Daftar isi konten
Para trader tentu sudah tak asing dengan analisis teknikal pada saham. Ini adalah proses penting untuk memahami kondisi pasar sehingga langkah yang diambil terarah dan jelas.
Selain itu, terdapat juga indikator saham paling akurat yang bisa dijadikan acuan dalam aktivitas perdagangan pasar modal.
Secara umum, trading adalah aktivitas dagang finansial market dalam kurun waktu tertentu atau berjangka.
Baca juga: Cara Menentukan Stop Loss Dan Take Off Profit Saham
Trading saham ataupun forex, keduanya umum dilakukan pada jangka pendek sehingga transaksi yang dilakukan lebih cepat lantaran pengaruh volatilitas tinggi.
Perubahan harga terhadap finansial marker juga kerap mengalami perubahan secara tiba–tiba jadi analisis yang baik sangat dibutuhkan supaya Anda bisa bertahan di dalamnya.
Fungsi Analisis Teknikal Saham
Saat ini, para trader banyak menggunakan jenis analisis ini sebagai acuan dalam memantau pergerakan pasar.
Meski, tak sedikit yang juga mengandalkan analisis fundamental. Nah, bagi Anda yang ingin menggunakan jenis analisis yang pertama ada dua poin yang dapat dijadikan acuan.
Melihat Trend
Fungsi pertama dari analisis teknikal adalah mengamati harga berdasarkan data masa lalu, atau harga sebelumnya.
Melalui data tersebut, Anda kemudian bisa melihat trend atau pola perubahan harga di pasar. Pola inilah yang kemudian dilihat dan menjadi bantuan dalam proses trading.
Memberi Tanda untuk Jual atau Beli
Melalui analisis teknikal, setiap trader bisa menentukan kondisi atau waktu dimana mereka bisa melepas saham atau membeli saham saat itu.
Misal, ketika harga sedang naik signifikan maka ini adalah terbaik untuk menjualnya. Begitupun sebaliknya, dimana harga yang anjlok bisa menjadi kesempatan untuk membeli.
Dari beberapa penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan jika analisis teknikal mengambil peran penting dalam berbagai proses perdagangan terkhusus dari segi harga.
Lebih jauh menurut Robert A. Levy, jika ada sejumlah asumsi dalam analisis teknikal seperti:
- Penentuan nilai pasar melalui interaksi penawaran dan permintaan
- Berbagai faktor yang menentukan interaksi permintaan dan penawaran
- Terdapat kecenderungan jika nilai pasar secara keseluruhan bergerak mengikuti trend untuk waktu yang relative panjang.
- Perubahan harga pasar merupakan trend yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Dari pendapat ini bisa dipahami, jika harga dalam analisis teknikal adalah yang paling utama sebagai landasan pergerakan para trader.
Indikator Saham Paling Akurat
Setelah penjelasan mengenai analisis teknikal di atas, maka kita telah mempunyai formula yang secara otomatis bisa memahami pergerakan kondisi pasar yang fluktuatif.
Terlepas dari seluruh hal tersebut, memperoleh kode untuk membeli atau menjual saham yang dimiliki sangat penting untuk mengurangi risiko dan meraup untuk.
Berbicara soal apa saja indikator penting dalam saham. Sebenarnya, terdapat ratusan bahkan ribuan yang beredar di antara para investor.
Kendati demikian, setia indikator tersebut tentu memiliki karakternya masing-masing. Melalui indikator itu pula, Anda bisa mendapatkan ringkasan perhitungan yang lebih tepat.
Mengambil langkah yang akurat, tidak meleset serta tepat sasaran adalah tujuan akhir dari penetapan indikator ini.
Bagi Anda yang bingung memilih indikator yang tepat, artikel ini akan memberi beberapa dasar indikator yang paling sering digunakan.
Moving Average
Pertama adalah Moving Average atau biasa lebih dikenal dengan sebutan MA, adalah jenis indikator yang banyak digunakan trader.
Malah, semua trader pasti mengenal MA karena lebih sederhana jika dibandingkan dengan analisis indikator analisis teknikal jenis lain.
