Daftar isi konten
Kisah bisnis Erick Thohir. Di balik suksesnya film superhero Gundala, kamu akan menemukan nama Erick Thohir.
Kalau kamu senang film superhero, maka pasti sudah pernah dong menonton film yang satu ini. Film Gundala ditayangkan di banyak bioskop di Indonesia. Bahkan ketika hari ke 7 penayangan film buatan Joko Anwar ini menembus 1.000.000 penonton.
Nah Erick Thohir di sini berperan sebagai penyokong PT Screenplay Bumilangit Produksi. Beliau adalah bos Mahaka Media.
Nah itu sekilas tentang beliau…
Sekarang mari berlanjut ke kisah bisnisnya. Karena dahulu ternyata beliau pun pernah hidup miskin.
Tidak hanya melulu menikmati kekayaan keluarga
Beliau bukanlah anak yang manja, yang hanya dapat menikmati kekayaan keluarga tanpa berusaha. Karena sifat yang suka berjuang inilah yang akhirnya menjadikan beliau seseorang yang sangat mandiri ketika sudah dewasa. Tidak hanya mandiri saja tetapi juga menjadi orang yang kaya raya.
30 Mei 1970, di kota Jakarta, Erick Thohir dilahirkan…
Beliau memang bukan anak yang lahir dari keluarga kekurangan, tetapi adalah anak pengusaha Astra Internasional Tbk, yang bernama Teddy Thohir.
Sejak kecil beliau dan saudara-saudaranya sudah diajarkan untuk berjuang dalam dunia bisnis. Di jaman sekarang banyak anak yang hanya mengandalkan kekayaan orang tua mereka dan menunggu warisan.
Tetapi Erick Thohir berbeda, Erick serius berkomitmen untuk melanjutkan pendidikannya. Di mana beliau mengambil jurusan periklanan di US, tepatnya di Glendale University.
Walaupun sudah mengambil kuliah di universitas bergengsi tersebut, Erick tidak langsung puas. Melainkan lanjut kuliah lagi di National University California. Kemudian berhasil menyabet gelar master pada jurusan Administrasi Bisnis.
Setelah kuliah, kembali ke Indonesia
Sesudah menyelesaikan pendidikannya, Erick pun kembali ke tanah air. Kemudian membantu keluarga pada bidang usaha makanan, Pronto dan Hanamasa.
Memang ayah beliau punya banyak bisnis. Tetapi ayahnya melarang Erick untuk melanjutkan bisnis keluarga. Ayah Erick Thohir ingin Erick untuk bisa mandiri, memiliki usaha sendiri, kemudian melanjutkan kesuksesan sendiri.
Erick pun memanfaatkan kekayaan keluarganya untuk modal usaha berikutnya. Jadi bukan untuk berfoya-foya saja. Di mana Erick mencoba menjalankan usaha-usaha yang lain.
Erick lepas dari usaha keluarganya sempat dihalangi oleh saudara-saudaranya
Walaupun begitu Erick tetap meneruskan usaha mandirinya. Kemudian yang paling sukses pada bidang media.
Saudara-saudara Erick berusaha menghalangi Erick untuk keluar dari usaha keluarga, karena memang beliau berpotensi untuk membesarkan usaha keluarga.
Beliau tetap melanjutkan jalannya sendiri dan memulai langkah awalnya pada dunia trading. Di mana Erick bersama Harry Zulnardy, Wisnu Wardhana, dan Muhammad Lutfi, mendirikan Mahaka Group. Di mana ini adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan, media, dan keuangan.
Tahun 1999, Mahaka Group semakin tenar saat Radio One Jakarta dibangun. Kemudian mengakuisisi harian Republika yang pada tahun 2000 hampir bangkrut.
Tahun 2009 Mahaka Group sudah berkembang pesat kemudian menguasai majalah a+, Golf Digest, dan Parents Indonesia. Sementara untuk bisnis surat kabar sendiri, Mahaka Group menaungi Republika dan Sin Chew Indonesia.
Disebutkan oleh beliau kalau seorang pebisnis harus bisa melihat kesempatan. Jadi beliau mengakuisisi beberapa perusahaan radio dan billboard, berdekatan dengan waktu setelah lengsernya pak Harto.
Dan ketika itu industri media benar-benar terkontrol. Saat pergantian maka reformasi akan terjadi. Dan industri media akan menjadi industri yang terbuka. Di sinilah Erick melihat adanya kesempatan untuk industri media berkembang dengan pesat.
