Daftar isi konten
Model bisnis e-commerce adalah cara cepat dalam mengembangkan bisnis di era revolusi 4.0. berbisnis dengan memanfaatkan teknologi adalah cara yang banyak digunakan oleh para pelaku bisnis saat ini.
Cara tersebut dirasa paling efektif baik untuk membuat branding pada produk maupun promosi untuk meningkatkan penjualan.
Hal tersebut disebabkan karena pengguna digital sendiri sangat banyak. Hampir seluruh masyarakat di penjuru dunia menggunakan teknologi untuk mencari informasi bahkan melakukan transaksi jual beli.
Baca juga: Cara Menganalisis Peluang Usaha Produk Barang Atau Jasa
Banyaknya market place yang bermunculan saat ini adalah dampak dari dunia digital yang sudah menginfeksi dunia bisnis.
E-commerce merupakan cara yang dipercaya dengan cepat dapat meningkatkan keuntungan.
Selain itu e-commerce juga akan membuat para pelaku bisnis lebih dapat berhemat baik dari segi waktu maupun biaya.
Beberapa sosial media bahkan dapat dimanfaatkan untuk digunakan sebagai media promosi gratis.
Namun sebagai pelaku bisnis wajib mempunyai target dalam menjalankan bisnis.
Menjalankan bisnis di dunia digital tidak serta-merta akan membuat bisnis yang Anda jalankan langsung sukses. Semua butuh proses yang mungkin akan memakan waktu dan usaha lebih.
Jika sebagai pelaku bisnis konvensional ataupun offline mungkin hanya memikirkan target pasar di lingkungan yang kecil atau dimana lokasi tempat bisnis dijalankan.
Sedangkan jika Anda menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi maka survei yang Anda lakukan harus lebih luas.
Anda harus memikirkan apa target konsumen Anda secara luas, kira-kira barang atau produk yang Anda hasilkan dibutuhkan oleh masyarakat secara luas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu Anda harus memikirkan seperti apa model e-commerce yang akan Anda jalankan dan masih banyak lagi.
Sebelum berbicara lebih jauh tentang e-commerce alangkah baiknya jika membahas terlebih dahulu apa itu e-commerce? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
Pengertian E-Commerce
E-commerce adalah perdagangan yang dilakukan menggunakan perangkat elektronik yang mana semua transaksi jual beli baik barang maupun jasa memanfaatkan teknologi khususnya internet.
Semua transaksi jual beli dilakukan secara virtual. Dimana antara pelaku dan juga pembeli tidak perlu untuk bertemu secara langsung.
Sehingga kepercayaan antara penjual dan pembeli menjadi unsur nomor satu dari sistem bisnis e-commerce.
Selain e-commerce dikenal juga istilah e-business. Apa itu e-business?
E-business merupakan transaksi jual beli yang dilakukan melalui media online. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan atau mengembangkan sebuah perusahaan.
Setiap perusahaan dapat melakukan promosi melalui media elektronik. Sehingga perusahaan yang melakukan e-business mempunyai peluang besar untuk mengembangkan perusahaan.
e-commerce sendiri adalah bagian dari e-business. Teknologi yang digunakan dalam e-business ditujukan untuk menghasilkan keuntungan serta mengembangkan perusahaan lebih besar dan lebih baik ke depannya.
Beberapa contoh e-commerce dan e-business adalah media massa yang saat ini disamping menjual koran juga menyediakan berita yang dapat diakses secara online, banyak foto fashion selain melayani penjualan secara online juga melayani jual beli secara offline.
Perdagangan menggunakan cara e-commerce mempunyai banyak kelebihan dan juga kekurangan.
Kelemahan E-Commerce
Sebelum membahas lebih detail tentang kelebihan dari menjalankan bisnis e-commerce, terlebih dahulu membahas tentang kekurangannya terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari bisnis e-commerce:
Konsumen tidak dapat melihat barang secara langsung
Bisnis e-commerce dilakukan secara virtual sehingga bagi para konsumen tidak dapat melihat barang atau produk yang dibeli secara langsung.
Dimana hal tersebut cukup merugikan bagi para konsumen, misalkan ketika membeli baju konsumen tidak dapat memegang secara langsung baju tersebut sehingga tidak tahu bahan dari baju tersebut.
Konsumen hanya dapat melihat dari foto saja. Mungkin saat ini sudah banyak sekali konsumen yang tertipu dengan gambar produk.
