
Baca juga: Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen
Saat ini aliran investasi pada negara kita menunjukkan suatu tren yang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan semakin ramai pasar modal di BEI (Bursa Efek Indonesia) akibat dari transaksi pembelian dan penawaran.
Akan tetapi investasi tidak selamanya memberikan keuntungan saja, tetapi juga kerugian. Oleh karena itu dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai dampak positif dan negatif investasi.
Jenis Investasi
Ada dan munculnya investor asing memberikan dampak yang cukup besar bagi negara Indonesia. Terlepas dari dampak positif yang selalu digaungkan, dampak negatif juga selalu mengikuti secara beriringan.
Akan tetapi yang paling jelas terlihat adalah dengan adanya peningkatan investasi secara terus menerus dapat menjadi orientasi yang jelas terhadap kebijakan.
Salah satu unsur penggerak pertumbuhan perekonomian adalah investasi. Adanya kebijakan mengenai penanaman modal dalam perekonomian cukup berdasar karena selama tahun 2015 ke bawah terlihat masih stagnan.
Oleh karena itu dengan adanya perbaikan kebijakan investasi dapat terjadi secara masif pada saat ini.
Di Indonesia sendiri terdapat 2 jenis investasi yaitu:
Investasi Dalam Negeri / Domestik
Investasi Domestik merupakan suatu kegiatan investasi dalam rangka untuk melakukan usaha di wilayah negara Indonesia, yang dilakukan oleh investor dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Ketentuan dalam Penanaman Modal sendiri diatur dalam UU No. 25 Tahun 2005.
Investasi / penanaman modal sendiri dapat dilakukan oleh sekelompok atau perorangan WNI, badan usaha pemerintah negeri atau swasta.
Faktor yang mempengaruhi adanya investasi ini adalah budaya masyarakat, potensi daerah, pemanfaatan era ekonomi yang proporsional, politik nasional maupun daerah, kebijakan pemerintah lokal beserta Perda yang nantinya dapat menciptakan iklim bisnis yang kondusif.
Investasi Luar Negeri / Penanaman Modal Asing (PMA)
PMA adalah suatu bentuk investasi dengan cara membangun kemudian membeli atau mengakuisisi perusahaan. Ketentuan dalam investasi asing diatur dalam UU NO. 25 tahun 2007.
Investasi ini bersifat jangka panjang dan sifatnya sangat penting bagi negara berkembang karena keterbatasan negara tersebut dalam sektor perekonomian dan pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.
Faktor yang mempengaruhi adalah kestabilan keamanan dan politik, kasus atau konflik negara, jaminan kepastian hukum, perpajakan, KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), perlindungan investasi, pedoman pelaksanaan investasi, citra negara, transparansi, transfer teknologi, nilai tukar, dan kualitas SDA (Sumber Daya Manusia).
Kembali berbicara mengenai investasi, investasi juga berdampak kepada sektor tenaga kerja yang berhubungan dengan kalian, pasti kalian bertanya apa dampak positif penanaman modal asing terhadap dunia kerja bukan?
Nah pada artikel ini tidak hanya menerangkan mengenai dampak positif dan negatif investasi asing di Indonesia, akan tetapi juga dampak positif dan negatif investasi domestik.
Dampak Positif Investasi
Dampak investasi asing di Indonesia dan investasi domestik tentunya lebih banyak memberikan dampak positif seperti:
Adanya pertumbuhan Ekonomi
Investasi merupakan suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran.
Adanya kebijakan yang sifatnya memudahkan dapat menarik investor untuk berinvestasi sehingga pendapatan juga akan berbanding lurus yaitu tinggi juga.
Lalu, dengan adanya investasi maka akan memperbesar jumlah produksi ekonomi melalui pembentukan modal.
Nah, melalui pembentukan modal ini akan menambah dan memenuhi segala permintaan masyarakat dalam negeri, sehingga kebutuhan masyarakat akan tercukupi.