Memang apa yang diprediksikan oleh beliau tepat…
Mahaka pun mempunyai Gen 98.7 FM, JakTV, Delta FM, Prambors FM, Female Radio.
Menyelamatkan Republika
Yang membuat nama Erick Thohir lebih terkenal adalah ketika beliau sukses menyelamatkan Harian Republika, sebuah media yang terkenal Islami.
Tidak hanya berhasil menyelamatkan saja, tetapi beliau dan kawan-kawannya juga berhasil menaikkan pamor dari media tersebut. Hingga sekarang Republika masih bertahan juga menjaga pamornya. Dan tak menutup diri pada dunia online.
Erick juga bersama dengan Anindya Bakrie bergabung dalam perusahaan media. Walaupun hanya menjadi pemegang saham minoritas saja tetapi beliau menduduki posisi yang vital. Yakni menjadi Direktur Utama VIVA, induk usaha TVOne.
Pemilik klub olahraga besar
Nah yang satu ini merupakan prestasi membanggakan dari Erick Thohir. Di mana beliau adalah pemilik beberapa klub sepakbola ternama dari Italia, Intermilan, dan dari US, DC United.
Pada tahun 2013, memang Erick berhasil mengakuisisi sebagian besar saham kepemilikan dari Inter Milan, dari pemilik sebelumnya Massimo Moratti, presiden klub sepakbola dari Italia.
Di Indonesia sendiri, Erick Thohir adalah wakil komisaris utama dari PT Persib Bandung Bermartabat. Juga merupakan orang Asia pertama yang punya tim basket NBA, yakni Philadelphia 76ers.
Tahun 2012
Pada tahun ini, bersama Jason Levien, Erick menjadi co-owner club Major League Soccer, dan DC United. Walaupun begitu kecintaan Erick pada tanah air tak memudar.
Beliau pernah membuka kesempatan untuk beberapa atlet agar dapat mengikuti trial dengan DC United.
Sesudah mengakusisi DC United asal Amerika, yang selanjutnya dilakukan yakni menyiapkan bisnis kompetitif, membagi manajemen, dan membangun stadion.
Hal yang sama Erick lakukan juga dengan Inter Milan. Di mana kala itu terdapat masalah utang dan hal tersebut yang pertama diperbaiki. Baru setelahnya memperbaiki masalah segi pemasaran, dan menentukan strategi bagaimana supaya bisa berjalan. Hingga ada investor yang tertarik.
Tahun 2013
Tahun ini Erick mengakuisisi klub Internazionale Milan. Banyak media olahraga meliputnya. Beliau tidak hanya membeli klub sepakbola ternama, tetapi melepasnya kembali sesudah memberikan progress yang bagus.
Menjadi ketua INASGOC
Tahun 2018 Erick Thohir dipercaya sebagai ketua Asian Games 2018 Organizing Committee. Dan di bawah koordinasi beliau memang Asian Games tahun itu berjalan dengan sukses.
Asian Games yang diselenggarakan 2 September 2018 lalu itu memang berjalan meriah dan penuh dengan kejutan.
Tim pemenangan Jokowi
Tidak berhenti di situ, kemudian Erick Thohir melanjutkan kiprahnya di dunia politik. Yakni menjadi tim pemenangan Jokowi.
Memang kala itu merupakan sebuah event yang sangat membanggakan, di mana Jokowi di Pilpres 2019 berhasil memenangkan hingga 11%. Dalam dunia demokrasi itu termasuk tingkat kemenangan yang tinggi.
Meskipun memang Erick sendiri berpendapat bahwa kemenangan tersebut tidak hanya karena dirinya saja. Tetapi juga banyak elemen masyarakat yang bergerak, dari relawan, tokoh nasional hingga toko daerah, sampai peranan partai politik.
Erick menyebutkan kalau kemenangan Jokowi tersebut berkat mengedepankan data dan fakta. Jadi tidak menuduh.
Di balik itu semua, kamu dapat melihat kalau beliau adalah seseorang yang memang memiliki semangat dan pejuang keras. Di mana tidak berhenti hanya di satu titik saja.
Mulai dari media, olahraga, hingga dunia politik pun dimasuki oleh Erick Thohir.
Baca lebih lengkap tentang bisnis lainnya di postingan ini : Kisah Pengusaha Sukses