Dimana tampilan atau foto produk sangat bagus sedangkan ketika barang datang tidak bagus.
Tergantung dengan koneksi internet
Tanpa jaringan internet sudah pasti Anda tidak akan dapat melakukan transaksi jual beli.
Dimana hal ini menjadi salah satu kelemahan dari bisnis e-commerce yaitu sangat tergantung dengan koneksi internet.
Rawan penipuan
Salah satu kelemahan dari e-commerce adalah sangat rawan penipuan. Terutama jika itu dilakukan antar konsumen atau produsen ke konsumen tanpa ada pihak ketiga. Sehingga saat melakukan transaksi jual beli online harus selalu berhati-hati.
Kelebihan E-Commerce
Setelah panjang lebar membahas kekurangan dari bisnis e-commerce, saat ini adalah waktunya untuk membahas tentang kelebihannya.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari bisnis e-commerce:
Mudah menjangkau pasar global
Semua lapisan masyarakat saat ini sangat bergantung pada teknologi. Semua aktivitas kebanyakan dilakukan menggunakan perangkat elektronik dan juga internet.
Sejak adanya internet banyak hal yang dapat dilakukan dengan mudah mulai dari mencari informasi, kegiatan belajar mengajar, transaksi jual beli dan lain sebagainya.
Bagi para pengusaha sendiri media elektronik sangat membantu dalam pengembangan bisnis atau perusahaan.
Kegiatan atau transaksi jual beli yang dilakukan menggunakan media elektronik atau internet ini dikenal dengan sebutan e-commerce.
Dengan bisnis e-commerce maka peluang bagi perusahaan atau pelaku bisnis untuk menjangkau pasar global sangat mudah.
Menjalankan bisnis dengan metode e-commerce akan memudahkan pelaku usaha untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dihasilkan kepada masyarakat luas.
Sehingga produk lokal menjangkau dunia internasional saat ini dapat dengan lebih mudah dilakukan.
Proses transaksi cepat dan mudah
Dalam kegiatan jual beli tentu saja ada transaksi yang dilakukan. Dimana proses tersebut dapat dengan mudah dilakukan baik oleh penjual maupun pembeli. Hal tersebut adalah salah satu kelebihan dari bisnis e-commerce.
Saat ini banyak sekali perangkat transaksi yang dapat digunakan diantaranya bank, e-money, minimarket dan lain sebagainya.
Dengan kemudahan yang diperoleh sudah pasti banyak masyarakat yang suka melakukan transaksi jual beli secara online.
Selain mudah transaksi yang dilakukan juga sangat cepat. Misalkan Anda melakukan pembayaran ke sebuah minimarket,
cukup dengan mengatakan kepada petugas minimarket tentang tujuan Anda ingin melakukan pembayaran di sebuah marketplace, maka dengan senang hati petugas atau penjaga minimarket tersebut akan membantu Anda.
Mudah membandingkan harga di satu toko virtual dengan lainnya.
Jika akan membeli barang atau akan menggunakan sebuah jasa tentu saja yang menjadi faktor pertimbangan pertama adalah harga.
Sejak adanya bisnis secara e-commerce maka lebih memudahkan para konsumen untuk mengecek atau melakukan survei harga dari sebuah barang maupun jasa.
Sehingga para konsumen dapat menemukan harga yang lebih murah namun dengan barang dan kualitas yang sama.
Dengan demikian hal tersebut akan menguntungkan bagi para konsumen.
Tidak ada batasan waktu dan tempat dalam berbelanja
Kelebihan lainnya yang sangat dinikmati oleh konsumen dari hadirnya sistem bisnis e-commerce adalah konsumen dapat berbelanja kapan saja.
Selain tidak ada batasan waktu, bisnis e-commerce juga membuat belanja lebih mudah karena dapat dilakukan dimana saja selama ada jaringan internet yang terhubung dengan perangkat Anda.
Promosi lebih efektif dan juga murah
Sebagai pelaku bisnis untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ditawarkan sudah pasti akan melakukan promosi.
Bisnis e-commerce akan memberikan kesempatan yang luas bagi para pelaku bisnis untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat.
Selain itu promosi yang dilakukan juga lebih murah bahkan promosi menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp dan lain sebagainya dapat dilakukan secara gratis.