Meningkatkan pendapatan nasional
Tolok ukur perhitungan pendapatan nasional berasal dari total investasi asing dan investasi domestik baik negeri maupun swasta, oleh karena itu kestabilan dari investasi harus senantiasa dijaga.
Adanya investor domestik maupun asing yang menanamkan modal mereka pada perusahaan atau badan usaha, nantinya akan dikenakan pajak.
Nah, pajak inilah yang akan menjadi salah satu pemasukan dari kas negara sehingga pendapatan nasional akan meningkat.
Dengan adanya peningkatan pada pendapatan nasional ini, maka aliran dana untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Selain dari pajak, juga ada dari devisa. Melalui devisa ini, negara kita akan memiliki cadangan pendanaan.
Berkembangnya teknologi
Adanya investasi asing juga memberikan peluang atas hadirnya teknologi baru dan lebih canggih yang berasal dari luar negeri.
Hal ini dapat dibuktikan dari adanya banyak perusahaan berbasis teknologi yang cukup besar yang mempunyai minat menanamkan modal mereka di Indonesia.
Banyak sekali perusahaan berbasis big tech yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia dan memang mereka sedang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini untuk mengejar ketertinggalan.
Dapat dilihat dalam kasus perusahaan otomotif yang produksinya di Indonesia yaitu Honda. Perusahaan ini pastinya merekrut tenaga kerja yang berasal dari Indonesia, sehingga ilmu dalam perakitan mesin akan diturunkan kepada mereka.
Adanya penurunan atau transfer pengetahuan atas teknologi nantinya akan sangat berguna bagi meningkatkan keproduktifan negara.
Tersedianya lapangan pekerjaan
Isu lapangan dan ketenagakerjaan sudah menjadi isu yang cukup berat bagi negara Indonesia. bagaimana tidak, banyak pengangguran pada usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan.
Banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang masih minim.
Investasi menjadi salah satu faktor penggerak untuk mendorong keberlangsungan usaha. Berdirinya suatu usaha tentunya akan sangat membutuhkan faktor produksi, salah satunya adalah tenaga kerja.
Dengan adanya investasi di suatu usaha seperti badan, perusahaan, maupun industri akan membuka lapangan pekerjaan dan membuka peluang bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan sehingga perekonomian dalam keluarga akan stabil melalui pendapatan.
Tidak hanya memberikan lapangan pekerjaan, akan tetapi juga pelatihan bagi mereka yang ingin terjun sebagai tenaga kerja sehingga menghasilkan bakal calon tenaga kerja yang berpendidikan dan berkualitas di bidangnya.
Berkembangnya industri
Dunia industri tidak bisa dijauhkan dari investasi. Sektor industri menjadi salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.
Dengan adanya investor yang menanamkan modalnya pada sektor industri di Indonesia, membuat kuantitas dan kualitas produksi dapat meningkat dan bertambah sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Melalui investasi, perusahaan pada sektor industri dapat melakukan ekspansi dan perbaikan pada sistem perusahaan tersebut.
Sudah banyak sektor industri yang telah mendapat investasi sehingga berkembang menjadi maju seperti sektor manufaktur, perumahan, tekstil, dan masih banyak lagi.
Dampak Negatif Investasi
Berikut ini berberapa dampak negatif dari investasi:
Timbulnya monopoli
Adanya investasi tentunya akan menimbulkan potensi adanya monopoli. Monopoli sendiri dapat dikatakan menjadi monopoli sehat apabila dilakukan dengan cara natural dengan melakukannya secara sehat.
Akan tetapi monopoli yang ditakutkan adalah monopoli yang tidak dilakukan secara sehat dan berdampak negatif terhadap banyak aspek.
Dengan adanya investasi ini dapat menimbulkan monopoli yang tidak sehat sehingga suatu produksi atau pasar dapat dikuasai oleh perorangan dan dapat menimbulkan persaingan suatu usaha yang tidak sehat dan dapat merugikan banyak orang dan negara.