Kemudahannya, terlihat melalui tools dengan perhitungan pergerakan rata-rata harga salam pada kurun waktu tertentu.
Contoh saja, jika dalam 50 hari atau 50MA dengan melihat posisi harga, maka grafik harga akan memotong MA50 yang dianggap sebagai sinyal terbaik dalam membeli saham.
Begitu juga sebaliknya, jika grafis harga tersebut memotong MA50 hingga ke bawah maka bisa dipastikan ini adalah waktu terbaik untuk menjual saham Anda. Terdapat analisis risiko yang penting di dalam kondisi ini.
Stochastic
Berikutnya ada Stochastic, jenis analisis yang dikembangkan langsung oleh George C. Lane jelang akhir 195-an. Ini adalah indikator yang dapat langsung menunjukkan lokasi serta harga pada penutupan akhir.
Perbandingannya dilakukan melalui kisaran harga terendah dan tertinggi pada kurun waktu tertentu.
Ada tiga macam tipe yang dikembangkan George, yakni full, fast dan slow yang secara umum digambarkan ke dalam dua garis yakni %K dan %D yang digunakan untuk memberi sinyal sinyal jual, atau beli.
Hal ini juga bisa dilakukan sebaliknya, dimana jika %K memotong %D ke bawah maka ini adalah sinyal untuk langsung membeli.
Relative Strength Index (RSI)
Indikator berikutnya dari RSI biasa digunakan dalam melakukan perhitungan untuk membandingkan daya tarik pada kenaikan, serta penurunan harga yang jelas.
Sedangkan nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 100. Melalui indikator RSI, maka Anda akan terbantu dalam hal informasi harga sudah masuk posisi overbought atau justru oversold.
Prinsip pada indikator ini sebenarnya cukup mudah, dimana penggunaan RSI terbilang sederhana jika dibandingkan dengan beberapa lainnya.
Apabila RSI menampilkan nilai yang sangat tinggi atau rata-rata di atas 70, maka ini berarti overbought. Ada indikasi jika potensi bakal turun sehingga menjadi waktu yang tepat untuk menjual.
Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika RSI menampilkan nilai yang sangat rendah atau rata-rata di bawah 30 maka itu berarti kondisi pada sedang oversold.
Biasa disebut dengan kondisi jenuh beli, sehingga potensi naik akan tinggi dan waktu untuk membali perlu dilakukan.
Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Tools berikutnya juga masuk dalam indikator yang sederhana untuk setiap trader, terutama bagi pula yang baru belajar analisa khusus.
MACD memiliki fungsi umum untuk menampilkan trend yang sedang terjadi, sekaligus memberi sinyal trader untuk membeli ataupun menjual saham mereka.
Indikator MACD fokus terhadap dua garis yang melintang, yakni signal Line serta MACD Line.
Cara baca sinyal ini serupa dengan indikator lainnya, MACD positif maka pasar sedang dalam kondisi bullish, sehingga cocok untuk dibeli.
Hal demikian juga berlaku sebaliknya, dimana jika MACD negatif maka Anda harus menahan untuk membeli. Ini karena kondisi pasar sedang tidak bagus sehingga lebih disarankan untuk menjual.
Bollinger Bands (BB)
Indikator ini mengamati minat pasar terhadap suatu saham dan kecenderungan trend dalam sebuah perusahaan layaknya MA.
BB sebenarnya masuk dalam indikator lagging, serta indikator BB yang cukup populer digunakan. Kendati demikian, indikator ini hanya terbatas pada antisipasi harga upper dan lower band saja.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya seperti, harga yang bisa bergerak menembus batas support atau resistance (Breaktout) terkhusus jika gelang Bollinger terjadi penyempitan.
Penting untuk mengamati bagaimana gelang Bollinger ini menyempit selama masuk dalam periode konsolidasi.
Para trader nantinya, mesti memprediksi pergerakan arah trend Forex saat candlestick bergerak menembus Lower Band kemudian membentuk trend penurunan.
Itulah lima indikator saham paling akurat yang dapat dijadikan acuan dalam analisa teknikal.
Anda bisa memilih berdasarkan tingkat kesulitannya, terutama bagi Anda yang baru terjun sebagai trader pemula.