Model Bisnis E-Commerce Yang Banyak Digunakan Di Tahun 2020
Sistem perdagangan dengan memanfaatkan dunia digital adalah bentuk dari manfaat revolusi 4.0. melakukan transaksi jual beli menggunakan digital adalah cara yang paling digemari oleh masyarakat saat ini khususnya para generasi milenial dan juga Z.
Masyarakat saat ini cenderung lebih menyukai segala sesuatu yang simple dan tidak bertele-tele. Sehingga jual beli secara online menjadi cara yang dipilih oleh para konsumen.
Sebagai pelaku bisnis wajib tahu apa saja model dari bisnis e-commerce yang akan digunakan.
Sebenarnya e-commerce sendiri banyak modelnya. Inti dari model bisnis e-commerce adalah transaksi jual beli secara online yang dilakukan produsen kepada konsumen, antar konsumen, konsumen kepada perusahaan, perusahaan atau individu kepada pemerintah.
Semua hal tersebut harus dipahami oleh para pelaku bisnis jika ingin membuat usaha atau bisnisnya lebih berkembang.
Tidak dapat dipungkiri keilmuan tentang bisnis dari beberapa pelaku bisnis memang kurang.
Terkadang mungkin beberapa dari pelaku bisnis tersebut sudah menjalankan bisnis dari salah satu jenis bisnis e-commerce. Hanya saja pelaku bisnis tersebut tidak menyadarinya.
Oleh sebab itu inilah saatnya mengetahui kira-kira apa jenis bisnis e-commerce yang sudah Anda jalankan atau yang akan Anda jalankan.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang jenis-jenis e-commerce yang penting untuk diketahui:
1. B2B (Business to business)
Business to business atau yang akrab disebut dengan B2B e-commerce merupakan proses transaksi jual beli baik barang atau jasa yang dilakukan oleh antar perusahaan.
Dimana transaksi tersebut dilakukan dengan atau melalui media elektronik.
Saat ini banyak sekali produsen yang menggunakan jenis e-commerce satu ini terutama bagi para produsen yang usahanya masih dalam skala kecil atau menengah.
Jenis e-commerce satu ini selain digunakan untuk transaksi jual beli, dapat juga digunakan untuk saling berbagi informasi maupun jasa konsultan, proposal kerja sama dalam pengembangan bisnis dan lain sebagainya.
Salah satu yang sering digunakan oleh para produsen tersebut adalah EDI. Apa itu EDI? EDI atau Electronic Data Interchange adalah proses mengirim atau menerima data dari satu komputer ke komputer lain secara online.
Jenis e-commerce b2b di Indonesia sendiri sudah sangat populer. Banyak perusahaan yang menerapkan jenis e-commerce tersebut untuk menjalankan bisnisnya. Contoh b2b diantaranya adalah Bizzy, Ralali, indonetwork dan lain sebagainya.
2. B2C (Business to consumer)
Salah satu jenis e-commerce yang berkembang pesat di Indonesia khususnya adalah B2C. apa itu jenis e-commerce B2C? B2C e-commerce adalah interaksi transaksi jual beli yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan konsumen melalui dunia digital terutama internet.
Jadi dalam menjalankan jual beli baik promosi, pemilihan barang atau jasa sampai proses transaksi semuanya dilakukan melalui dunia digital.
Transaksi jual beli atau jenis e-commerce B2C saat ini sedang hits dan masyarakat merasa cara itu sangat efektif terutama saat wabah covid belum mereda.
Masyarakat paling cepat beradaptasi dengan metode jual beli yang seperti ini. Selain itu produsen atau pelaku usaha lebih banyak memperoleh keuntungan.
Namun itu tidak berate membuat usaha para pelaku bisnis selalu berjalan lancar.
Disamping banyaknya kemudahan dalam menjalankan bisnis, ada banyak sekali kendala yang dihadapi terutama dalam hal bersaing dengan pelaku usaha lain yang juga menjual produk atau menawarkan jasa yang sama.
Apa tanda dari jenis e-commerce semakin banyak diminati oleh masyarakat?
Saat ini sudah banyak toko virtual yang bermunculan yang dapat dengan mudah ditemukan di dunia internet.
Bahkan di beranda sosial media Anda saat ini banyak sekali produsen yang menawarkan berbagai produk atau jasa.
Pelaku usaha yang menggunakan jenis e-commerce satu ini tidak harus mempunyai toko secara fisik. Cukup mempunyai toko virtual saja sudah cukup.