Timbulnya sengketa
Sengketa dalam investasi timbul sebagai akibat dari perselisihan antara pihak penanam modal atau investor dengan pihak nasional sehingga kesepakatan tidak tercapai. Dari sini, akan timbul risiko politik bagi negara terutama pada investor asing.
Akan tetapi sengketa ini sebenarnya dapat diselesaikan karena sudah ada payung hukumnya. Penyelesaian sengketa penanaman modal dalam negeri sudah di atur di dalam UU No. 25 Tahun 2007 mengenai Penanaman Modal dan ada juga Pasal 32 UUPM yang mengatur sengketa di bidang penanaman modal antara Pemerintah dengan penanam modal, para pihak terlebih dahulu menyelesaikan sengketa tersebut melalui musyawarah dan mufakat.
Apabila hal di atas tidak dapat tercapai maka akan ditempuh arbitrase atau melalui meja hijau. Arbitrase dapat ditempuh melalui pihak ketiga. Namun, apabila belum bisa diselesaikan maka akan menempuh jalur hukum di pengadilan.
Timbulnya kerusakan lingkungan
Timbulnya kerusakan lingkungan memang diakibatkan oleh ulah manusia. Dalam konteks ini, adanya laju investasi yang masif terhadap perusahaan produksi dan pengolahan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pencemaran dan eksplorasi secara berlebihan.
Karena perusahaan merasa dicukupi dalam hal pendanaan, oleh karena itu produksi senantiasa digenjot untuk memenuhi target dan kebutuhan pasar agar mendapat keuntungan yang sifatnya surplus.
Akan tetapi dengan adanya produksi yang semakin masif mengakibatkan komponen yang tidak terpakai mau tidak mau harus dibuang dan di sinilah pencemaran dapat terjadi. Pencemaran dari produksi ini dapat dilihat dari berbagai wadah seperti pencemaran udara, air, hingga tanah.
Banyak perusahaan yang tidak bertanggung jawab membuang limbah mereka secara sembarangan sehingga dapat merusak ekosistem kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Seperti contoh dibuangnya limbah tekstil di sungai Bengawan Solo sehingga sungai menjadi kotor dan tidak layak.
Selanjutnya adalah adanya eksplorasi yang secara masif dilakukan demi memenuhi kebutuhan bahan produksi.
Sumber daya alam yang dieksplorasi secara terus menerus tanpa adanya jeda dan pembaharuan dapat mengakibatkan sumber daya alam habis dan lingkungan menjadi rusak akibat eksploitasi dan eksplorasi.
Ketergantungan terhadap negara lain semakin tinggi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada 2 sumber pendanaan investasi yaitu berasal dari dalam negeri dan luar negeri / asing. Semakin terbukanya pasar modal Indonesia terhadap investor asing memang memberikan suatu udara segar bagi sumber pendanaan.
Akan tetapi tahukah kalian jika hal ini terus – menerus dilakukan akan membuat Indonesia menjadi negara yang ketergantungan?
Seperti contohnya adanya ketergantungan Indonesia terhadap China. Tingginya PMA (Penanaman Modal Asing) dari China akan membuat negara maju lain tertarik untuk melakukan investasi di negara Indonesia sebagai negara berkembang.
Dapat disimpulkan bahwa ada juga dampak buruk investasi asing bagi Indonesia.
Dampak positif dan negatif investasi di atas semoga dapat menambah pemahaman kalian dalam dunia investasi. Selalu bijak dalam mengambil keputusan dan selalu melihat sesuatu hal dari 2 sisi yang berbeda.
Memang investasi membawa keuntungan yang sangat baik bagi sistem usaha di Indonesia, akan tetapi jika dilakukan dengan masif dan berlebih tanpa menghiraukan kebijakan terutama dalam konteks investasi asing maka dampak buruk pun juga tidak akan terhindarkan.