Sehingga sebagai konsumen dituntut untuk percaya. Saat ini model e-commerce B2C sudah cukup dipercaya oleh para konsumen.
Beberapa contoh dari jenis e-commerce B2C yang ada di Indonesia adalah Shopee, Lazada, Tokopedia dan lain sebagainya.
3. C2C (Consumer to consumer)
Consumer to consumer atau C2C merupakan salah satu jenis e-commerce yang juga mulai sudah dikenal oleh masyarakat.
Dikatakan jenis e-commerce C2C jika terjadi transaksi secara online antar konsumen. Saat ini banyak sekali perusahaan yang mengelola atau mewadahi sistem e-commerce C2C.
Mungkin hampir besar masyarakat pernah berbelanja di Tokopedia, Shopee, OLX dan lain sebagainya.
Jika Anda pernah menggunakan aplikasi tersebut untuk berbelanja maka sebetulnya Anda telah menggunakan produk dari salah satu jenis e-commerce yaitu C2C.
Jika berbelanja melalui Shopee, Tokopedia dan lain sebagainya ada admin khusus yang menerima keluhan atau memberikan penilaian kepada penjual. Selain itu transaksi yang Anda lakukan diketahui oleh pihak ketiga.
Namun ada juga platform yang mana dapat dijalankan oleh konsumen yaitu OLX, Kaskus, Facebook dan lain sebagainya.
4. C2B (customer to business)
customer to business atau C2B merupakan model bisnis yang mana konsumen sebagai penyedia utama baik produk maupun jasa untuk perusahaan.
Sebagian besar model bisnis satu ini banyak digunakan oleh fotografer atau konten creator untuk menghasilkan uang dari karya yang telah dibuat.
Dimana setiap karya yang dibuat oleh seorang fotografer, content creator dan berbagai karya seni lainnya jika digunakan oleh sebuah perusahaan maka perusahaan tersebut diharuskan membayar sejumlah uang.
Biasanya uang yang dihasilkan dari apresiasi sebuah karya seni disebut dengan royalty.
Salah satu platform yang cukup terkenal dan menggunakan model bisnis C2B adalah iStock photo.
Platform tersebut adalah wadah bagi para fotografer untuk menghasilkan uang dari setiap foto yang dibuatnya.
B2G (business to government) atau B2A (business to administration)
B2G atau B2A merupakan jenis e-commerce yang melibatkan administrasi pemerintah maupun publik.
Pelaku usaha yang menggunakan model bisnis ini menjalankan usahanya untuk memenuhi kebutuhan pemerintah baik itu barang maupun jasa bahkan informasi.
Biasanya pelaku bisnis yang menjalankan model bisnis B2G harus membuat proposal terlebih dahulu.
Bagi para perusahaan yang ingin memperoleh keuntungan maka harus meyakinkan pemerintah agar membeli tender yang ditawarkan.
Beberapa layanan publik yang menggunakan ,model bisnis B2A adalah bpjs, pajak dan lain sebagainya.
Model B2A sangat efektif sehingga dapat meningkatkan pembangunan, ketenagakerjaan, dan lain sebagainya.
C2G (consumer to government) atau C2A (consumer to administration)
Model atau jenis e-commerce satu ini cukup banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.
Dimana masyarakat sangat dimudahkan ketika ingin mengurus segala macam berkas penting yang berhubungan dengan sebuah layanan publik.
Apa itu consumer to government atau consumer to administration?
consumer to government atau consumer to administration adalah sebuah transaksi elektronik yang menggunakan internet dan dilakukan oleh perorangan untuk menyelesaikan urusan administrasi yang sifatnya kepemerintahan.
Ini adalah salah satu usaha pemerintah untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat. Salah satu contoh jika Anda ingin membuat SKCK, saat ini tidak harus pergi langsung ke kantor polisi.
Anda dapat melakukannya dengan mengisi data secara online. Selain itu proses pembayaran pajak juga sudah dapat dilakukan secara online dan lain sebagainya.
Demikian itu adalah semua hal tentang e-commerce lengkap dengan berbagai macam model bisnis e-commerce yang dijalankan oleh para pelaku bisnis di era revolusi 4.0.
Pingback: Struktur Organisasi Usaha Kecil, Jenis dan Contohnya - Toilet Bisnis